BudayaDaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsRegional

Pentas Musik dan Tarian Tradisional Meriahkan Festival Seni Budaya Papua Barat 2023

MANOKWARI, gardapapua.com — Gelaran Festival Seni Budaya Ke-VIII Provinsi Papua Barat yang berlangsung meriah dengan pementasan sejumlah kategori perlombaan, dihadirkan. Dihari kedua, nampak semakin antusias peserta dari tiap kabupaten unjuk kebolehan memberikan penampilan terbaik, pada Selasa (10/10/2023), malam. Diantaranya, dalam pementasan seni musik dan tradisional dalam kesempatan tersebut.

Kepala Bidang Kesenian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Meidy Mokoagouw, S.Pt menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh Pj. Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw.,M.Si sehingga event tahunan yang sempat fakum akibat covid boleh dilaksanakan kembali.

“Kalau kita berpikir buat sesuatu yang terbaik dan merupakan event tahunan yang masuk kalender Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Atas kebijakan dan atensi khusus, ini kegiatan dari Gubernur dan disposisi langsung sebagai bentuk kebijakan dari pimpinan daerah untuk menggelar,”Jelasnya.

Diuraikan pada hari ini terlaksana 5 kategori lomba diantaranya tarian tradisional, Folksong atau nyanyian lagu rakyat, musik tradisional dan tari kreasi baru yang tampil di panggung. Untuk satu lomba lainnya yakni pameran budaya.

Meski berlangsung hingga malam hari, ia menilai antusias masyarakat yang hadir sangat tinggi untuk mendukung kelompok seni dari masing-masing daerah.

Ditambahkan, event Festival Seni Budaya Papua Barat 2023 juga melibatkan para pelajar SMP SMA/SMK untuk mengikuti Workshop pembuatan Noken. Hal itu dinilai penting agar sejak dini pelajar dapat mengetahui dan mendukung pelestarian budaya, terutama Noken yang telah dinobatkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

“Kegiatan ini yang dibuat menyongsong memeriahkan ulang tahun Papua Barat. Lomba diawali dengan tarian tradisional kemudian Folksong atau nyanyian lagu rakyat, musik tradisional dan tari kreasi baru itu yang tampil di panggung,”Urainya.

“Dengan cara itu mereka bisa melestarikan, mengatahui pembuatan Noken dan sasaran langsung ke masyarakat disamping tarian maupun musik tradisional,”Tandasnya Menambahkan. [TIM/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *