Palang Kantor, Massa Desak Kepala BLUD KKP Raja Ampat Diganti
WAISAI, gardapapua.com — Dinilai tidak mampu mengelola kawasan konservasi di Kepulauan Kabupaten Raja Ampat, Kepala BLUD Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan raja ampat, Syafri, diminta untuk segera mengundurkan diri dari jabatan yang dipimpinnya.
Demikian desakan itu dilontarkan oleh para para karyawan saat menggelar aksi demo dan pemalangan kantor Badan layanan umum (Blud), Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan raja ampat, bertempat di jalan yos sudarso, Siwindores kota waisai kabupaten raja ampat, senin (9/9/19), pagi.
Kepada gardapapua.com, salah satu orator kelompok aksi, Matius Hatumale/Saleo, mengungkapkan, bahwa pelontaran aksi protes kepada Syafri, yang selaku Kepala BLUD Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan raja ampat, untuk diganti adalah bukan karena faktor paksaan kepentingan kelompok. Namun, adalah, bagaimana kedepan pengelolaan konservasi di kepulauan raja ampat, khususnya pada pemanfaatan perairan laut di Raja Ampat hingga saat ini dinilai masih belum dikelola secara baik dan cermat.
” Dia (Syafri,red) kami nilai tidak mampu mengelola kawasan konservasi dengan baik, serta tidak memahami kearifan lokal yang ada di raja ampat. di samping itu, beliau tidak mensejahterakan teman-teman, yang tadinya senior, dan yang paling senior yang membangun lembaga ini dari nol sampai ada, tiba-tiba di turunkan jadi nonjob dan gajinya pun ikut serta di dalam itu,”Ucap Matius Hatumale/Saleo.
“Intinya aspirasi kami pada hari ini tidak panjang lebar. kami mau ganti kepala Blud raja ampat Syafri, yang sekarang memimpin ini yang menjadi tuntutan kami,”Tambahnya menuturkan.
Sementara itu, sesuai pantauan, bahwa Aksi demo dan pemalangan kantorBLUD Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan raja ampat pun, dilangsungkan bertepatan dengan kegiatan deklarasi damai papua, oleh para unsur forkompimda, tokoh agama dan masyarakat, bersama TNI/Polri, di Kabupaten Raja Ampat.
Massa para kelompok karyawan ini lalu mengancam, bilamana aspirasi desakan ini tidak direspon, maka akan terjadi aksi pemalangan lagi dan nantinya semua sektor yang ada di 12 kawasan di raja ampat akan ditutup.
Pantauan media, masa pendemo dalam Aksi juga, lalu menelontarkan aspirasi melalui beberapa tulisan di pamflet, dan baliho yang di tunjukan-Kepada YTh, Bapak Gubernur papua barat, Bapak Bupati Raja ampat, Bapak kadis DKP PB, yang pada intinya, agar segera mengganti Kepala BLUD KPP R4 dengan anak negeri, karena dalam kepimpinan yang sekarang dinilai tidak mensejahterakan dan melakukan pemberdayaan kepada anak – anak Papua, para staff dan karyawan BLUD.
Sementara itu, Syafri Kepala BLUD,UTPD Raja Ampat, ketika dikonfirmasi menanggapi hal ini menjelaskan, bahwa dirinya menganggap seruan dan aksi protes tersebut, sebagai upaya mendorong dirinya untuk semakin peduli dan merangkul sesama para karyawan BLUD KPP R4, agar aspirasi ini, menjdi sebuah semangat baru dan dorongan dirinya untuk bekerja dan mengabdi lebih baik di kanupaten Raja Ampat.
” Bagi saya ini hal biasa. ada juga yang pernah terlibat dalam partai politik dan mencalonkan diri tidak lolos, namun kami masih punya kepedulian / etikat yang baik untuk merangkul kembali. Pada intinya secara perlahan – lahan kita tegakan aturan, dan berbicara aturan,”Ucap Syafri
” Saya kerja berdasarkan aturan. kalau tidak jalankan itu, maka saya pun disalahkan oleh atasan saya,”Tambahnya menegaskan.
Adapun dalam aksi pemalangan yang berlangsung sekitar pukul 7.00 wit, massa lalu membubarkan diri sekitar pukul 13.00 wit, dengan pembukaan palang oleh jajaran aparat kepolisian polres raja ampat, yang langsung tiba lokasi perkantoran BLUD KPP R4, tempat massa melaksanakan demo tersebut. [DM/RED]