Menggenapi Firman Tuhan Akan Hal Memberi, Pj. Gubernur Waterpauw Angkat Lagi 18 Anak Asuh di Kaimana
KAIMANA, gardapapua.com — “Sebab Ia sendiri telah mengatakan : Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah Para Rasul 20:35b), Demikian penggalan ayat firman itu menguatkan dan merupakan tanggapan sosok Penjabat (Pj) Gubernur Papua barat terhadap kasih Allah, terhadap hal memberi dan menerima.
Hal itu pula menjadi landasannya dalam menjalankan program kerja menekan angka stunting di papua barat, serta mendorong dia mengajak berbagai jajarannya memiliki motivasi yang tulus, untuk bekerja dan melayani Masyarakat.
Adapun implementasinya dalam bentuk kebijakan ‘program mama dan bapak angkat’ yang digagas Penjabat Gubernur Waterpauw dinilai efektif mempercepat penurunan Stunting. Hal itu mengutamakan rasa berbagi berkat kepada sesama sesuai ajaran Agama.
Minggu (11/6/2023), Pj. Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si kembali mengangkat anak asuh sebanyak 18 orang dari 35 anak terindikasi Stunting di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana. Siasat ini kata Gubernur lebih efisien, namun harus sungguh-sungguh dari hati.
Tercatat hingga saat ini Pj. Gubernur telah memiliki sekira 60 anak asuh yang tersebar di seluruh Kabupaten, sebelumnya berjumlah 42 anak. Perbulannya diberikan bantuan 500 ribu selama 3 bulan pertama, apabila dievaluasi masih memerlukan penanganan dilanjutkan tahap kedua.
“Program bapak dan mama angkat dan sifatnya sendiri. Ini tidak ada anggaran tapi dari pribadi masing-masing anak diberikan uang bantuan 500 ribu melalui pendamping posyandu untuk diperhatikan gizi anak,” Jelasnya.
“Ingat firman itu berbahagialah mereka yang suka memberi daripada menerima. Jangan pelit, jangan pura-pura mati, ada berkat lihat saudara yang ada,”Sambungnya.
Dirinya menceritakan dari 5 anak yang diangkat saat kunjungan kerja di Teluk Bintuni dan diperhatikan gizi, selama sebulan 4 anak diantaranya telah dinyatakan bebas Stunting.
“Kita deklarasi di Bintuni, saya angkat 5 anak dan 1 bulan 4 dinyatakan negatif. 1 orang belum, dia masuk kategori wasting,” Urainya.
Diingatkan pula adanya progam ini tidak membuat para orang tua menjadi malas, tetapi lebih bekerja keras memperhatikan pemenuhan gizi anak dibandingkan lainnya.
“Orang tua jangan malas harus bangkit
punya kewajiban berikan gizi dalam keterbatasan mereka. Jangan malu dan gengsi dihari ini, kerja saja pentingkan bayi dan anak-anak itu,” Harap Pj. Gubernur Waterpauw.
Sesuai data yang dihimpun, total 35 anak terindikasi Stunting di Distrik Kaimana telah sepenuhnya diangkat oleh Penjabat Gubernur 18 anak dan sisanya pimpinan OPD Papua Barat. Diantaranya Penjabat Sekda Papua Barat 2 anak, Kadis Sosial 2 anak, Kadis Ketahanan Pangan 2 anak, Kadis PUPR 2 anak dan Kadis Kelautan Perikanan 3 anak. [TIM/RED]