DaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsReligiUncategorized

Badan Pengurus PGGP Papua Barat masa bhakti periode 2024 – 2029 resmi dikukuhkan

MANOKWARI, gardapapua.com — Badan Pengurus Persekutuan Gereja – Gereja Papua (PGGP) Provinsi Papua Barat, masa bhakti 2024 – 2029 resmi menjalankan roda organisasi setelah dikukuhkan pada Jum`at (12/4/2024) di aula PGGP Papua Barat, Jl. Esau Sesa, Sowi Gunung, Manokwari, Papua Barat.

Acara ini dihadiri oleh kepala suku besar arfak Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, Wakapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Alfred Papare, ketua FKUB, Kakanwil Kemenag Papua Barat, anggota DPD/DPR-Ri, MRP-PB, dan unsur forkopimda lainnya, serta para petinggi – petinggi Denominasi Gereja – Gereja dalam wadah PGGP. Seperti diketahui, Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) adalah Forum oikumenis bersifat konsultatif-representatif gereja-gereja di tanah Papua.

Dipimpin oleh Pdt. Daniel Sukan, M.Th, sebagai ketua umum PGGP Papua Barat, selanjutnya, sesuai Surat Keputusan (SK) ketua umum PGGP Papua Barat no : 001 /SK-P/PGGP-PB/IV/2024 tentang komposisi dan personalia pengurus persekutuan gereja – gereja papua provinsi Papua Barat periose 2024 – 2029, sejumlah nama dilengkapi dengan beberapa struktur kepengurusan diantaranya, Wakil Ketua I Pdt. Rudi Falirat,S.Th, Wakil Ketua II Jerri Liling Sugi,S.T. M.Si, Wakil Ketua III Pdt.Pithein Maniani,M.Th.

Sekretaris Umum dijabat oleh, Pdt. Markus Rudd Molle,S.Th.,M.Mis dan Bendahara Umum Pdt. Erwin Makalew,S.Th, serta dilengkapi struktur biro koordinator lainnya.

Ketua Umum PGGP Provinsi Papua Barat, Pdt. Daniel Sukan, M.Th, dalam sambutannya lalu mengingatkan, agar kepada badan pengurus mengutamakan Tuhan dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan dengan bersinergi bekerja sama satu dengan yang lainnya, serta membangun sinergitas dengan pemerintah daerah dan melestarikan pelayanan Yesus dalam menunjukkan empati terhadap masyarakat yang berkaitan dengan masalah sosial.

Disebutkannya bahwa gereja dan masyarakat dapat terlibat aktif dalam mengatasi permasalahan sosial. Sebab selain tugas mewartakan dan menguduskan, Gereja juga mempunyai tugas untuk mewujudkan tindakan nyata dalam hal – hal sosial sebagai bentuk menyatakan iman, perasaan syukur, dan pertobatan.

“Sebagai ketua umum periode 2024 – 2029, saya bersyukur dengan lahirnya PGGP Papua Barat sebagai rumah bersama bagi umat kristen di Papua Barat untuk berdoa, bergumul, berdiskusi dan melayani bersama. Tentu perlu dipahami kehadiran PGGP dalam konteks tubuh kristus secara internal adalah untuk melakukan fungsi integrasi dan sinkronisasi pelayanan yang menyangkut masalah – masalah sosial,”Ucap Ketua Umum PGGP Provinsi Papua Barat, Pdt. Daniel Sukan, M.Th.

Diharapkan dengan visi – misi melaksanakan pelayanan keumatan yang bersinergi demi kesejahteraan umat, dapat menghasilkan program kerja produktif yang bermanfaat bagi pembangunan Gereja dan juga Daerah khususnya di Papua Barat. Terlebih menjalin persekutuan atau hubungan yang erat antara sesama pengikut Yesus Kristus, dan menjaga toleransi sesama umat beragama.

Pdt. Daniel Sukan, juga bersyukur telah melaksanakan langkah awal sesuai Amanat PGGP Konferensi yang ketiga dimana dua agenda kerja PGGP yang telah dilaksanakan dan dijalankan dalam gerakan awal menjalankan roda organisasi.

“Pertama, rumusan program strategi yang merujuk pada Visi dan Misi dalam mengukuhkan pelayanan PGGP selama lima tahun berjalan dalam masa bakti periodesasi. Agenda kedua, memilih dan melantik unsur Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara serta membentuk badan struktur organisasi badan pengurus,”Sebutnya

Kepada Badan pengurus yang baru dikukuhkan dan dilantik, diingatkan juga agar jangan keluar dari keputusan konferensi, dan berlandaskan dengan firman Allah, serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

“Untuk itu, dalam panggilan layanan PGGP juga sudah sewajibnya akan tanggap terhadap hal – hal sosial dan lingkungan disekitar kita. Masih banyak tugas dan tanggung jawab yang memerlukan uluran dan tangan kita PGGP agar bisa hadir dan berdampak kepada umat melalui pelayanan kasih, yang berlandaskan tubuh kristus yang adalah firman yang hidup. Jadi mari kita denominasi gereja – gereja dalam wadah PGGP, mari bekerja sama dan bersatu,”Paparnya mengimbau

Sementara itu, mewakili Pj. Gubernur Papua Barat, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Papua Barat Dr. Onasius P. Matani, S.Hut, M.Sc, mengatakan, bahwa ada banyak program percepatan pembangunan kesejahteraan di Tanah Papua, secara khusus Papua Barat.

Oleh karena itu, diperlukan dukungan berbagai pihak, salah satunya Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) yang keberadaannya dekat dengan masyarakat.

“Pada intinya Pemerintah Daerah akan tetap mendukung kerja – kerja umat beragama melalui wadah – wadah organisasi yang ada. Bukan saja PGGP, tapi ada MUI, dan FKUB misalnya, adalah wadah – wadah yang sangat baik dalam melakukan program pembinaan kepada umat,”Ungkap Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Papua Barat Dr. Onasius P. Matani, S.Hut, M.Sc.

Dikatakan, bahwa kolaborasi, optimisme dan dukungan terhadap program yang dirancang oleh pemerintah daerah dalam upaya percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua Barat, diantaranya yang paling utama adalah terhadap Pendidikan dan Kesehatan. Sehingga diharapkan juga, peran gereja – geraja melalui kerja – kerja sosial dapat bersama membangun kolaborasi yang baik dalam hal pembinaan umat dan penyelamatan generasi emas di atas tanah papua.

“Program kesehatan dan pendidikan ini penting juga wadah organisasi gereja ini bisa bersinergi dan membantu pemerintah daerah. Apalagi melaksanakan kegiatan – kegiatan pendidikan non formal, serta bagaimana mendukung pemerintah menekan angka stunting didaerah khususnya Papua Barat. Sebab, jika ingin SDM generasi emas kita baik, maka kita juga harus mengawalnya dari kebutuhan dan pemenuhan Gizi terhadap anak – anak,”Tukas Dr. Onasius P. Matani, S.Hut, M.Sc. [Ian/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *