DaerahGarda KaimanaGarda NusantaraGarda Papua BaratPendidikan

Tidak ada MoU, Dua Anak Kaimana yang Pendidikan di Luar Negeri Akan Dipulangkan

KAIMANA, gardapapua.com — Pemerintah daerah kabupaten kaimana akan mengkaji lebih dalam soal kerjasama dengan yayasan papua hope language institute dan mendengarkan secara bersama permasalahan terkait pemulangan dua anak kaimana yang telah melaksanakan pendidikan di luar negeri.

Wally welly selaku founder yayasan papua hope language university papua di jayapura saat berada di kaimana dan melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah dan orang tua dari kedua siswa asal kaimana yakni, Vitri Ufnia dari Universitas Seattle Pasific dan Awin Patrisia Baransano, dari California Baptis University. Dimana untuk sementara kedua anak tersebut berupaya akan dipulangkan.

Wally welly pun berharap dengan adanya kebijakan dari bupati selaku kepala daerah dengan memperhatikan aturan yang ada setidaknya bisa membantu kedua anak tersebut, karena SDM dari kedua anak ini telah mengikuti tes dan mampu untuk bersaing dengan orang lain bukan hanya di papua tetapi juga nasional, hingga kini dilevel internasional. Sehingga, dengan kemampuan yang mumpuni, diharapkan SDM Kaimana akan semakin unggul.

Setelah mendengar penjelasan dari yayasan dimaksud, dimana pokok persoalan menyebutkan bahwa kepulangan kedua anak ini karena terkendala biaya, sehingga kata bupati telah mengajak sekda dan kepala dinas pendidikan untuk hadir dalam pertemuan dimaksud untuk menjelaskan dari sisi regulasi.

Sebab, dalam regulasi pembiayaan masalah pendidikan telah diatur, dimana pemda kabupaten, kota dibebankan untuk mengurus pendidikan dasar yang dimulai dari TK, SD dan SMP, sementara untuk SMA dan SMK menjadi bagian pemerintah provinsi.

“ Tim dari yayasan Papua Hope Language Institud, ini datang untuk mau kerjasama dengan Pemda Kabupaten Kaimana untuk anak anak sekolah keluar Negeri (amerika), dan saya sampaikan tanggungjawab bupati itu pada tingkat SMP, sedangkan untuk SMA/SMK, itu pada tingkat Provinsi, dan dijelaskan di pedalam, ada beberapa kabupaten yang sudah kerjasama, dan saya perintahkan pak kepala dinas coba dilihat dari aspek regulasi, kalau memungkinkan disampaikan supaya kita tidak salah,”Ujar bupati

Dan tambah Bupati, kalaupaun pada kepemimpinan sebelumnya ada perjanjian kerjasama, siapapun bupatinya akan mengikuti dan mendorong serta menganggarkan.

“Saya tadi menyuruh untuk mengundang orang tua dan dua anak anak kita ini, supaya sama -sama duduk bicara masalah ini bagaimana, dan bisa selesai, dan jangan masalah ini ada saling menyalahkan. Ini karena kemarin kita tidak dukung bupati, jadi kita punya permohonan tidak ditangapi. kemarin itu kalau ada PKS /MOU tentu sudah komitmen, siapapun bupati kita harus ikut ini semua, tetapi karena tidak, sehingga kita harus ikut aspek aturan, ternyata harus ada MOU dan PKS,”Tambah Bupati

Kata Sekda Kabupaten Kaimana Drs. Donald R Wakum, terkait dengan kerjasama, tetap akan dikaji sesuai dengan regulasi yang ada.

“Dipemerintahan yang lalu kedua anak ini pergi itu tidak ada mou dan pks, tetapi menurut pihak yayasan di beberapa kabupaten di pegunungan papua itu bisa, jadi nanti sebagaimana yang kita tahu bersama akan dikaji terlebih dahulu, agar tidak bertentangan dengan regulasi,”Jelasnya.

Sementara itu, kepala dinas pendidikkan Drs Ray Ratu D Come,M.Si menyebutkan segala bentuk penganggaran, harus direncanakan dan diusulkan untuk ke bappenas, namun pada prinsipnya akan kembali melihat pada regulasi.

“Sekarang perubahan regulasi ini semua lewat bappenas, jadi harus ada perencanaan, jadi ini kita harus kaji, kalau memang diperbolehkan ok, dan kemarin yang dimasukan untuk dana stusi itu adalah bantuan untuk mahasiswa di dalam negeri itu bersifat bantuan, kalua ade ade ini karena dananya besar harus kita MoU dan PKS,”Jelasnya.

Masih pada tempat yang sama, rusli dan maria yang merupakan orang tua dari kedua anak dimaksud berharap, ada kebijakan kebijakan dari pemerintah dalam hal ini bupati selaku kepala daerah dengan tetap melihat pada regulasi yang ada.

“kalau memang ada cela yang dipergunakan dengan melihat dari regulasi yang telah di sampaikan, dan kalua bisa ada kebijakan bapak bupati, agar anak anak kaimana kami ini juga dapat berkembang lebih baik, itu saja harapan kami orang tua,”Harap Rusli Ufnia.

“Kami berharap semoga dengan kepemimpinan bapak selaku bupati, ada kebijakan untuk dapat membantu anak anak kami, itu saja harapan kami”Tambah Maria Taboka orang tua dari mahasiswa awin.

Untuk diketahui, bahwa biaya perkuliahan di luar negari dari kedua anak kaimana dimaksud untuk pertahun adalah sebesar Rp. 2 miliar lebih, dana tersebut sudah termasuk biaya makan dan biaya hidupnya selama proses belajar, namun ada kemudahan dapat dicicil sebagaimana penjelasan founder wally willy. [JO/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *