Begini Prosesi Adat Suku Doreri Bagi Sandiaga Uno di Pulau Injil
MANOKWARI, gardapapua.com — Calon wakil presiden nomor urut dua (2) Sandiaga Uno Rabu (27/3/2019) pagi pukul 08.00 wit menginjakan kaki di Pulau injil mansinam, situs peradaban tua ditanah Papua.
Dalam kunjungan ke situs pulau mansinam, yang berada di wilayah pemerintahan Kota Manokwari, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno didampingi oleh Ketua DPD Gerindra Papua Barat Mohamad Lakotani, Wakil Sekjen DPP PAN dr. Rosaline Irene Rumaseuw, M. Kes, dan beberapa tim relawan lainnya dari partai koalisi tim pemenangan Prabowo – Sandi.
Sesuai pantauan gardapapua.com, warga suku Doreri penghuni pulau Mansinam sangat antusias menyambut kedatangan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Prosesi adat injak pasir yang dibentuk menyerupai Buaya dan Penyu (teteruga, red) di tepi pantai Pulau Mansinam, serta dahi dicoleki pasir putih pulau tersebut, seraya menggambarkan tangan terbuka warga masyarakat adat setempat menerima baik kedatangan kunjungan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di Tanah Adatnya.
Petrus Rumfabe, tokoh adat suku Doreri mengatakan, prosesi injak Buaya dan Penyu adalah bagian dari budaya sukunya. Dua satwa itu dipercayai punya perilaku berbeda dalam mempertahankan hidup.
“Buaya melambangkan keberanian dan kekuatan, sedangkan Penyu melambangkan keuletan, ketabahan dalam mengarungi samudera,”Paparnya
Adapun tarian adat diiringi lagu tradisional menghantar Sandiaga menuju sumur tua, salah satu situs sejarah peradaban Orang Asli Papua (OAP), untuk melakukan prosesi pencucian muka dan tangan dengan air sumur tua. Sumur ini, merupakan peninggalan bersejarah oleh dua pendeta asal Jerman Carl William dan Goltlob Geisller atau lebih dikenal (Ottow dan Geisller), yang menginjakan kakinya Pada tanggal 5 Februari 1855 silam dipulau tersebut, dalam misi pelayanan menyebarkan dan mengenalkan injil bagi orang Papua.
Beberapa aspirasi dan pernyataan dukungan pun, turut diterima langsung oleh Cawapres Sandiaga Uno didampingi Ketua DPD Gerindra Papua Barat Mohamad Lakotani.
[ian]