DaerahGarda ManokwariGarda NusantaraGarda Papua BaratGarda TeritorialHukum dan Kriminal

Dugaan Pemukulan Oknum TNI dan Polri di Fakfak, ‘Cemburu Buta’ Penyebab Utama

MANOKWARI, gardapapua.com —- Pangdam melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII Kasuari, Letkol Inf. Batara Alex Bulo, angkat bicara terkait peristiwa dugaan insiden pemukulan yang melibatkan oknum anggota TNI dan Polri di Kabupaten Fakfak Papua Barat.

Alex Bulo menyatakan bahwa peristiwa itu berawal dari sebuah kesalah pahaman, yang diduga penyebab utamanya, adalah cemburu buta.

Singkat kronologis kejadian, bahwa pemukulan yang dilakukan oleh Bripda Billy terhadap anggota TNI Serda Gilbert Bryant, berawal saat Serda Gilbert Bryant dalam posisi sedang berboncengan dengan salah satu Polwan Bintara Muda polres fakfak, Bripda Theresia alias Etty.

Dimana kejadian dugaan pemukulan itu terjadi di seputaran Jl. Yos Sudarso, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Kapendam menerangkan, berawal saat Serda Gilbert yang saat itu sedang berkendara dengan Polwan Bripda Etty yang juga merupakan anggota Polres Fakfak, disambangi oleh Bripda Billy, dan langsung dihadang dan disertai dugaan pemukulan.

“Jadi ini hanya kesalahpahaman dari Oknum Polisi Polres Fakfak kepada Oknum TNI. Jadi ini bermula dipagi hari. Dimana saat itu, Oknum TNI Serda Gilbert usai pinjam motor di Bripda Etty, dan dirinya akan diantar pulang namun ditengah jalan dihadang oleh Bripda Billy hingga terjadilah kesalahpahaman dugaan pemukulan itu,” Ujar Kapendam

Kemudian berlanjut, saat teman Serda Gilbert yang juga anggota TNI langsung melaporkan kejadian tersebut ke Korem 182/Jazira Onim. Begitu menerima informasi, belasan anggota TNI lalu menuju SPKT Polres dengan maksud akan membuat Laporan Polisi (LP). Namun ditengah perjalanan kesana, mereka lalu justru berjumpa dengan tiga personil Polres Fakfak lainnya diduga rekan dari Bripda Billy, yang kemudian dibawa ke Korem 182/Jazira Onim, untuk dimintai keterangan awal.

“Jadi hasil investigasi kita Bripda Billy ini awal kejadian ini tidak mengetahui kalau ini Serda Gilbert ini tentara. Karena saat dihadang awal, ada bahasa pengancaman, ‘kau hati – hati yah’ yang dilontarkannya kepada Serda Gilbert,”Ungkap Kapendam

” Jadi Bripda Billy tanpa basa basi langsung di pukul bagian belakang dari Serda Gilbert. Jadi Bripda Billy tidak tahu, kalau Serda Gilbert ini seorang tentara (TNI). Karena saat itu Serda Gilbert dalam posisi sedang mengenakan pakaian sipil atau preman,”Tambahnya.

Namun demikian, Kapendam lalu mengapresiasi langkah kedua unsur pimpinan di Fakfak yakni Kapolres dan Danrem yang telah langsung mengambil alih kejadian tersebut.

“Jadi pasca kejadian ini, dari pihak Danrem langsung melaksanakan apel luar biasa, bahwa harus diselesaikan secara damai dengan pihak Polri segera dalam hal ini jajaran polres fakfak,”Ujarnya

“Inilah bentuk kecepatan antisipasi dan karena jiwa korsa semua pihak, TNI – Polri. Jadi kalau kompak, musuh takut, dan kami tidak mudah dipecah belah,” Sambung Alex Bulo

Kapendam lalu menghimbau agar persoalan yang terjadi dan telah terselesaikan kedua belah pihak sesama oknum aparat TNI – Polri di fakfak agar jangan diperbesarkan lagi.

“Saya tekankan disini, bahwa Ini persoalan soal asmara. Jadi kedepan jangan cemburu buta. Himbauannya, agar lain kali siapapun jangan gegabah. Karena kalau gegabah maka akan fatal. Jadi saya tegaskan tidak ada lagi masalah, dan sudah saling memaafkan. Jadi sudah dinyatakan ini damai, dan ini selesai. TNI – Polri tetap solid,” Tandasnya. [RF/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *