‘Bukan Air Galon Sistem Depot’, Ini Cara Paslon Yo-Join Perhatikan Kualitas Air Bersih Bagi Masyarakat di Teluk Bintuni
TELUK BINTUNI, gardapapua.com — Air adalah kebutuhan hidup yang penting. Kabupaten Teluk Bintuni memiliki sumber daya air tetapi harus didukung dengan penerapan teknologi untuk menjamin ketersediaan air bersih di Masyarakat.
Terkait itu, Paslon dengan nomor urut satu (1) Yohanis Manibuy – Joko Lingara dalam tata kelola pelayanan pemerintahan kepada Masyarakat, berjanji akan memprioritaskan pelayanan air bersih yang berkualitas.
Paslon Yo-Join ingin dan memastikan masyarakat diKabupaten Teluk Bintuni akan mendapatkan air bersih yang layak dan terjangkau ketersediaannya.
Hal ini berbeda penangannya dengan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 Daniel Asmorom – Alimuddin dan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Robert Manibuy – Joko Lingara.
Paslon nomor 2 Daniel Asmorom – Alimuddin misalnya, yang akan mewujudkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat dengan metode Air Galon Sistem Depot. Dimana kata paslon yang dikenal dengan jargon Damai, bahwa dalam program kerjanya sudah ada target tentang penyediaan Depot Air Galon untuk ke 24 distrik.
“Dan yang berikut adalah pembangunan instalasi pengelolaan air bersih, dengan metode depot air galon di 20 Distrik saja. Karena empat distrik lainnya telah ada ketersediaan Air Bersih yang layak yaitu Distrik Bintuni, Manimeri, Dataran Beimes dan Tuhiba. Sehingga kami akan lakukan itu, dan juga akan melakukan pemenuhan air bersih dengan melakukan program sumur bor dikampung dan di distrik,”Ucap Daniel Asmorom dikesempatan Debat Kedua Antar Paslon Bupati , Wakil Bupati Teluk Bintuni, yang difasilitasi KPU pada Sabtu (9/11/2024).
Sedangkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Robert Manibuy – Ali Ibrahim Bauw (Roma) dalam pemaparan tanggapannya, akan berfokus menggunakan teknologi modern untuk merubah air laut menjadi air tawar yang siap diminum seperti ungkapannya di atas panggung debat dan bahkan telah dilakukan percobaan di RKI.
” Seperti contoh di Kampung Taroi mereka itu menggunakan air berwarna merah, dan di beberapa tempat di kabupaten teluk bintuni ini mereka masih menggunakan air hujan. Sehingga dengan teknologi saat ini, kita sudah pernah melakukan percobaan di RKI menggunakan teknologi yang digerakan tenaga surya, kami telah mencoba menggunakan air asin, menjadi air tawar dan bisa diminum. Air bersih merupakan persoalan yang akan disikapi dengan serius, tentu dengan penggunaan kemajuan teknologi modern,”Ucap Robert Manibuy, saat itu.
Terkait itu, dalam menjawab ketersediaan dan pemenuhan air bersih bagi Masyarakat, Pasangan Calon (Paslon) Yohanis Manibuy – Joko Lingara yang dikenal dengan jargon (YO-JOIN) hanya butuh beberapa langkah praktis dan singkrosinasi untuk mewujudkan ketersediaan air bersih bagi Masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni.
Selaku Calon Bupati, Yohanis Manibuy menuturukan, bahwa pihaknya jikalau terpilih untuk memimpin kabupaten teluk bintuni bersama Joko Lingara sebagai Wakil Bupatinya, ia akan melakukan langkah – langkah prioritas menjamin ketersediaan air bersih adalah dengan menginstruksikan dinas terkait melakukan program pemeliharaan rehabilitasi konservasi lahan dan sumber air. Selain itu, akan membangun dan merehabilitasi jaringan pipanisasi air baku.
Juga bersama instansi atau dinas terkait akan menajamkan konsep sinkronisasi dengan Pemerintah Pusat melalui kelembagaan atau balai pelaksana di daerah dalam kebijakan pembangunan Infrastruktur jaringan air baku di Kabupaten Teluk Bintuni, yang lebih efisen dan tepat.
Tujuannya, agar melalui perencanaan dan koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat, maka konsep pengelolaan air bersih di Kabupaten Teluk Bintuni akan menjadi program nasional yang mendapat perhatian serius.
Mengingat di wilayah Distrik Bintuni dan Manimeri yang sampai saat ini pembangunan infrastruktur air baku yang belum terselesaikan. Padahal sejumlah Bak penampungan air bersih sebelum disalurkan kepada Warga yang berada beberapa titik antaranya di Tanah Merah Bintuni, Kampung Awarepi, Distrik Bintuni Timur telah rampung dibangun oleh pihak ketiga atau kontraktor pelaksana.
“Sebagaimana visi dan misi meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan infrastruktur, sarana, prasarana lainnya dalam mendongkrak pelayanan Masyarakat yang sehat, cerdas dan mandiri, maka perlu diketahui, bahwa persoalan air bersih adalah hal yang belum mampu dikerjakan baik. Dimana pekerjaan penggalian pipa air baku yang belum juga terselesaikan dengan baik sampai saat ini,”Ucap Yohanis Manibuy selaku Paslon Bupati.
“Di wilayah distrik wamesa juga, memiliki sumber air yang cukup, namun masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Dimana, masyarakat disana khususnya para ibu – ibu harus berjuang mengangkut air sendiri sampai ke rumah,”Sambungnya.
Sementara untuk wilayah – wilayah Distrik dan kampung lainnya, yang jauh dari Ibukota Kabupaten, Kata Yohanis Manibuy, saat diwawancarai menambahkan, pihaknya akan berupaya menginvestasikan dana untuk membangun dan memperluas infrastruktur air bersih, seperti membangun waduk-waduk sebagai penyimpanan air bersih yang bisa dimanfaatkan bagi pemenuhan dan akses kebutuhan saluran air bersih kepada masyarakat dari ketersediaan sumur, pompa air, pipa distribusi, dan instalasi pengolahan air lainnya.
Kebutuhan akan pasokan air bersih masyarakat menurut Anisto (sapaan akrab,red) sangat penting dan menjadi fokus permohonan warga. Apalagi menurutnya pertumbuhan masyarakat di atas tanah sisar matiti yang terus bertambah, akan mempengaruhi berkurangnya pasokan air bersih. Sehingga dibutuhkan manajemen yang baik dalam pengelolaan penyaluran air.
Selain itu, jika terpilih dan menjalankan pemerintahan di Kabupaten Teluk Bintuni, maka pihaknya juga akan melaksanakan beberapa kebijakan dan peraturan untuk melindungi sumber air dan mengatur penggunaan air secara efisien.
Hal ini dapat melibatkan penetapan standar kualitas air, pengaturan penggunaan air industri dan pertanian, dan perlindungan sumber air dari pencemaran. [TIM/RED]
