Aspirasi RakyatSudut PandangUncategorized

Penjilat Vs Pembangkang

Referensi : Sudut Pandang

“Sejelek-jeleknya pembangkang, dia masih mempunya prinsip, harga diri dan berani tanggung resiko, sedangkan Penjilat, hanya mencari tempat aman dibalik ketiak seseorang atau penguasa”

MANOKWARI, gardapapua.com (20/2/2020), Dalam menjalankan aktifitas sehari -hari, terkadang kita dihadapkan dengan beberapa permasalahan, baik itu di dunia usaha, birokrasi atau dunia politik. Suka tidak suka, setiap saat kita harus berinteraksi dengan rekan-rekan kerja atau rekan politik, dan hal tersebut akan terus menjadi sesuatu yang rutin selama kita masih berada dilingkungan tersebut.

Nah, pembahasan kali ini, tim redaksi mencoba untuk mengulas tentang “Penjilat vs Pembangkang dalam dunia politik. Masih segar dalam ingatan kita, pada bulan Agustus tahun 2019, kita telah memilih Presiden dan wakil Presiden, saat itu, suhu politik di pusat sangat panas, bahkan sempat terjadi kerusuhan saat sekelompok masa melakukan aksi demo jelang pelantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dan akibatnya, korbanpun berjatuhan diantara kedua kubu, yakni pihak pendemo dan pihak keaamanan, bahkan ada beberapa tokoh turut terlibat dan dijadikan tersangka oleh pihak penyidik. Namun setelah Joko Widodo dan ma’ruf amin dilantik sebagai presiden dan wakil presiden, semuapun berubah, tidak ada yang menyangka kalau Presiden Joko Widodo akan melantik Prabowo masuk dalam kabinetnya sebagai Mentri Pertahanan Repoblik Indonesia.

Itulah politik, tidak ada yang Namanya teman atau lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan, masyarakatpun dibuat bingung oleh tingkah laku para elit politik yang lagi berkuasa, hari ini bicara lain, besok bicara lain, alias plin plan atau tidak konsisten dengan kata-kata. Namun yang lebih parah,terkadang justru bukan elit politik yang lagi berkuasa, tapi orang-orang yang berada disampingnya, entah itu teman, pengusaha, maupun tim sukses.

Untuk memuluskan tujuannya, mereka sering berbicara hal-hal yang baik, memuji kinerja penguasa dan menjatuhkan orang lain,namun ketika sang penguasa kalah dalam pertandingan, orang-orang yang disekeliling pun mencari jalan dan menyiapkan jurus yang baru untuk mendekati penguasa yang terpilih, inilah yang dikatakan dengan “Penjilat”

Berbeda dengan Penjilat, Pembangkang lebih terkesan sebagai seseorang yang suka memberontak, dan melawan arus, terkadang, pembangkan lebih memilih bersikap sebagai dirinya sendiri tanpa harus menjadi orang lain, sikap pembangkang ini ada yang menerima namun ada pula yang tidak menerima, kebanyakan dari mereka yang tidak menerima adalah ketika mereka merasa terancam atas jabatan yang didudukinya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembangkan mempunyai arti, antara lain, orang yang melawan perintah, orang yang merintangi kemajuan atau penentang.sehingga mereka sering berhadapan dengan penguasa yang anti kritik atau otoriter.

Saat ini masyarakat sudah cerdas, mereka mempunyai hak untuk menilai, mau menerima penjilat atau pembangkang, Pesan saya sebagai sesama manusia yang serba luput dari dosa jangan pernah anda jadi penjilat jadilah diri anda masing-masing supaya harga diri anda tidak di injak.

Dikutip dari beberapa kata bijak, “Sejelek-jeleknya pembangkang, dia masih mempunya prinsip, harga diri dan berani tanggung resiko, sedangkan Penjilat, hanya mencari tempat aman dibalik ketiak seseorang atau penguasa”. [**/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *