Jangan Takut Menikah Sebelum Mapan? Ini Alasannya, Asalkan Si ‘Doi’ Adalah Cinta Sejatimu
GARDAPAPUA.COM, artikel : Banyak Orang Ketika ditanya kapan nikah, selalu menjawab belum siap. Lantas kapan siapnya? Mungkin mereka bisa berdalih dan mengatakan ketika telah mapan, atau memiliki ini itu.
Jika itu terjadi, Mungkin akan banyak sekali kita mendengar wejangan bahwa menikah dan kemapanan seharusnya jadi satu paket: ” Jadi mapan dulu baru menikah. Namun, ada juga pasangan yang sudah mapan dan matang dalam umur, namun belum juga merasa siap untuk menikah. Kenapa?
Dikutip dari sebuah artikel tentang dunia perempuan trend masa kini, dan berdasarkan penelitian Lunch Aktually, sebuah biro jodoh dengan konsep short, sweet, dan simple tersebar di Kuala Lumpur, Hong Kong, Penang, Singapura, dan Indonesia menyatakan, di Di Hong Kong umur ideal untuk menikah adalah 33 tahun ke atas, berbeda dengan Indonesia, justru hasilnya kaum muda pria dan perempuan memilih cepat menikah pada usia 26 hingga 32 tahun.
Kalau anda berdalih belum mapan, apakah anda bisa memberi jaminan kapan anda akan mapan dan siap menikah? Tidak ‘kan? Setidaknya, berikan target untuk diri anda sendiri dan pastikan ukuran kemapanan itu realistis. Jangan ngotot mau beli rumah yang harganya milyaran, mobil mewah baru anda bisa menikah. Banyak orang justru ketika ia gagal, mencoba lagi, dan lagi justru telah berhasil dan faktanya berhasil tanpa adanya dukungan orang lain, melainkan ia dan pasangannya. Itulah bukti “C.I.N.T.A”….
Sebab, tak jarang banyak orang khususnya bagi wanita yang mungkin telah tak dianggap keberhasilannya di dalam hubungan kekeluargaan justru menjadi wanita – wanita hebat, terlebih jika ia adalah wanita yang telah menemukan pas jodoh atau si ‘Doi’nya.
Jangan Hanya Menunggu Harta, Uang Bisa Dicari, Pasangan Seumur Hidup Belum Tentu
Kita semua sadar salah satu faktor yang penting dalam perkawinan adalah harta kekayaan. Dalam perkawinanmu kelak, memang selayaknyalah nanti suami anda yang memberikan nafkah bagi kehidupan rumah tangga, dalam arti harta kekayaan dalam perkawinan ditentukan oleh kondisi dan tanggung jawab suami. Namun di zaman modern ini, dimana anda sebagai perempuan /wanita juga ikut bekerja.
So.. Beranikah anda Menikah Sebelum Mapan?
Jangan hanya menunggu harta, harta bisa dicari bersama, pasangan seumur hidup belum tentu. Sedikit menohok memang, tapi benar adanya, Saat kamu terus-menerus mengejar yang namanya harta dan kemapanan, anda akan cenderung kehilangan fokus akan apa yang sebenarnya lebih penting yaitu keluarga. Dengan berkeluarga, anda khususnya para wanita merasakan kehidupan pernikahan dan perjuangan dari bawah bersama-sama, daripada kamu harus ributan dengan harta, atau wasiat dari harta orangtuamu atau siapaun, bangunlah kerajaan cintamu sendiri, maka harta dunia akan digapaimu.
Menikah Sebelum Mapan, Membuat Anda dapat Menghadapi Pasangan dengan penuh Penghargaan Kedewasaan. Karena seseorang memang tak bisa dilihat dari segi usia. Usia juga sepertinya tak bisa dilihat dari kesiapan seseorang dalam menikah.
Anda pasti sering melihat perempuan atau pria yang masih berumur muda memutuskan untuk berumah tangga. Namun tentu jangan jadi yang terpaksa atau dipaksa, menikahlah untuk anda menjadi sosok dewasa dan mampu menjadi wanita seutuhnya.
Di Indonesia sendiri, batas usia menikah sudah ditentukan oleh Undang-undang Perkawinan. Pada Undang-undang Perkawinan tahun 1974, usia minimum seorang perempuan untuk menikah adalah 16 tahun. Sedangkan untuk pria, 18 tahun. Namun menurut BKKBN, akan lebih siap jika seorang wanita menikah di atas usia 20 tahun.
Mapan tentu saja bukan soal kekayaan atau kepemilikan saja, mapan adalah usia dan soal kesanggupan Anda dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya.
Dengan Menikah sebelum Mapan, seseorang akan menghadapi pasangannya dengan penuh penghargaan. Karena ia sadar bahwa dalam diri pasangan tersebut ada sisi-sisi yang akan menyempurnakan dirinya.
Bayangkan kalau cara berpikir seperti ini tidak ada dalam sebuah pernikahan, hubungan suami-istri akan melulu atas-bawah, subordinatif, dan cenderung tidak adil, maka hubungan rumah tangga itu akan mudah retak.
Namun, Mewujudkan Impian Bersama Dalam Rumah Tangga Keinginan Semua Orang ??
Jawabannya adalah Iya dan Benar. Anda tentu punya mimpi, pasanganmu juga punya mimpi. Mewujudkan mimpi, kita tidak bisa sendiri. Kita membutuhkan partner untuk mewujudkan impian-impian kita. Maka dengan menikah sebelum impianmu terwujud, anda bersama pasangamu bisa bersama-sama mewujudkan mimpi-mimpi itu.
Ketika berjuang bersama, di sanalah akan tercipta kesalingpahaman antara suami dan istri. Selanjutnya, keduanya akan sama-sama menjalin komitmen untuk bersama mewujudkan impian-impian besar yang mereka miliki.
Tapi Tak Jarang Ada Pasangan Yang Bubaran, Retak, Cerai dan Sebagainya ??
Jawabannya : Tak Dipungkiri memang kerap terjadi.
Mengapa ??
Tentunya faktor Banyak hal. Namun bisa kita nilai dan lihat dari lingkungan sekitar kita, orang terdekat kita. Petiklah hal positif dan pelajarilah hal sisi negatif atau kegagalan mereka itu menjadi kekuatan positif bagi kita kelak, tentu jangan takut gagal dan mencoba.
Tapi Saya Pasti Masih Membutuhkan Orangtua, Apa Salah ??
Jawabannya : Tidak. orangtua adalah mata arah angin kompas untuk anaknya dan tentu mereka ingin melihat anaknya bahagia, meski ada sebagian orangtuapun yang tak memahami karakter dan isi curhat hati anaknya, yang pada akhirnya campur tangan orangtua kerap merupakan jalur kegagalan sang anaknya sendiri.
Kesuksesan dan arti Cinta : Seperti sebuah Permata.
Keduanya akan sama-sama menjalin komitmen untuk bersama mewujudkan impian-impian besar yang mereka miliki. Tidak hanya impian bersar, tapi juga impian kecil. Pernikahan bukan hanya tentang mewujudkan impian-impian besar, tapi juga menjalani hal-hal kecil di keseharian.
Mulailah komitmen itu saat ini, dan yakinilah bahwa TUHAN pun akan mendengar anda asal anda percaya bahwa jika ia sang pencipta dapat membuat Adam & Hawa bahagia, meski mereka pernah salah, kenapa Anda tidak ??…
Sumber : Artikel Perempuan Tren Terkini/infowanita/red