Ibadah Etnik Warga Sorsel Peringati Hari Pentakosta
TEMINABUAN, gardapapua.com — Ratusan Umat GKI Markus Teminabuan, Sorsel mengikuti ibadah gabungan peringatan Hari Pentakosta kedua, Minggu (09/06/2019).
Ratusan penganut Kristiani yang terdiri atas orang dewasa dan anak-anak ini begitu khusyuk mengikuti prosesi Ibadah Etnik menjadi simbol menyatukan umat kristiani bersekutu bersama dan mengilhami pencurahan roh kudus untuk bertekun dan sehati meningkatkan pelayanan demi kesejahteraan umat dan kemuliaan Tuhan, di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel,red).
Ibadah yang dipimpin oleh Pdt Isak Semuel Cang,S.Si selaku Ketua PHMJ Markus Kohoin dipadukan dalam nuansa budaya Tehit dan Maybrat hal ini di karenakan di Jemaat ini mayoritas jemaat adalah kedua suku ini.
Turut hadir dalam ibadah Etnik ini Ketua Klasis Teminabuan Pdt. Timotius Sagisolo.S.Si,Anggota DPRD Sorsel tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan warga jemaat.
Ketua Klasis Teminabuan Pdt Timotius Sagisolo.S.Si saat ditemui Media ini mengatakan bahwa selaku umat yang percaya kepada TUHAN, patut mengucap syukur, karena Tuhan telah memberikan banyak kekayaan baik bahasa, adat istiadat dan kepercayaan kepada kita selaku orang percaya di atas negeri tanah papua.
” Patut kita bersyukur atas semua yang telah kita jalani. Melalui kekayaan bahasa adat dan budaya, kita harus yakini bahwa TUHAN senantiasa menganugerahkan berkatnya tercurah diatas kita sebagai janjinya,”Ucapnya
Menurutnya dihari yang berbahagia ini yaitu Hari Pentakosta atau pencurahan roh kudus, sama kepada para rasul saat menerima janji TUHAN, di tahun 2019 bertepatan di hari pentakosta ini juga, merupakan awal pelaksanaan program kerja pelayan TUHAN di Klasis Teminabuan.
Dirinya menjelaskan bahwa Klasis Teminabuan telah membukanya dengan melaksanakan Ibadah Etnik secara serentak di 38 Jemaat Se-Klasis Teminabuan hal ini merupakan ungkapan syukur jemaat untuk memuliakan Tuhan dengan kebudayaan yang dimiliki dimasing masing jemaat yang telah dimulai sejak hari minggu (9/06/2018) kemarin.
“ Saya harapkan dengan ibadah Etnik ini dapat mengangkat semua budaya yang ada di setiap jemaat baik yang sama maupun yang bervariasi sehingga pihaknya akan mendapatkan Input dari semua pelayan sehingga akan ditata kedepan lagi apa yang hendak dilakukan,”Cetusnya
“Saya harapkan apa yang Tuhan berikan kepada kita hendaknya kita angkat karena ini merupakan budaya dan kekayaan kita ditanah ini dalam kehidupan kita,”Tambahnya
Dia lalu menghimbau, agar bersama melestarikan budaya dan tradisi yang sudah ada disekitar, dengan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan budaya yang ada, handaknya tidak menjadi hambatan bagi seluruh umat percaya untuk memuliakan Tuhan.
Sementara itu, Pdt Isak Semuel Cang,S.Th selaku Ketua PHMJ Markus Kohoin mengatakan bahwa momen ini baru pertama kali dilakukan dijemaat ini dan warga jemaat sehati dan sekata untuk melaksanakan kegiatan ini walaupun terdiri dari beberapa suku yang ada namun semuanya ini dapat terlaksana dengan baik berkat karya roh Tuhan dan Roh kudus yang telah bekerja untuk menyatukan semuanya.
” Dengan peristiwa ini untuk meyatukan berbagai kebinekaan dan menjaga agar tidak ada perpecahan karena kehadiran Roh Tuhan dan Roh Kudus semua jemaat dapat hidup saling menolong, saling membantu, saling mengampuni demi kebahagiaan dan kesejahteraan semua jemaat hal ini dimaksudkan untuk menemukan Tuhan dalam budaya kita masing masing,”Pesannya.
Demikian juga disampaikan oleh anggota DPRD Sorong Selatan Beatriks Krimadi,A,Md Bank menjelaskan, bahwa selaku pemerintah pihaknya bertekad untuk meningkatkan kearifan lokal budaya setempat untuk itu kiranya kedepan dapat ditetapkan Perda agar budaya etnis dan suku yang ada di wilayah ini tidak punah dan dapat dilestarikan.
” Salah satu contoh nyata adalah mengenalkan budaya kepada pelajar di sekolah sekolah,”ungkapnya.
Dengan demikian, agar budaya dan bahasa daerah setempat dari generasi ke generasi tidaklah punah, namun mendapat tempat di tengah kehidupan bermasyarakat dan diketahui oleh generasi selanjutnya. [EB/Red]