Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat, Dukung Pembentukan Asosiasi Peternak Ayam di Manokwari
MANOKWARI, gardapapua.com — Terkait meminimalisir permasalahan akan bibit ayam yang tidak memenuhi standar nasional yang memerlukan peran pemerintah dalam rangka membantu dan mendukung serta mengawasi dan mengakomodir kebutuhan peternak ayam daging dan petelur dengan baik, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat, Dr.drh. Hendrikus Fatem,M.P, terus mendorong optimalisasi usaha peternakan ayam petelur dan mendukung Asosiasi Peternak Ayam di Kabupaten Manokwari.
Itu diungkapkannya, dalam pertemuan dan koordinasi tatap muka bersama sejumlah anggota asosiasi peternak ayam daging dan petelur di Manokwari, pada Sabtu (3/8/2024).
Adapun regulasi terbentuknya Asosiasi tersebut berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 69 Tahun 2023. Dimana Dinas Peternakan dan kesehatan hewan juga berfungsi mendampingi para pengusaha, melalui payung organisasi atau wadah yang sesuai kehadirannya berdasarkan aturan yang berlaku.
Hal ini mengingat kebutuhan telur di wilayah Papua Barat, khususnya di Kabupaten Manokwari sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah, sehingga melalui inisiasi terbentuknya kelompok peternak ayam di Kabupaten Manokwari diharapkan mampu membantu pemerintah untuk melakukan pemetaan dan menghitung jumlah kebutuhan Masyarakat, dan mendorong pelaku usaha peternakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan cara penambahan populasi layer (ayam petelur) di kandang.
Selain itu, melalui kehadiran asosiasi peternak ayam, maka jikalau adanya bantuan pemerintah baik dalam hal pengawasan bibitnya maupun masalah lain yang membutuhkan bantuan pemerintah, maka cepat untuk diproteksi secara akurat sesuai ketentuan dan kebijakan pemerintah di daerah.
Hendrikus lalu berharap, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi enam kabupaten lainnya untuk membentuk asosiasi serupa.
“Kelompok ini akan menjadi contoh bagi enam kabupaten lain, sehingga mereka juga harus membentuk asosiasi peternak ayam petelur,”Ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat, Dr.drh. Hendrikus Fatem,M.P.
Hendrikus juga mengimbau, bahwa dengan kehadiran Asosiasi akan menjadi wadah untuk saling bertukar informasi dan menyelesaikan permasalahan bersama.
“Melalui asosiasi ini juga, diharapkan kebutuhan protein hewani masyarakat dan terciptanya kesejahteraan bagi para peternak bisa dimaksimalkan dengan baik, melalui program – program pembinaan. Dengan demikian, pendampingan dapat dilakukan dengan lebih baik dan tepat sasaran, serta usaha peternak dapat berkembang,”Ujarnya
Sembari menambahkan, bahwa pihaknya menargetkan program pembinaan asosiasi peternak akan dapat ditindaklanjuti pada tahun anggaran 2025. “Untuk keluhan khusus di Kabupaten Manokwari, kita akan berhubungan dengan asosiasi ayam petelur asli Papua,”Paparnya.
“Saat ini, baru ada satu asosiasi ayam petelur di tingkat Kabupaten Manokwari. Kedepannya, kami akan rapat dan mensosialisasikan pembentukan asosiasi di tingkat provinsi untuk ayam petelur dan pedaging,”Tambah Hendrikus.
Dia juga mendorong, melalui wadah asosiasi ini, pengurus dapat segera melaksanakan program kerja dan pendataan lebih lanjut, apalagi dalam pembinaan kepada pedagang asli papua melalui anggaran yang bersumber dari dana Otsus. “Kami akan fokus pada peternak asli Papua. Saat ini, entri data sedang berlangsung, khususnya di Manokwari,”Sebutnya.
Melalui program koordinasi dan pengembangan yang dikerjakan Dinas Peternakan Papua Barat dan asosiasi peternak ayam petelur, diharapkan dapat mendukung peningkatan usaha ayam petelur dan pedaging bagi orang asli Papua di Manokwari, serta kecukupan kebutuhan protein hewani masyarakat dan terciptanya kesejahteraan bagi para peternak itu sendiri. [CR01/RED]