Serapan Anggaran Dana Desa di Papua Barat T.A 2022 Sudah 75,08%
MANOKWARI,gardapapua.com — Penyerapan atau realisasi dana desa (DD) di wilayah papua barat pada tahun anggaran 2022 per 22 Agustus, berdasarkan (data bergerak) berada pada posisi 16 dari 34 provinsi diseluruh Indonesia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (PMK) Papua Barat, Lince Idorway, SH,MM saat dikonfirmasi gardapapua.com, pada senin (05/09/2022) mengatakan, bahwa penyerapan anggaran itu terdiri dari penyaluran tahap I, II dan III, dengan total (Rp).572.760.984.019.
“Capaian mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Jadi penyerapannya sangat luar biasa untuk papua barat dan penyerapan anggarannya hingga sekarang kita sudah ada pada posisi 75,08% berdasarkan monitoring penyerapan dana desa pertanggal 22 agustus 2022, pukul 11.35 wit dalam metode (data bergerak),”Ungkap Lince Idorway, SH,MM.
Dia lalu mengimbau, bagi aparat kampung diseluruh wilayah Kabupaten/Kota se-papua barat diharapkan dapat mengelola baik anggaran dana desa tersebut, serta memaksimalkan program – program kemasyarakatan juga agar mampu mengelola data atau menggunakan aplikasi Si Kampung yang telah diluncurkan sebagai bentuk monitoring bersama terhadap pengelolaan penggunaan dana desa.
“Untuk sementara kita belum dapat informasi secara rinci terkait capaian atau penyerapan dari masing – masing kabupaten / kota. Sehingga harapannya aparatur kampung itu harus mampu berinovasi. Apalagi kita sudah ada aplikasi si kampung. Namun untuk sementara, kemarin saya bersama bapa dirjen bina pemerintahan desa kementerian dalam negeri yaitu saat meninjau sejauh ini cakupan kita di papua barat secara menyeluruh sudah baik serapannya. kita melihat ranking posisi kita penyerapan anggaran dana desa papua barat berada pada posisi 16 seluruh indonesia penyerapannya baik,”Ujarnya
Sembari menambahkan, bahwa tujuan adannya inovasi – inovasi dalam hal pengelolaan Sistem Administrasi dan Informasi Kampung diharapkan dapat mempermudah kerja – kerja aparat kampung dalam pengelolaan dan pengawasan Dana Desa (DD) didaerahnya.
“Meski secara resmi kami belum launching, tapi sudah dua tahun berturut – berturut manfaat tujuaan Si Kampung kami sudah sosialisasi. kenapa harus kami buat sebuah inovasi baru melalui aplikasi Si Kampung ini ? agar dari segi monitoring dan pengawasan kita nanti mempermudah kerja – kerja dari aparat kampung terkait dengan penerapan prinsip Good Governance dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa bisa berjalan lebih maksimal,”Tukasnya. [RF/RED]