DaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsRegional

Walau Terbatas, DKP Papua Barat Akan Serahkan Sejumlah Bantuan Kepada Kelompok Nelayan di Manokwari

MANOKWARI, gardapapua.com — Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Papua Barat, dalam waktu dekat akan menyalurkan bantuan mesin tempel (outboard) bagi nelayan kecil di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Hal itu disampaikan Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat, Jefry Auparay kepada awak media pada Senin (14/10/2024) di ruang kerjanya.

“Untuk tahun 2024 ada pengadaan motor tempel, dan dalam waktu dekat akan kita serahkan kepada nelayan yang berhak menerima. Jadi pengajuannya masyarakat kelompok nelayan. Dan kali ini kabupaten Manokwari masih menjadi fokus penyerahan bantuan tersebut,”Ucap Jefry Auparay.

Dia menerangkan, bahwa realisasi bantuan motor tempel tersebut juga sudah sesuai dengan Petunjuk Gubernur Papua Barat. Jumlahnya terbatas, tidak sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya karena disesuaikan dengan kemampuan Anggaran.

Dia berharap, agar bantuan yang diterima benar-benar dapat digunakan untuk aktivitas melaut guna meningkatkan hasil tangkapan ikan, terutama ikan target sebagai bahan baku olahan ikan asin Kolorai dengan branding yang sudah dikenal sampai skala nasional.

Dia juga menuturkan bahwa postur anggaran dinas Kelautan perikanan menurun sejak empat tahun terakhir sehingga untuk bantuan juga disesuaikan dengan kemampuan anggaran.

“Tahun ini, Dinas Kelautan dan perikanan hanya mengelola Otsus sebesar Rp.1,2 miliar. Meski begitu kami berupaya untuk mengelola itu dengan baik, termasuk untuk pengawasan laut dan perikanan di Papua Barat,”Sebutnya.

Terkait itu, dengan bantuan motor tempel lebih lanjut Jefry Auparay mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP Papua Barat untuk membantu dalam hal Pengawasan.

“Kita pakai satpol PP untuk awasi para nelayan penerima bantuan Motor tempel setiap tiga bulan setelah bantuan itu diterima. Sudah sekaligus dengan penandatanganan pernyataan bahwa tidak menjual bantuan motor tempel tersebut,”Beber Jefry Auparay.

Pengawasan tersebut dilakukan, sehingga para penerima bantuan tersebut tidak lagi mengikuti jejak para penerima bantuan sebelumnya yang diketahui setelah menerima bantuan kemudian dijual.

“Untuk itu nelayan harus proaktif kalau hanya untuk dijual baiknya tidak usah. Jujur saya sangat menyesalkan itu. Tetapi saya berharap bantuan motor tempel kali ini yang diterima oleh nelayan maupun kelompok tidak dijual kepada orang lain,”Tukasnya. [CR-01/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *