Diduga Menaikan Harga BBM di SPBU Sepihak, Ini Penjelasan Manager

KAIMANA, gardapapua.com — Manager SPBU Krooy Kaimana, Tofiq Hamid, angkat bicara, menanggapi tudingan sepihak kepada pihaknya atas dugaan menaikan harga enceran tertinggi penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, pada SPBU Krooy.

Hal itu mencuat atas dugaan adanya pungutan biaya pembelian BBM dari harga HET menjadi Rp. 8.000,- /per liter, dari setiap penjualan di SPBU Krooy jenis Pertalite. meski ada spekulasi lain yang menyebutkan, bahwa harga penjualan sepihak dilakukan oleh oknum Operator, dan kenaikan harga tidak mendapatkan protes warga untuk mendapatan kebutuhan BBM tersebut.

Padahal jelas – jelas, menaikan atau menetapkan harga BBBM jenis pertalite apalagi minyak subsidi melebihi HET adalah pelangaran dan patut dilangkah tegas Hukum untuk memberikn efek jera kepada oknum operator nakal dimaksud.

Terkait itu, Manager SPBU Krooy Kaimana, Tofiq Hamid, dalam penjelasan kepada media ini menegaskan bahwa bila ada yang melakukan hal demikian sanksinya pemberhentian dengan tidak hormat.

“Kita tahu bersama bahwa pelayanan Jerigen itu tidak diperbolehkan di SPBU, tetapi di Kaimana ini dilayani karena memang ada surat dari Pertamina dapat melayani kebutuhan BBM kepada masyarakat dan nelayan sampai dengan adanya SPBU untuk nelayan dan selama ini tidak pernah ada keributan atau pengaduan soal pelayanan BBM. sehingga bagi kami pelayanan aman tidak ada masalah, tetapi kalau ada seperti itu, aturan perusahaan itu jelas bila ditemukan langsung kita berhentikan dari pekerjaannya, karena kita tahu bahwa ada terutama mereka (Nelayan) yang di lokasi air merah itu yang mengunakan jasa orang untuk mengantri BBM sehingga mungkin saja itu yang dinaikan harganya,”Ucap Tofiq Hamid.

Dengan quota penjualan yang hanya 8.000 Liter per hari, Tofiq menyebutkan bahwa jumlah kebutuhan menurutnya masih kurang, untuk disuplai kepada Masyarakat.

” Selain pengisian kepada kendaraan roda dua dan empat, dari quota yang ada kami juga prioritas kepada masyarakat yang dari kampung lebihnya itu baru kita bagi kepada nelayan secara merata sehingga semuanya bisa kebagian, dan mungkin ada yang jualan itu kita layani mereka cuma 2 jerigen atau 1 jerigen, karena terbatas kan,” Terangnya.

Sembari berharap agar semua pihak kiranya dapat mampu menyebarkan informasi beserta bukti jelas, jikalau ada oknum operator yang melakukan hal keji tersebut dapat dilaporkan ke pihak management SPBU Krooy sehingga ada langkah pencegahan agar tidak melakukan hal yang demikian. [JO/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *