Ini Harapan Pemda Kepada Mahasiswa/i Asal Kaimana, di Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) Pekalongan
KAIMANA, gardapapua.com — Pemerintah Daerah kabupaten Kaimana melalui Bupati Freddy Thie beserta rombongan berkunjung ke Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) Pekalongan, pada (30/08).
Kunjungan ini dalam rangka mengantar sekaligus melaksanakan serah terima calon mahasiswa asal Kaimana yang akan melanjutkan studi di ITS NU Pekalongan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut rektor ITS NU Pekalongan, Dr. Haryadi, M.Sc dan sejumlah civitas akademik serta jajaran Pemda Pekalongan.
Di depan rektor dan sejumlah pimpinan daerah Kab. Pekalongan, Bupati Kaimana itu menjelaskan bahwa Pemda Kaimana sangat fokus perihal penguatan sumber daya manusia. Maka, salah satu yang terus didorong yaitu, sektor pendidikan.
“Saya sangat fokus pada sektor pendidikan. Program kita (Pemda Kaimana) wajib belajar 12 tahun gratis ditanggung oleh Pemda serta untuk mahasiswa ada bantuan semester, studi akhir dan bantuan studi langka,”Ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa kultur orang Jawa khususnya Pekalongan dan Papua tentu berbeda. Di tahun-tahun awal memang sulit tetapi menurutnya itulah konsekuensi sebagai makhluk sosial.
Sehingga daripada itu, menjadi harapannya kepada calon mahasiswa asal Kaimana agar harus bisa berbaur dan menyesuaikan diri ditempat atau daerah yang kini menjadi kota studinya.
“Saya berharap anak-anak juga bisa beradaptasi dan bisa menyesuaikan diri dengan kultur sosial dan budaya yang ada di sini (Pekalongan),”Harap Bupayi Freddy Thie
Kepada Pemda Pekalongan, Bupati Freddy Thie menitipkan calon mahasiswa asal Kaimana. Ia meminta agar Pemda Pekalongan bisa menganggap mereka sebagai anak-anak Pekalongan. Memberikan nasehat dan arahan kepada mereka secara baik, dalam rangka membentuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM yang lebih produktif dan siap berdaya saing nantinya.
“Anggaplah mereka anak-anak Kaimana ini sebagaimana anak-anak Pekalongan juga. Jika ada nakal-nakalnya, saya minta jangan ditendang, tetapi dijewer saja. Sebagai pembelajaran buat mereka,”Tuturnya. [JO/RED]