DaerahGarda Raja AmpatHeadline news

Diduga Pergeseran Tanah, Kantor Satpol Air Raja Ampat Ambruk

WAISAI, gardapapua.com — Diduga Akibat terjadinya pergeseran tanah, bangunan kantor Satpol Air Polres Raja Ampat, minggu, (01/03/2020) kemarin, rubuh.

Dari pangamatan sepintas, meski terlihat masih kokoh bangunan depan kantor yang berdiri, namun jika diperhatikan dengan secara dekat, terdapat keretakan dari beberapa sisi bangunan tembok dan lantai terutama pada bangunan yang berada di belakang panggung dan samping.

Bangunan roboh nampak samping dan belakang kantor Satpol Air Polres R4.

Terkait itu, Kabid Logistik Polda Papua barat Kombes Pol Soedaryono, kepada awak media dilokasi kejadian, saat dikonfirmasi pada, senin (02/03/2020) mengatakan, bahwa akibat insiden ini mengakibatkan kerugian negara kurang lebih hingga milyaran rupiah.

Kabid Logistik Polda Papua barat Kombes Pol Soedaryono

Padahal, terang dia, Kantor Satpol Air Polres Raja Ampat yang beralamat di jalan Trans Waisai tersebut sementara dalam masa pemeliharaan enam (6) bulan.

” Rencana sudah mau dimanfaatkan di pake dulu, tetapi karena adanya kejadian ini, Ya kita terima dan tidak menunggu waktu yang lama lagi, hari ini dibongkar dan dibangun kembali,”Terang Soedaryono.

Kantor Satpol Air Polres Raja Ampat, diketahui dikerjakan oleh pihak ke tiga yang beralamat di manokwari, dan diketahui siap bertanggungjawab atas ambruknya kantor tersebut.

“Jadi kita sudah sampaikan kepada kontraktor, dan beliau siap bertanggungjawab. dan untuk kejadian ini tidak ada masalah,” Ungkap Soedaryono menerangkan.

Dia lalu menjelaskan, bahwa kejadian yang menimpa bangunan kantor milik satpol Air Polres Raja Ampat, adalah pengerjaan kontraktor putra asal papua, sehingga patut dihargai.

Hal itu, tentu tak bisa dipungkiri akibat beberapa faktor alam yang tak di duga – duga bisa terjadi. Selain itu, pihaknya mengapresiasi pihak kontraktor yang tetap bertanggung jawab untuk memperbaiki bangunan yang roboh tersebut.

Sekedar diketahui, bahwa bangunan ini dibangun sejak bulan juli 2019, hingga kini dalam kondisi ambruk ini, pihak Polda papua barat mengembalikan hak sepenuhnya kepada kontraktor yang memenangi tender pekerjaan tersebut, yakni PT Jaya Putra Mandiri, dengan sumber anggaran APBN tahun 2019 sebesar Rp 2.180.745.000.00. [DM/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *