DaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsKesehatanRegionalUncategorized

Tingkatkan Kemampuan Keterampilan, Puluhan Tenaga Medis di Papua Barat Ikut Pelatihan CTU

MANOKWARI, gardapapua.com — Guna meningkatkan kemampuan keterampilan pengetahuan dalam memberikan pelayanan KB, standarisasi KB agar tercapainya program pelayanan berbasis kompetensi kepada Masyarakat, puluhan tenaga medis terdiri dari para Dokter dan Bidan di Papua Barat mengikuti pelaksanaan pelatihan tekonologi kontrasepsi terkini / CTU.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat, Philmona Maria Yarollo, dalam arahannya disela pembukaan pelatihan teknologi kontrasepsi terkini (Contraception Technology Update) bagi tenaga kesehatan tahun 2022 angkatan I dan II, pada senin (31/10/2022) mengatakan, bahwa maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan pelatihan CTU (Contaception Technology Update) untuk meningkatkan kemampuan keterampilan peserta dalam pengetahuan pemasangan kontrasepsi KB dalam jangka panjang.

CTU (Contraception Technology Update) adalah berkaitan pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang IUD dan implan.

“Tujuannya nanti mereka bisa melayani berbagai jenis metode atau cara kontrasepsi seperti IUD dan KB Implant tentulah memerlukan kompetensi khusus, dalam pemasangan maupun pencabutannya sehingga selain memerlukan pengetahuan atau kemampuan (skill) yang khusus. Oleh sebab itu diperlukan pelatihan bagi para tenaga medis yang bersifat langsung sehingga peserta pelatihan mampu melakukan secara mandiri usai mengikuti pelatihan CTU ini,”Ujarnya

Dimana pelatihan CTU ini adalah untuk meningkatkan atau merefresh kembali keterampilan, pengetahuan para tenaga kesehatan, tenaga medis, dalam melakukan pemasangan atau pemakaian berbagai alat kontrasepsi.

Selain itu juga untuk mengetahui dan mencegah faktor – faktor resiko dalam pemasangan alat kontrasepsi tersebut. Dan juga memberikan konseling terbaik kepada pasien dalam memilih alat kontrasepsi yang paling sesuai atau paling cocok.

Perlu diketahui, bahwa Pemerintah terus dengan berbagai langkah membangun kualitas penduduknya, salah satunya dengan penyelenggaraan program keluarga kependudukan dan keluarga berencana atau banggar bencana untuk meningkatkan mutu kesejahteraan Masyarakat dalam upaya mempercepat tumbuhnya sumber daya manusia (sdm) yang berkualitas.

Sehingga dalam mensukseskan hal tersebut, BKKBN Papua Barat di tahun 2022 melalui Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini atau (CTU) kepada para tenaga medis yakni terdiri dari para dokter dan bidan, diharapkan bisa turut mempersiapkan tenaga kesehatan yakni para Dokter dan Bidan agar mempunyai pengetahuan keterampilan dan perilaku berbasis kompetensi.

“Tentu diharapkan implementasinya dapat turut berkontribusi penuh dalam pelayanan dan peningkatan kualitas program keluarga bencana,”Jelasnya

Senada, koordinator bidang advokasi informasi, pelatihan dan pengembangan BKKBN Papua Barat, Baso Pikres,SE, menambahkan, bahwa pelaksanaan Pelatihan CTU ini untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan para bidan dalam memberikan pelayanan KB, berupa pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implan

Ia mengatakan pelatihan ini dilakukan secara bertahap dan merupakan angkatan I dan II di tahun 2022.

“Dikesempatan ini yang ikut ada 30 tenaga medis baik dari dokter dan bidan dari perwakilan se-kabupaten / kota di Papua Barat. Kami bertekad kedepan untuk berupaya meningkatkan kuota pelatihan ini. Karena ini kebutuhan yang sangat mendasar. Dimana tingginya permintaan Masyarakat terhadap pelayanan pemasangan alat kontrasepsi namun masih penuh keterbatasan tenaga medis,”Paparnya

Dia menjelaskan bahwa program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menekankan pada penguatan akses dan kualitas pelayanan KB melalui tenaga medis (bidan) atau dokter yaitu melakukan pembinaan, promosi, penggerakkan masyarakat serta peningkatan kepesertaan ber KB.

“Sehingga para bidan atau dokter ini nanti usai pelatihan akan mendapatkan sertifikat khusus yakni sertifikat pelatihan dan tingkat kompetensi. Khusus untuk tingkat kompetensi akan dikaji dari totalitas mereka dilapangan atau praktek nanti, berapa jumlah klien atau peserta KB yang telah dilayani, dan bagaimana kualitas pelayanan mereka nanti kepada Masyarakat,”Paparnya

Dia berharap dengan adanya pelatihan CTU maka kualitas pelayanam dan kemampuan para bidan di papua barat semakin meningkat sehingga mengurangi resiko atau tingkat kegagalan dalam penggunaan alat kontrasepsi. [Ian/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *