Channel YoutubeDaerahGarda FakfakGarda NusantaraGarda Papua BaratHeadline newsHUMANISLingkungan dan HAMPeristiwaRegionalSudut PandangUncategorized

Diduga ‘Dipolitisir’ Komcab PK Kaimana Minta Gubernur Papua Barat Sikapi Sambutan Tertulis di Muskomda Fakfak

Simak Tautan Video Dibawah Ini, Share dan Like :

 

FAKFAK, gardapapua.com —- Pelaksanaan Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) Pemuda Katolik, Komda Papua Barat Periode 2022-2025 telah dilaksanakan.

Namun demikian kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Papua di Fakfak pada 17-19 Februari 2022 ini, masih menyimpan sejumlah catatan yang diharapkan agar secepatnya dapat merampungkan keputusan pelaksanaan Muskomda tersebut, tanpa ada muatan atau dugaan unsur Politisasi didalam wadah organisasi Pemuda yang berdiri dibawah hirarki Gereja Katolik tersebut.

Hal ini diutarakan oleh Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kaimana, yang disampaikan langsung oleh Ketua Pemuda Katolik Komcab Kaimana Petrus Jimmy Rumlus SST, dalam wawancaranya.

Dikatakannya, bahwa hasil Muskomda yang tetap dilanjutkan pelaksanaannya adalah sebuah hal dan kesepakatan sah dari delegasi pemilik mandat organisasi unsur pimpinan pada Komcab di Wilayah Kabupaten / Kota, Papua Barat.

Selain memiliki unsur pimpinan sidang, dalam pelaksanaan tetap memenuhi kuorum. 8 Komcab yang memilih tetap dan menyelesaikan agenda Muskomda tersebut adalah, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Fak-fak, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Sorong.

Sehingga diharapkan, dari hasil tersebut meski sempat diwarnai aksi kericuhan dan Walk Out Steering Commite (SC), dan diikuti unsur perwakilan pengurus pusat, namun demikian Ketua Pemuda Katolik Komcab Kaimana Petrus Jimmy Rumlus SST, menyatakan bahwa hal tersebut adalah biasa dalam berorganisasi.

Sehingga diharapkan, pengurus pusat Pemuda Katolik dalam hal ini untuk bisa lebih jeli menyikapi persoalan yang terjadi hingga telah melahirkan sebuah keputusan didasari asas mufakat, dan bukan sekedar keputusan sepihak berdasarkan kewenangan tertentu.

“Kami laksanakan Musyawarah tersebut menurut kami telah sesuai dan memenuhi jumlah quorum yang ada 50% + 1. Dimana saat itu kami Komcab pemegang Mandat yang hadir dalam kesempatan tersebut memilih bertahan melanjutkan agenda Muskomda. Jadi kalau harapan kami, khususnya di cabang kabupaten kaimana Pengurus Pusat dalam hal ini Ketua Umum harus bisa membuat kajian lebih dalam dan lebih jeli menyikapi dinamika yang telah terjadi pada Muskomda Papua Barat, di Fakfak ini. Dan jangan hanya mendengar atau menilai dari salah satu pihak atau sisi saja,” Ucap Ketua Pemuda Katolik Komcab Kaimana Petrus Jimmy Rumlus SST.

Ibaratnya ada Asap maka akan ada Api, Ada sebab ada Akibat. Menurut bung Jimmy, bahwa para peserta yang juga sesuai kapasitas merupakan pengurus komisariat cabang (Komcab), tidak akan bersikap kalau semua mekanisme itu dijalankan sesuai harapan dan transparansi dalam administrasi bisa dilaksanakan secara terbuka.

“Jadi harapan kami persoalan ini kepada pengurus pusat harus bisa menilai dengan jeli. Apalagi asas mufakat dalam forum yang berajalan berlanjut sesuai kesepakatan teman – teman pengurus cabang sudah dilaksanakan dan berhasil menetapkan satu calon kandidat terpilih pada kesempatan itu, karena memenuhi quorum tersebut,”Ungkapnya

Selain daripada itu, Ketua Pemuda Katolik Komcab Kaimana Petrus Jimmy Rumlus SST, juga mengharapkan agar adanya bentuk klarifikasi secara langsung dari sosok Bapak Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan.

Sebab, didalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh staf ahli Gubernur Papua Barat bidang kemasyarakatan dan SDM Drs M.A Tawakal, ada sentilan kalimat ‘Keliatan Ada Titipan Khusus Ini’, ditujukan secara terang – terangan membawa nama Sosok Gubernur Papua Barat, yang Diduga untuk mengamankan salah satu kandidat tertentu.

“Saya sendiri melihat sosok Bapak Gubernur Papua Barat adalah sebagai orang tua. Artinya beliau merangkul kita semua. Dan saya yakin ini bukan bahasa yang dibuat langsung oleh Bapak Gubernur. Sehingga kami harap Bapak Gubernur Papua Barat, tolong memberikan Klarifikasi secara terbuka dan langsung. Karena sangat disayangkan jikalau Bahasa tersebut bisa dikeluarkan dan seolah dipolitisir untuk mendukung satu Oknum Calon tertentu,”Tegas Bung Jimmy

“Intinya kami meminta klarifikasi Bapak Gubernur secara langsung. Apalagi kami ini para pemuda di bawah hirarki Gereja Katolik. Saya berharap bapa gubernur berikan klarifikasi, bahwa benar tidak sambutan tertulis yang dibacakan saat pembukaan Muskomda itu bahasanya berasal dari Bapak Gubernur atau tidak,” Tambahnya mengharapkan.

Dia berharap, hal ini agar pergerakan dan arah juang yang telah diletakan oleh para pendiri yang menjadi warisan hingga saat ini adalah pengabdian dalam bentuk pelayanan kepada gereja, nusa dan bangsa sesuai dengan semboyan Pro Ecclesia Et Patria, benar – benar berdiri untuk menyatakan kerja dalam pelayanan kepada umat tanpa di politisasi dan mengarah pada hal tertentu.

Juga sebagaimana semboyan perjuangan, Fortiter in Re Suaviter in Modo yang berarti kokoh dalam pendirian namun lembut cara mencapainya.

Sekedar diketahui kembali, bahwa Dalam Musyawarah yang berjalan alot tersebut meski sempat diwarnai dengan aksi Walk Out dari pengurus Komda Papua Barat. Namun kemudian Muskomda tersebut tetap dilanjutkan setelah memenuhi syarat quorum karena dihadiri oleh 8 Komisariat Cabang (Komcab) yang hadir dari 11 Komcab yang ada.

8 Komcab yang hadir tersebut kemudian secara bulat menyatakan sikap memilih Yustina Ogoney untuk memimpin Pemuda Katolik Komda Papua Barat Periode 2022-2025. [TIM/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *