Miras Si Toni Bintang Jaya Di Tangkap Lagi, Nama Jajaran ‘Pol Air’ Di Bawa – Bawa?
MANOKWARI, gardapapua.com — Satuan Brigadir Mobil (Satbrimob) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat menangkap puluhan karton berisi minuman keras (Miras) di Manokwari, pada saat malam tahun baru.
Mirisnya salah satu satuan yakni Pol Air di Jajaran Polda Papua Barat di kaitkan dengan dugaan penyelundupan puluhan miras itu.
“Ada sms mereka kita simpan dan itu lengkap. Dalam sms itu ada menyebutkan beberapa hal bahwa diantaranya sudah berkoordinasi dengan oknum aparat dan lain sebagainya. Tapi ada sms juga yang menyebutkan bahwa setiap dos atau karton itu dibayar kepada Pol Air sebesar Rp. 250 ribu dan itu jelas dalam sms itu.”ungkap Kasat Brimob Polda Papua Barat Kombes Pol Godhelp Cornelis Mansnembra mengatakan, meniru sms dalam HP yang ditahan bersama barang bukti lainnya, Rabu (2/1/2019).
Kasat Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol. Godhelp Cornelis Mansnembra mengatakan, penangkapan Miras itu dilakukan berdasarkan perintah dari Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Drs Rudolf Albert Rodja dalam pembukaan Operasi Lilin Mansinam 2018 bahwa harus dilakukan pemberantasan terhadap para pengedar Miras yang selama ini masih berjalan, dengan harapan dalam perayaan natal dan tahun baru tidak boleh terjadi kekacauan karena Miras.
“Bertepatan pada saat malam tahun baru, saya bersama-sama dengan 20 personil dari Gegana Satbrimob Papua Barat kami melakukan patroli dan kami mendapat informasi dari salah satu anggota intel Kodam bahwa ditempat mereka atau di Kompleks Tamanria, Rendani ada perahu yang sandar dan mencurigakan,”ungkap Kasat Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol. Godhelp Cornelis kepada, di kediamannya, Jumat (02/01/2019).
Lanjut Kasat Brimob, setelah mendapat informasi, dirinya bersama anggota masuk melakukan penegecekan ke lokasi yang dituju sekitar pukul 02.30 WIT dini hari atau 1 Januari 2019, dan ternyata benar. Dimana, sudah ada satu mobil box yang parkir dengan posisi menghadap keluar dan berdekatan dengan perahu yang berada di pinggir pantai.
“Begitu anggota masuk, dan periksa. Ternyata perahu itu isinya minuman keras sebanyak 70 karton. Tapi yang berhasil amankan dan dipindahkan ke mobil brimob sejumlah 60 karton. Sementara 10 kartonnya dibawa kabur sama perahu nelayan yang digunakan itu,”katanya.
Lebih jauh, Kasat Brimob merincikan 60 karton miras itu terdiri dari 35 karton jenis Vodka dan 25 Karton berisi Wiski Robinshon (Wiro). Dalam satu karton berisi 45 botol. Sambungnya, kemudian untuk satu mobil box yang mau digunakan untuk mengangkut miras tersebut langsung diamankan di Mako Brimob.
“Sedangkan Sadam atau driver mobil box yang sempat kabur pada saat itu, paginya (1 Januari 2019-red) yang bersangkutan menelpon saya dan menghadap. Lalu mengaku bahwa miras yang kita sita adalah milik saudara Thoni atau pemilik Toko Elektronik Bintang Jaya di Wosi,”sebutnya.
Tak hanya itu, Mansnembra mengemukakan, Sadam (driver-red) juga mengaku bahwa dia adalah anak buah daripada Tole. Untuk itu, meski Tole mengatakan bahwa dia (Tole-red) tidak terlibat, tapi hanya mobilnya yang digunakan. Maka perlu dipertanyakan, mengenai keterlibatan Tole sampai dimana.
Berikutnya, kata Kasat Brimob, Sadam juga mengaku bahwa dia yang mengawal minuman tersebut dari Sorong ke Manokwari berdasarkan perintah dari Thoni (Pemilik Toko Elektronik Bintang Jaya-red).
Selain itu, lanjut Kasat Brimob, Sadam juga mengakui sudah berkoordinasi dengan Toni saat mengawal minuman itu dari Sorong sampai di Manokwari. Tetapi setelah pihaknya melakukan pengecekan, terhadap keberadaan Thoni. Ternyatan posisi pemilik toko elektronik Bintang Jaya (Thoni-red) di Surabaya.
“Sehingga Sadam ini kita minta supaya dia buat surat pernyataan dan wajib lapor ke Satbrimob . Tapi barang bukti mobil milik si Tole ini sementara kita masih tahan,”imbuh dia.
Oleh sebab itu, dirinya berharap kepada semua pihak untuk dapat memberikan dukungan terkait pemberantasan minuman keras di wilayah Papua Barat, karena ini sudah termasuk mafia Miras terbesar. Dimana, para mafia-mafia ini sudah mempunyai jaringan sampai di Surabaya dan sudah jelas mereka bisa berkoordinasi kemana-mana.
“Saya pernah katakan kepada pengedar atau pemilik minuman keras bahwa hampir setiap hari yang meninggal karena miras itu kurang lebih 3 orang dan itu orang asli Papua. Jadi jika dikalkulasikan, jumlah OAP yang mati karena miras setiap tahun cukup banyak. Dan Thoni ini sudah ditangkap berulang-ulang kali,”pungkas Kasat Brimob.
Sementara terkait hal ini bertempat di Mako Brimob Akan dilakukan Jumpa Pers Terkait Miras dan akan menyerahkan barang Bukti tersebut ke Polda Papua Barat, dan hingga berita ini di realese belum ada pernyataan dugaan pemilik barang puluhan miras yang ditangkap tim Brimobda Polda Papua Barat.[***]