Aspirasi RakyatBudayaDaerahGarda ManokwariGarda NusantaraGarda Papua BaratHeadline newsReligi

Awali dari Pulau Peradaban Injil di Tanah Papua, Kunjungan Ganjar Pranowo Diapresiasi

MANOKWARI, gardapapua.com — Pasca ditetapkan sebagai salah satu calon Presiden Republik Indonesia berdampingan dengan Mahfud MD pada pemilihan umum Presiden tahun 2024 mendatang, Salah Satu Calon Presiden (Capres) RI dan tokoh Politik Indonesia, Ganjar Pranowo, memilih mengawali kunjungan silaturahminya di wilayah Timur Indonesia, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Bukan tanpa sebab, Manokwari dipilih sosok mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode menjadi wilayah timur pertama yang dikunjunginya. Hal ini diakui Ganjar, karena ingin melihat langsung pulau yang menjadi pariwisata religi umat Kristen Protestan di Tanah Papua, Pulau Mansinam, dengan segala kearifannya.

Sebelumnya, Ia mengaku sudah sering mengunjungi wilayah Papua. Bahkan dirinya juga merupakan salah satu tokoh yang ikut dalam pemekaran daerah otonomi baru di Papua.

Kunjungan silaturahmi religi, oleh Ganjar Pranowo, disambut antusias warga Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada senin (20/11/2023), sekira pukul 09.00 wit, setelah sebelumnya tiba di Bandar Udara Rendani, menggunakan penerbangan khusus.

Penyambutan Ganjar Pranowo dikesempatan itu, turut didampingi Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan Masyarakat.

Dalam kunjungan tersebut, Ganjar Pranowo menaiki perahu adat bertuliskan ‘Kapitan’ yang memiliki makna Sang Kapten / Panglima, milik salah satu warga di Pulau Lemon, bernama D. Awom.

Ganjar diketahui, berkesempatan melihat langsung beberapa situs keagamaan yang berada di Pulau Mansinam yang juga merupakan sejarah Injil masuk di tanah Papua. Mulai dari kuburan tua, lokasi ex gereja tua, sumur tua dan tugu pendaratan dua misionaris yakni Ottow dan Geisler.

Salah satu yang menarik perhatian Ganjar Prankwo adalah Sumur Tua yang berada persis di samping kiri Gereja Lahai-Roi Mansinam. Dalam catatan sejarah disebutkan, bahwa penggaliannya menggunakan alat tradisional seadanya salah satunya tempurung kelapa.

Sumur ini dulunya digali oleh para misionaris yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler, pada 5 Februari 1855 dalam misi pekabaran injil, dan turut dibantu Masyarakat (Anak Piara,red) dipulau setempat.

Dengan telah eminum air sumur tua dari pulau peradaban ini, selain berkhasiat bagi kesehatan, oleh Masyarakat setempat percayai bahwa ‘Air Sumur Tua Pulau Mansinam’ ini bisa membuat peminumnya dikabulkan doa dan cita-citanya, manakala datang menginjak kakinya langsung di Pulau Mansinam dengan hati yang tulus.

“Disinilah sejarah itu pertama kali tercatat, dan sebelumnya Pulau ini jugalah yang disarankan kepada saya untuk datangi. Saya bersyukur saya disambut dengan luar biasa, dan ini kunjungan pertama kali saya di Manokwari. Dan ternyata, ini sangat mengharukan buat saya, sambutan yang bermakna dari Masyarakat atas kehadiran saya. Dan inilah yang bikin saya selalu bikin rasanya buat saya mau kembali lagi ke tanah ini,”Ucap Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan itu, Dia lalu memberikan gambaran dan harapannya dalam era pembangunan ditanah papua kedepannya, yang masih membutuhkan perhatian Pemerintah Pusat.

“Harapannya, kedepan Masyarakat ditanah papua bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat, serta membangun lebih baik tanah papua kedepannya, dan ini juga harus menjadi perhatian serius pusat,”Ucapnya.

Sesudah mengunjungi Manokwari, Pulau Mansinam, diketahui, pada hari yang sama senin (20/11/2023), Ganjar Pranowo dan sejumlah Tokoh Masyarakat melanjutkan kunjungan silaturahmi di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (PBD), menggunakan penerbangan khusus. [Ian/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *