DaerahGarda ManokwariGarda NusantaraGarda Papua BaratRegionalUncategorized

Pj. Gubernur PB Minta Peran Orang Tua Kawal Pendidikan Sebagai Ketahanan Utama Cegah Radikalisme dan Intoleransi

MANOKWARI, gardapapua.com –— Penyebaran paham radikalisme dan intoleransi menyebar melalui media sosial, yang sangat rentang terhadap kalangan anak muda, terutama kaum perempuan.

Peran pendidikan dan orangtua menjadi penting sebagai ketahanan utama dalam mencegah masuknya paham-paham tersebut.

Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melalui sambutannya yang dibacakan Asisten I Bidang
Pemerintahan, Robert R. Rumbekwan sebelum membuka kegiatan bertema Perempuan TOP (Teladan, Optimis,Produktif) Viralkan Perdamaian yang digagas Badan Nasional Pencegahan Teroris (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat, Kamis (25/8/2022) di Lt.I Kantor Gubernur Papua Barat.

Penjabat Gubernur Papua Barat menyambut baik kegiatan tersebut, dan meminta peran dari pendidikan dan pengawasan dari orangtua dalam rangka membentuk anak-anak usai muda, agar tidak terpapar oleh virus radikalisme, intoleransi maupun terorisme.

“Pembinaan dan pengawasan oleh orangtua, merupakan ketahanan utama. Usia muda adalah usia yang sangat baik, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Jangan sia-siakan masa muda, jangan terpengaruh dengan param radikalisme dan terorisme,”Ajak Waterpauw.

Dikatakan, bahwa Pemerintah Republik Indonesia tidak hanya mengupayakan proses penegakan hukum, tetapi juga pro aktif dalam upaya mengantisipasi penyebaran paham radikalisme dan intolerasi secara terus menerus, yang dilandasi dengan prinsip pelindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dengan prinsip kehati-hatian.

“Upaya menciptaan suasana yang aman dan tentram, tertib, damai dan sejahtera, baik lahir dan bathin, sebagai wujud hak setiap orang atas perlindungan agama, diri pribadi, keluarga dan kehormatan, harkat martabat dan harta benda,”Ujarnya

Lebih lanjut dikatakan, bahwa Pemerintah Provinsi Papua Barat yang didukung elemen masyarakat selalu berkomitmen untuk selalu menjaga kondisi daerah agar tetap aman, tentram dan kondusif. Sehingga proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dapat berjalan baik dan lancar.

Sementara itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Czi.) Rahmat Suhendro mengapresiasi FKPT Papua Barat yang menyelenggarakan kegiatan Perempuan TOP Viralkan Perdamaian di Manokwari, Papua Barat.

Dikatakan Rahmat, bahwa terosisme adalah tindakan kejahatan luar biasa, dan juga merupakan kegiatan yang melanggar HAM. Dampak terorisme pun di dalamnya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan harta benda. Dan juga merusak ketahanan negara, terutama dalam sisi ekonomi, pertahanan keamanan, sosial budaya dan lainnya.

“Terorisme menjadi ancaman peradaban budaya, dan menjadi kejahatan dalam menciptakan perdamaian dan keamanan umat manusia. Tidak memandang suku, ras dan agama,”Jelasnya.

Sebelumnya, Ketua FKPT Papua Barat, Musa Kamudi dalam laporannya mengatakan, kegiatan tersebut bermaksud memberikan pencerahan dan pemahaman terkait bahaya propaganda virus radikalisme dan terorisme.

Dengan tujuan, pertama, agar kaum perempuan dan anak-anak sebagai generasi muda terbebas dari paham radikalisme dan terorisme yang dilakukan oleh orang ataua kelompok melalui medsos.

Kedua, membekali pengetahuan bagi kaum perempuan untuk deteksi dan cegah diri potensi ancaman radikalisme dan terorisme di daerah.

Ketiga, mengajak perempuan menjadi agen perdamaian untuk mencegah param radikalisme, intoleransi dan terorisme. Dan keempat, membentengi perempuan sebagai pengguna medsos terbanyak yang rentan menjadi korban dari propaganda kelompok radikal yang menyebarkan info yang menyesatkan.

Kegiatan tersebut menghadirkan 100 peserta, berasal dari unsur Pemerintah Provinsi Papua Barat, Kabupaten Manokwari, organisasi perempuan tingkat Papua Barat dan Kabupaten Manokwari meliputi BKOW, Dharma Wanita, Tim Penggerak PKK, Persit Candra Kirana Kasuari, Bhayangkari, Jayasenatri, GOWK, HWK, Organiasi lintas agama (Muslimat NU, Aisyiah, WKRI, PWIKI, WHDI, BKMT), organiasi kemasyarakatan (Lapepa, Wanita Ikatan Arfak, Wanita Doreri, LIRA, IWAPI), Organisasi Kepemudaan (NKPI, FKPPI, Karang Taruna) serta organisasi mahasiswa dan pelajar. [Rls/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *