DaerahGarda Raja AmpatSudut PandangUncategorized

Disebutkan Nyaris Pukul Wartawan, Begini Respon Kadis Perikanan R4

WAISAI, gardapapua.com — Bergulirnya pemberitaan mengenai kepala dinas kelautan raja ampat, Marthen Rio Imbir.ST., M.Si, diduga nyaris melakukan pemukulan terhadap seorang wartawan dan rekannya yang termuat disalah satu media online saat hendak mengkonfirmasi pemberitaan kasus dugaan penyalahgunaan dana Otsus TA 2017 di Dinas perikanan, kabupaten raja ampat, ditepis olehnya.

Menanggapi hal ini, kepala dinas kelautan raja ampat, Marthen Rio Imbir.ST., M.Si, sabtu (01/02/2020) mengisahkan pemberitaan yang dinilai menyudutkan dirinya, dengan seolah menyebutkan dirinya memperlakukan wartawan secara tidak wajar.

Diakui, pemberitaan tersebut dinilai tentu sangat merugikan dirinya secara pribadi, maupun sebagai pejabat di lingkungan pemerintahan kabupaten Raja Ampat, dan hubungan sesama mitra wartawan itu sendiri. Rio (sapaan akrab) pun mengisahkan kronologisnya sebagai berikut.

Bahwa pada hari Jumat, 31 Januari 2020, ada dua orang oknum wartawan hendak menemuinya, dengan maksud untuk melakukan proses wawancara.

Namun pada hari itu, menurut Rio, dia bersama-sama stafnya sedang melakukan kerja bakti di areal perkantoran yang baru, sehingga kehadiran mereka tidak ditanggapi, karena sebelumnya mereka telah telah mengikuti apel dan senam sejak pukul 08.00 WIT, dilanjutkan kerja bhakti, sehingga kondisi tubuh sangat letih.

Menurut Rio, walaupun teman-teman wartawan sudah saling kenal namun di dalam melakukan wawancara, haruslah menggunakan cara-cara yang santun, misalnya sedang duduk bersama-sama kemudian meminta ijin waktu dan kesediaannya, serta menjelaskan masalahnya apa.

Namun yang terjadi adalah berbeda, tanpa melihat situasi dan kondisi di sekitar mereka dimana pihaknya sedang bekerja, juga tanpa meminta ijin kesediaan diwanwancarai langsung dicecar dengan sejumlah pertanyaan, membuat Rio tidak menerima keadaan tersebut, dan mengatakan bahwa proses wawancara dimaksud nanti saja.

“Saya merasa caranya yang kurang santun makanya saya marah. saya senang kalau minta waktu dengan cara yang santun. Saya selama ini tidak pernah alergi wartawan, hanya caranya saat itu saya nilai kurang baik menurut saya,”Ucapnya

Lanjut dia, mengatakan, bahwa dirinya bukan menghindar tak mau diwawancarai. Hanya mengharapkan kerjasama sesama rekan wartawan untuk lebih profesional dalam menjalankan tugasnya diharapkan untuk saling memahami waktu.

“Sejak kapan saya menghindar dari kalian (wartawan,red) cuma situasi waktu itu dinas lagi kerja bersih-bersih, tebang pohon di kantor baru. Jadi saat itu saya hanya bilang mau apalagi nanti sudah,”Cetusnya

Adapun, oleh media ini saat dicercai kembali terkait informasi dugaan penyalahgunaan Kewenangan Pihak ke – 3 atas proyek pengadaan bersumber dari dana Otsus T.A 2017 mengenai perahu fiber Aquatic, yang disinyalir belum di salurkan ke masyarakat, juga dibenarkan olehnya.

Hal itu dikarenakan, bahwa pihak ke 3, hingga saat ini keberadaannya tidak di ketahui.

” Namun kami dinas perikanan tetap berupaya agar selesai cepat dan di salurkan ke pemilik usaha Homestay terutama orang asli papua,”Terangnya.

Adapun sarannya, bahwa terkait mengetahui lebih lanjut atas informasi dugaan tersebut, agar media disarankan tidak mengambil informasi secara sepihak namun tetap mengupayakan klarifikasi kepada instansi terkait lainnya.

” Kan kita ada Inspektorat, Kepolisian dan kasusnya seperti apa, ya nanti berurusan dengan pihak 3 bukan dengan kita. Kalau kita dinas intinya barang sudah ada, “Jelasnya

Selain itu, terkait pemblokiran dana antara pihak ke-3 dan dinas dikarenakan pihak ke-3 dalam pelaksanaannya hingga kini belum diketahui keberadaannya, meski sebelumnya sesuai kontrak telah dicairkan 30% dari nilai kontrak.

” Intinya kami pihak dinas perikanan juga lagi kordinasi ke dinas pariwisata agar ini di kasih ke pengusaha homestay masyarakat, terutana orang asli papua. Dan dalam waktu dekat perlu kami sampaikan bahwa banyak pekerjaan yang masuk silfa, untuk itu kita masih menunggu sampai barang ada lengkap baru kita jadikan satu paket, perahu fiber dengan motor tempel supaya serahkan bersamaan nantinya,”Tandasnya. [RED/DM]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *