Target Turunkan Angka Stunting di 2024, BKKBN Perwakilan Papua Barat Merajut Bingkai Cinta dengan DP3A Papua Barat
Klik Tautan Video Dibawah Ini :
MANOKWARI, gardapapua.com — Target mendukung implementasian program pemerintah pusat untuk menurunkan angka prevalensi stunting menjadi di bawah 20% di tahun 2024 yakni 14%, menjadi tugas yang besar semua pihak, terlebih khusus Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat.
Untuk itu, stunting sangat membutuhkan penanganan serius dan upaya terintegrasi dari berbagai pihak. Tujuannya, agar seluruh upaya intervensi penanganan dan pencegahan stunting menjadi lebih maksimal.
Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting ini, BKKBN Papua Barat melalui program inovasi Bingkai Cinta terus dirajut untuk menjalin kerjasama serta menyatukan persepsi kesepahaman dan perwujudan program kerja.
Inovasi Bingkai Cinta adalah metode pendekatan dan konseling yang merupakan salah satu upaya program kerja yang mulai digunakan instansi lembaga mitra terkait dalam percepatan penurunan stunting, di Wilayah Bumi Kasuari, Papua Barat.
Agar dapat diterapkan dan diimpelentasikan, selain daripada itu digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam penurunan stunting.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Papua Barat, Elsiana Y. Sesa, usai kegiatan penandatanganan Tentang percepatan penurunan stunting melalui Bingkai Cinta (Bimbingan Konseling Pra Nikah Bagi Calon Pengantin) di Bumi Kasuari, Papua Barat, bersama kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat, Philmona M. Yarollo,S.sos, M.Si, dan sejumlah staf, Jumat (24/9/2021), menyatakan bahwa kolaborasi kegiatan mewujudkan Bingkai Cinta dalam penurunan stunting sangat didukung oleh pihaknya.
Dimana ada beberapa hal yang bisa diwujudkan bersama terkait penerapan metode konseling, dan perwujudan administrasi kependudukan.
“Jadi kami mendukung. Karena memang bisa diwujudkan bersama dalam inovasi Bingkai Cinta bersama Perwakilan BKKBN Papua Barat ini seperti kami dinas DP3AKB Papua Barat sementara ini mendorong pelaksanaan pemberian Akte Kelahiran bagi anak, mendorong legalitas pasangan suami – istri masyarakat yang tidak mampu,”Ungkap Kepala (DP3A) Provinsi Papua Barat, Elsiana Y. Sesa.
Elsina melanjutkan, bahwa pihaknya juga akan semakin aktif memberikan sosialisasi kepada pasangan usia pra nikah sehingga mereka juga memahami tentang apa itu penyakit menular, apa resiko jika menikah diusia dini atau bersalin diusia muda kurang dari usia 21 tahun dan yang paling penting adalah terkait sikap tanggung jawab sebagai pasangan keluarga yang harmonis dan sejahtera.
“Banyak dampak stunting bisa saja terjadi karena pemahaman pasangan suami – istri yang tidak paham tentang berkeluarga. Selain itu minimnya pemahaman menjaga reproduksi diusia hamil ini juga bisa menganggu kesehatan mereka,”Ujarnya
Diharapkan dengan sinergitas program kerja dan inovasi yang telah dilakukan sekiranya angka stunting ini bisa menurun di wilayah papua barat.
“Sehingga ketika calon anak itu lahir bisa dalam keadaan sehat dengan adanya dukungan pola makan yang sehat dan teratur, keluarga yang harmonis serta memiliki pendataan administrasi kependudukan keluarga yang sesuai dengan aturan sebagai warga bernegara,”Tukasnya. [Ian/Red]