Semarak Deklarasi Berkumandang di Bumi Baharai Raja Ampat
WAISAI, gardapapua.com — Forkompimda dan unsur masyarakat di Kabupaten Raja Ampat, senin (9/9/2019), kemarin, serentak kompak menyatakan mengecam isu sara yang berujung pada adanya kekerasaan perpecahan, di bumi bahari Raja ampat.
Kegiatan yang dipusatkan pelaksanaannya di halaman kantor bupati kabupaten Raja ampat, propinsi papua barat itu, turut dihadiri oleh Bupati kabupaten raja ampat Abdul Faris Umlati SE, Sekretaris daerah (Sekda) Dr.Yusuf Salim,M.Si, Kapolres Raja Ampat AKBP Edy Setianto Erning Wibowo,S.IK, Kasdim 1805 Raja Ampat Mayor A. Y Padang, sejumlah perwakilan Tokoh Agama, Adat Sejumlah pimpinan OPD, para ASN dan honorer, Mahasiswa dan Pelajar di lingkungan pemerintah kabupaten Raja ampat.
Kegiatan deklarasi damai ini juga, sebagai bagian untuk mengoptimalkan dan mensinergitaskan pengembangan destinasi pariwisata dunia di Kabupaten Raja ampat.
Kesempatan itu, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati SE, mengajak seluruh elemen masyarakat Raja ampat agar cinta kedamaian.
Hal itu sebagaimana tertuang dan telah dibacakan dalam naskah berisikan masing-masing 5 poin penting, antara lain :
1. Selalu cinta damai kepada sesama warga, suku apapun juga serta agama apapun juga yang sah diwilayah negara kesatuan republik Indonesia.
2. Saling menghargai dan menghormati kepada siapa saja yang berada di tanah para Raja.
3. Akan selalu bergotong royong terhadap sesama.
4. Menolak adanya pergerakan massa atau demo yang berujung pada perpecahan, pengrusakan, penjarahan, kekerasan dan sara.
5. Mendukung dan mempercayakan pemerintah serta penegak hukum, untuk memproses hukum terhadap pelaku rasisme, pengrusakan, penjarahan, kekerasan dan sara. Enam, Tetap setia dan menjaga keutuhan dan persatuan NKRI dan ketujuh selalu berdoa kepada Tuhan yang maha esa agar wilayah Raja Ampat, Papua Barat, bahkan Indonesia selalu aman dan damai.
Selain itu, bahwa deklarasi tersebut adalah wujud pesan damai dari masyarakat Papua terlebih khusus masyarakat Raja Ampat sebagai upaya untuk menjaga toleransi terhadap sesama suku,agama dan ras yang sekian lama hidup berdampingan di atas tanah para raja ini.
Melalui kegiatan tersebut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban sehingga Raja Ampat tetap dalam kondisi yang kondusif.
” Selain itu raja Ampat juga dapat menjadi contoh bagi seluruh masyarakat bukan hanya di Papua tapi, juga menjadi contoh bagi masyarakat internasional,”Pungkas Umlati.
Senada, Tokoh agama raja ampat dalam hal ini oleh Ketua Klasis Raja Ampat, Pdt. Kristofel Padwa menyatakan, sangat memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah, TNI/Polri yang mendorong semua elemen masyarakat guna melakukan melaksanakan semangat semarak deklarasi damai di kabupaten Raja Ampat.
Kristofel menegaskan, bahwa hidup rukun, damai, dan saling membantu satu sama lain sudah menjadi budaya masyarakat Raja Ampat turun temurun dari nenek moyang. Karena itu, deklarasi ini guna meningkatkan kembali bahwa kehidupan toleransi dan kebersamaan tersebut harus terus dipertahankan oleh generasi muda sekarang.
Sembari menambahkan, saat ini semua elemen, Tokoh agama juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, TNI dan Polri yang selalu membangun komunikasi serta koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat guna menciptakan Raja Ampat yang aman dan damai.
“Saya berharap agar pernyataan damai bukan hanya tertuang pada deklarasi ini, akan tetapi dapat dipraktekkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan terutama di wilayah Raja Ampat,”Harapnya
Sementara itu, kegiatan deklarasi damai yang berlangsung penuh persaudaraan bersepakat dalam rangka menjaga stabilitas keamanan negara dan kedamaian daerah raja Ampat yang merupakan destinasi wisata dunia Komitmen serta menjadi komitmen pemerintah dan tokoh masyarakat dalam satu deklarasi dengan tema Raja Ampat cinta damai, sesuai pantauan gardapapua.com dilapangan, berjalan lancar dan baik. [DM/RED]