Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat Sasar Pengentasan Angka Putus Sekolah di Teluk Bintuni
Klik Tautan Video Dibawah Ini :
TELUK BINTUNI, gardapapua.com — Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat (FKPM) Polda Papua Barat dan Polres Teluk Bintuni bekerja sama dengan Yayasan Kasih Rumbai Koteka, menyasar pengentasan angka putus sekolah di Teluk Bintuni.
Tindak lanjutnya, baru-baru ini, Polda Papua Barat melalui Dirbinmas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Bagijo Hadi Kurnijanto, S.I.K dan jajaran Polres Teluk Bintuni laksanakan rapat persiapan pembukaan PKBM di Teluk Bintuni.
Koordinator Yayasan Kasih Rumbai Koteka Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, S.E, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Polda Papua Barat, yang mau melibatkan pihaknya untuk turut serta mengentaskan sektor pendidikan khususnya di wilayah kabupaten teluk bintuni.
Menurutnya, inisiasi program PKBM dari Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat di Teluk Bintuni adalah langkah tepat.
Hadirnya PKBM atau Pusat Pelatihan Kegiatan Belajar Masyarakat, sebagai upaya percepatan kejar Paket A, B, C setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA bagi ribuan anak putus sekolah dan tidak mengenyam pendidikan di Teluk Bintuni.
“Banyak kita punya anak dan saudara tidak bersekolah, ada yang umur sudah lewat, yang menikah di usia muda, jadi kita sasar kelompok seperti itu untuk kejar paket supaya ijazah mereka bisa di pakai untuk pengembangan diri,”Ujar Yohanis Manibuy
“Dan itu sangat kita apresiasi langkah dari Bapak Kapolda, Bapak Kapolres dan seluruh jajarannya dengan adanya program PKBM ini, juga Bapak Ketua Yayasan Kasih Rumbai Koteka,”Sebut Anisto sapaanya, yang juga selaku Koordinator IKALJATIM Teluk Bintuni ini.
PKBM sendiri adalah memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah.
Hal ini juga merupakan bagian dari tindak lanjut instruksi Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, yang sangat prihatin setelah mengetahui ada ribuan anak asli Papua di wilayah Papua Barat putus sekolah atau tidak mendapatkan pelayanan atau kesempatan mengenyam pendidikan dengan baik.
Belum lama ini juga, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si, di momen kegiatan Rapat Kerja (Raker) Bupati dan Walikota Se-Provinsi Papua Barat tahun 2022 yang dilaksanakan di Aimas Convention Centre Kabupaten Sorong, Kamis 20 Oktober 2022, lalu, turut menyoroti masalah pendidikan di Wilayah Papua Barat.
“Saya kaget dengan hasil survei penelitian terdapat kurang lebih 68 ribu anak putus sekolah artinya generasi emas Papua yang tidak dapat pendidikan dengan baik,”Ujar Paulus Waterpauw, kesempatan itu.
Rencananya, Yayasan Kasih Rumbai Koteka Teluk Bintuni akan segera membuka kelas kejar Paket A, B, C setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA bertempat di Gedung Sayap Sisar Matiti, SP V. [SY/RED]