BudayaDaerah

Umat Katholik di Teminabuan Rayakan Misa Malam Paskah

TEMINABUAN, gardapapua.com — Ratusan Umat Katholik Paroki St Albertus Agung Teminabuan, Kabupaten Sorsel, Keuskupan Manokwari Sorong merayakan Perayaan Misa malam Paskah yang digelar Sabtu,20/04/2019 pukul 19.00 WIT kemarin.

Malam misa paskah itu dipimpin oleh Pastor Paroki St Albertus Agung Teminabuan Zepto Triffon Polii,Pr.

Pantauan gardapapua.com, Perayaan yang berlangsung kurang lebih empat jam ini diikuti diawali dengan pemberkatan api paskah dan pembakaran lilin paskah serta prosesi perarakan dilingkungan gereja setempat.

Pastor Paroki St Albertus Agung Teminabuan Zepto Triffon Polii,Pr saat diwawancarai mengucapkan selamat Pesta Paskah secara Khusus bagi seluruh umat Katholik di Tanah Papua, secara khusus bagi umat di Paroki St Albertus Agung Teminabuan dan bagi umat katolik maupun umat Kristiani lainnya di Tanah Papua yang merayakan minguu paskah jatuh pada tanggal 21 April 2019.

Dijelaskan oleh pastor, bahwa Paskah merupakan peristiwa yang bersifat rutin setiap tahunnya namun bukan hanya sekedar seremonial atau suatu iven yang bersifat reguler tetapi sungguh bermakna karena kristus bangkit dan kita merayakan dan mensyukuri itu pada kesempatan paskah ini.

“ Sebagai relefansi dan pesan bagi umat bahwa seringkali orang sering menghindar dari salib dan tidak mau menghadapi kesulitan dan sesungguhnya jika seseorang mau masuk dalam peristiwa salib orang akan mengalami kebangkitan,”ungkapnya

“Hal ini yang ditunjukan Kristus sendiri dengan melaksanakan peristiwa salib untuk menunjukan cintanya kepada manusia dan kemudian Kristus dibangkitkan,”tambahnya menuturkan.

Sebab, Peristiwa kesulitan ataupun terjepit dalam suatu permasalahan selalu mempunyai makna dan arti dalam kehidupan sesorang untuk itu jika sesorang orang mau bersabar menghadapinya dan masuk untuk menghadapinya seperti halnya Kristus yang telah mampu menghadapi kematian dan bangkit dengan mulia.

Dari hal itu ia mengharapkan, agar sesorang hendaknya mempunyai orientasi pada nilai nilai bukan sekedar pada praktis pragmatis pada hal hal yang kelihatan yang bersifat sesaat dan jangka pendek namun harus mampu melihat jauh kedepan berorientasi pada nilai nilai yang berharga seperti kerukunan, persaudaraan, pengampunan,belas kasih dan cintah kasih dan berbagai nilai yang lain dari sekedar barang atau benda dan materi lainya. [EB/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *