DaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsReligiSudut Pandang

Harapan Kepala Suku Besar Arfak dan Sosok Muda Kristen terhadap PGGP Papua Barat periode 2024 – 2029

MANOKWARI, gardapapua.com — Menjadi terang dan garam adalah sebuah harapan yang ingin diwujudkan oleh umat percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kepala suku besar Arfak, Drs. Dominggus Mandacan,M.Si saat menghadiri pengukuhan Badan Pengurus Persekutuan Gereja – Gereja Papua (PGGP) Provinsi Papua Barat, masa bhakti 2024 – 2029 mengharapkan, PGGP dapat memberikan sumbangsih dan berperan mendukung pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatan pelayanan sosial terhadap sesama.

“Harapannya Gereja bisa hadir selain sebagai bagian mengajarkan pertobatan dan menjaga kekudusan terhadap orang percaya, tetapi juga bisa turut memberikan perlindungan dan kemanfaatan dalam lingkungan dan sosial. Sebagaimana diketahui dalam periode kepimpinan saya (Guberrnur,red) telah menegaskan bahwa Papua Barat telah dicenangkan sebagai provinsi wilayah Konservasi. Maka sudah tentu menjadi bagian dan tugas kita bersama untuk menjaga dan melindungi hutan kita secara arif dan pengelolaannya haruslah bijaksana,”Ucap Kepala Suku Besar Arfak, Drs. Dominggus Mandacan,M.Si.

 

“Jangan kita rusaki Hutan. Kita yang sudah ada ini, mari kita jaga Hutan, Hutan Jaga kita. Kita Jaga Alam, alam akan jaga kita. Kita jaga laut, laut juga jaga kita. Jadi mari saya ingatkan dan ajak kita semua, terutama PGGP sama – sama rawat dan selamatkanlah lingkungan kita. Jangan kita tinggalkan air mata kepada anak cucu kita, tetapi sebaliknya harus kita tinggalkan sumber mata air untuk anak cucu kita nikmati kelak,”Tuturnya menambahkan.

Dominggus juga berharap, kepada pengurus PGGP yang baru dikukuhkan, agar menjalin kerjasama yang lebih baik lagi untuk mewujudkan dan mempertahankan serta memelihara toleransi Kerukunan Umat Beragama di atas tanah Papua, lebih khusus di Papua Barat, Tanah Arfak.

“PGGP diharapkan dapat terus menjalin hubungan, dengan berbagai organisasi atau denominasi gereja yang ada dibawah PGGP. Selain itu juga terhadap Pemerintah dan berbagai pihak diantaranya lembaga dan tokoh – tokoh Masyarakat dan adat, sehingga menjaga bentuk toleransi dan saling menghargai antar umat beragama dan sesama di tanah papua, secara khusus papua barat tanah Arfak,”Imbau Kepala Suku Besar Arfak, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si

Tambah dia, bahwa secara kontekstual dengan pendekatan sosial budaya, Program PGGP diharapkan berjalan dengan baik dalam peneguhan iman dan pelayanan pembangunan rohani kepada umat.

“Diharapkan Program kerja PGGP ini kedepan akan berjalan baik dan lebih maksimal. Sebagaimana diharapkan dan telah dipaparkan juga oleh mantan ketua PGGP Ibu Pdt. Sherly Parinussa, bahwa PGGP harus menjadi wadah organisasi yang lebih baik menjalankan amanat agung dalam pembangunan iman dan pelayanan umat, serta bersinergi dengan Pemerintah,”Jelas Dominggus.

Senada, salah satu tokoh muda kristen asal Arfak, Lamek Dowansiba, A.Md, Par, yang juga selaku Anggota DPD RI terpilih Dapil Papua Barat, periode 2024 – 2029 berharap, agar dalam lima tahun kedepan, PGGP Papua Barat dapat lebih lagi memberikan dampak yang positif bagi generasi muda kita di Tanah Papua secara khusus di Papua Barat. Ini sangat penting, mengingat telah banyak anak – anak papua yang terjerumus dalam hal – hal yang tidak diinginkan seperti narkoba, miras dan beberapa dampak negatif lainnya.

“Sehingga tentu menjadi tantangan bagi kita semua elemen masyarakat khususnya di dalam wadah gereja untuk bagaimana kita bisa bersama menyelamatkan generasi masa depan Papua Barat, dan menyatakan kemulian nama Tuhan,”Ujar Lamek Dowansiba

Sebagaimana Kota Manokwari yang dikenal sebagai kota injil, lamek berharap melalui kerja – kerja sosial dan menjalankan pendidikan nonformal, PGGP dapat lebih banyak menjangkau pelayanan terhadap umat dan menyelamatkan generasi emas papua.

“Kota ini dijuluki sebagai kota injil, jadi mari dari Manokwari kita tunjukan eksistensi integritas kita sebagai anak – anak TUHAN dalam wadah PGGP ini agar bisa mewujudkan bentuk pelayanan melalui kerja – kerja sosial atau non formal ini menyelamatkan generasi emas diatas tanah papua,”Ajaknya

Lamek juga berharap, kedepan PGGP Papua Barat dalam program kerja lima tahunan kedepan bisa menjalankan tupoksi program yang mengarah terhadap pembentukan Karakter anak sejak usia dini, dan pertumbuhan kerohanian, (pendidikan non formal).

“Kita harus bisa bersinergi untuk kedepan menjalankan program – program kerja yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan karakter kerohanian, dalam membentuk dan membina anak sejak usia dini untuk hidup secara positif dan mandiri dalam iman percaya sebagai seorang kristen dan umat percaya kepada Tuhan,”Paparnya.

“Saya sendiri sebagai penggerak literasi, sehingga pendidikan bagi anak – anak papua dalam usia emas ini penting menjadi perhatian dan tugas gereja. Oleh karena itu saya harap juga, program literasi ini bisa dimasukan dalam program PGGP. Karena program literasi (membaca dan berhitung) adalah program yang bisa diajarkan secara meluas dan menyeluruh, apalagi dengan konsep – konsep pembelajaran kristen (rumah baca, sekolah minggu, pertemuan rabu ceria, dan lain sebagainya),”Sebutnya menambahkan. [Ian/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *