Perpusnas Ajak Kepala Daerah Tiru Bupati AFU, Kembangkan Perpustakaan Daerah
WAISAI, gardapapua.com — Perpustakaan nasional (Perpusnas, red), republik indonesia, mendorong semua pemerintah propinsi maupun kabupaten/kota, dan seluruh lapisan masyarakat di indonesia supaya menggunakan perpustakaan dalam upaya peningkatan kualitas gemar membaca.
Hal itu dihimbaukan dra.Nani Suryani,M.Si, dalam pelaksanaan kegiataan sosialisasi Pembudayaan gemar membaca di waisai, kabupaten raja ampat, Rabu (11/9/19) Pagi, bertempat di Aula Bapeda, Waisai, kabupaten Raja ampat.
Kesempatan itu, dra.Nani Suryani,M.Si, lalu menghimbaukan kepada pemerintah propinsi maupun kabupaten/kota di daerah Papua Barat dapat meniru program Bupati Kabupaten Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE, yang sukses dalam tata kelola perpustakaan daerah, bersama instansi teknis terkaitnya.
” Bahkan 2018 lalu Bupati Raja ampat mendapatkan penghargaan dari perpustakaan Nasional republik indonesia,” Ujar dra.Nani Suryani,M.Si.
Lanjut dia, bahwa Bupati Kabupaten Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE, yang akrab di sapa AFU itu merupakan salah satu bupati yang menginspirasi dan menumbuhkan kembangkan perpustakaan di wilayahnya dan gerakannya cukup bagus.
“Dia juga merupakan bupati yang cukup bagus dan paham mengelola perpustakaan sendiri bisa punya gedung sendiri dan bisa mendapat dana alokasi khusus (DAK),”Terang dra.Nani Suryani,M.Si., menjelaskan.
Tentunya hal ini, merupakan suatu catatan kebanggaan bagi Pemkab Raja Ampat, secara khusus olehBupati Kabupaten Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE.
Menurutnya, dengan adanya program ini pemerintah pusat maupun propinsi kabupaten/kota, seyogiayanya wajib bersama-sama bergerak mensosialisasikan kegiatan gemar membaca pada usia dini.
” Ini juga sebagai upaya dan dorongan untuk merubah minset pemikiran orang bahwa membaca itu bukan hanya sekedar membaca atau ke perpustakaan tetapi lebih dari pada itu bisa menggali semua informasi yang ada,”Imbuhnya.
Ditambahkannya, bahwa sekarang lagi disemarakan dan digaungkan kembali semangat literasi. Menurutnya, dengan orang berliterasi, tentu mempunyai kemampuan bisa mendayagunakan potensi yang ada untuk peningkatan kualitas hidupnya.
” Contoh cara mengolah ikan yang tidak laku di pasaran, kalau memang tidak punya pengetahuan maka ikan itu sia atau busuk begitu saja berbeda dengan orang yang di bekali dengan pengetahuan bisa mampu mengelola ikan tersebut untuk siap saji dan makanan bentuk lain bagaimana cara pengemasan bisa diproduksi dengan baik,akan menjadi promosi bisa juga dinikmati masyarakat luas,”Jelasnya.
Pada umumnya Perpustakaan nasional juga sedang memperhatikan semua perpustakaan di semua daerah di negara kesatuan republik indonesia. dan khususnya di kabupaten raja ampat, terbukti dinas perpustakaan yang baru di kabupaten raja ampat langsung memberikan respon yang positif bagi perpustakaan nasional dan akan terjawab dengan bantuan buku untuk siap layang dan di hibahkan ke perpustakaan desa tertinggal terisolasi, bahkan mobil perpustakaan keliling.
” Perpustakaan nasional juga upayakan apabilah ketika ada hasil yang dicapai dari perpustakaan daerah kabupaten raja ampat, dengan penyerapan penggunaan anggaran dan target capaian maka akan bertambah Dana Alokasi Khusus (DAK) Pada 2020,”Bebernya.
Adapun kondisi Perpustakaan di raja ampat setelah di pantau oleh perpustakaan nasional republik indonesia, telah mampu menghasilkan program-program yang kedepannya bisa bersinergi dengan kabupaten/ kota, propinsi maupun sampai ke pusat nantinya.
Terbukti dari rapat kordinasi yang dilakukan perpustakaan nasional untuk menyamakan persepsi semua perpustakaan di seluruh indonesia,agar selaras dan sejalan, serta sinergitasnya.
” Dan perpustakaan nasional dan raja ampat sendiri ada hubungan baik sudah berkolaborasi dengan daerah,bentuk pengembangan program,”Tuturnya.
Nanik juga berharap kedepannya lagi perpustakaan raja ampat lebih mengedepankan program yang menggandeng masyarakat maupun pihak swasta. karena membangun satu icon peradaban yaitu perpustakaan harus adanya kolaborasi dengan berbagai sektor.
” Gemar himbau membaca bukan tugas pemerintah pusat, bupati, atau kepala dinas. Namun harus melibatkan semua komponen bangsa, dan inilah tugas bersama, “Tukasnya.
Sembari menambahkan, bahwa kabupaten Raja ampat sebagai target wisata dunia tentunya memerlukan kualitas SDM yang mempuni di berbagai sektor. maka perpustakaan harus siapkan program-program inovasi mengimbangi kemajuan teknologi sekarang ini, bukan saja menyediakan buku -buku bersifat fisik tetapi juga bentuk Digital kedepannya dan juga bentuk promosi bila perlu perpustakaan raja ampat kerjasama dengan media di raja ampat sehingga ada kegiatan maka akan di publikasikan.
” Kehadiran media membuat orang punya nama semakin dikenal oleh masyarakat luas, dan tentu pastia akan mengenal apa itu capaian target dan tupoksi kita, “Tutupnya. [DM/RED]