Tahun Ini BWS PB Kerjakan Anggaran Rp. 300 Miliar, Progres Capai 90 persen.

MANOKWARI, gardapapua.com — Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Barat, Elroy Koyari kepada awak media mengatakan pada tahun 2018 Balai Wilayah Sungai Papua Barat sampai dengan saat ini telah berhasil mengelola anggaran dengan jumlah Rp. 300 miliar, dan sudah mencapai 90% target capaian itu.

“Memang secara fisik kita sudah sekitar 90 persen, dan memang tahun ini, kami mengerjakan kurang lebih Rp 300 M, karena ini tahun politik, dan pasti kegiatan utama yaitu mendukung ketahanan pangan, irigasi, kemudian air baku, dan pengendalian banjir,”Ucap Kabalai BWS Elroy Koyari usai mengikuti Apel Giat Hari Bakti PU yang ke 73 dilapangan Upacara Kantor Gubernur Papua Barat (03/12).

Lanjutnya mengatakan, pihaknya juga mendukung Kawasan Ekonomi Khusus. Hal ini agar seirama berjalan dengan ritme pembangunan Pemerintah Pusat.

“Kita juga fokus untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), karena itu rencananya akan diresmikan oleh Bapak Presiden dibulan maret 2019, dewan KEK meminta kita untuk menyediakan air pada saat peresmian, dan ini kami sudah kontrak, karena ini wilayah yang cukup jauh, kita sudah siapkan sumur bor, sudah lelang dan sudah dikerjakan, paling tidak untuk kebutuhan pembukaan,”Jelasnya.

Salah satu pembangunan SPAM untuk Kota dan Kabupaten Sorong, di Makbon.

Pihaknya juga, terkait hal ini telah melakukan study terkait dengan pemakaian air untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), selama dua tahun kedepan di sejumlah wilayah di Papua Barat seperti kota Sorong dan Manokwari.

“Kami juga sudah study untuk mendukung kebutuhan KEK sekitar 424 liter/detik,dan juga kita sudah persiapkan alternatif-alternatifnya dan yang pasti untuk 2 tahun kedepannya kebutuhan KEK sudah bisa kita supplay,”Bebernya

Selain itu, pada tahun 2019 mendatang pihaknya akan mulai menyuplai sumber ai bersih di Kompleks perkantoran Kantor Gubernur Papua Barat.

” tahun depan, area perkantoran akan kita supplay air. Dimulai pada area kantor gubernur dan kantor pemerintahan juga, kurang lebih 40 Liter/detik sumber airnya kita ambil dari daerah Maruni dan sedang kita kembangkan. Meski masih ada beberapa kendala yang terjadi, namun kita terus mengerjakan kekurangan tersebut, dan kita berharap sebagian besar itu bisa tuntas,”Tandasnya mengungapkan. [ian]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *