Umat Katolik Teminabuan Gelar Perarakan Minggu Palma
TEMINABUAN, gardapapua.com — Ratusan Umat Katolik Paroki Santo Albertus Agung Teminabuan merayakan Minggu Palma dengan Melaksanakan perarakan sambil membawa daun Palma.
Pelaksanaan perarakan daun Palma ini dilaksanakan dengan mengambil titik jalur mulai dari SD YPPK St Paulus Teminabuan menuju Jalan Brawijaya hingga perempatan Toko Konda dan kemudian menuju Gereja Katolik St Albertus Agung Teminabuan di Kompleks Tengki.
Mengawali proses perarakan ini dilakukan dengan prosesi Misa pembukaan yang dipimpin oleh Pastor Zepto Triffon Polii,Pr dab dilanjutkan dengan pemberkatan daun Palma yang kemudian dibagikan kepada umat untuk dipergunakan melambai kan daun tersebut, sebagai simbol atau sebuah ungkapan sorak-sorai yang diungkapkan jemaat pada saat Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem.
Pastor Zepto Triffon Polii,Pr dalam kotbahnya mengatakan, bahwa dalam peristiwa ini terjadi perjumpaan antara kehendak Allah dan harapan manusia.
Kecuali hal tersebut juga terjadi perjumpaan didalam diri seseorang antara kekuatan kegelapan disuatu pihak dan martabat sesorang di lain pihak dan dari mulut yang sama keluarlah pujian serentak hanya dalam waktu yang singkat dari mulut yang sama keluarlah pula hujatan untuk menyalibkan Yesus .
“Inilah perjumpaan perjumpaan yang terjadi dalam peristiwa yang kemudian kita rayakan dalam perayaan Minggu Palma hari ini,”Ungkapnya
Perjumpaan perjumpaan ini merupakan hal yang kita alami dalam kehidupan kita sehari hari disaat ini dan dari waktu ke waktu.
Pasalnya dalam kehidupan sehari hari tentunya sesorang mengalami banyak sekali harapan yang dicita citakan namun tidak dapat disangkal bahwa banyak juga terjadi hal hal yang tidak mengenakan yang dialami oleh sesorang berupa tantangan dan pergumulan hidup.
Sehingga 2 hal inilah yang terjadi dalam peristiwa hari minggu palma yaitu terjadi perjumpaan dan harapan .
Dilain pihak ada kepentingan lain dikalangan orang Yahudi dan penjajah romawi saat itu bahwa dengan daya tarik yang dimiliki Kristus sangat berbahaya jika Kristus hidup dalam masyarakat saat itu sehingga harus di korbankan.
Dengan peristiwa ini Allah secara lebih nyata menunjukan kepenuhan dari rencana rencananya ,Karena dijelaskan juga bahwa ada nilai nilai lain yang hendak kita peroleh dari Tuhan dari kacamata Rohani.
Peristiwa yang nampak didepan mata adalah peristiwa peristiwa manusiawi sebagai perjumpaan kepentingan manusiawi yang dipandang dengan kaca mata iman bahwa dengan cara inilah Allah secara lebih nyata menunjukan kepenuhan dari rencana rencana Tuhan.
“Dari sudut pandang yang lain dirinya mengajak untuk melihat perspektif yang lain dalam penghayatan iman dan mengajak sesorang untuk melihat cara pandang yang lain dan janganlah lebih mudah untuk membenarkan diri dari suatu sisi saja karena menurutnya disinilah letak kegagalan hidup beriman,”Ujarnya
Peristiwa Minggu Palma adalah untuk mengenang sengsara Tuhan untuk melihat sisi lain dari kehidupan kita didunia bahwa Allah bekerja dan berkarya lewat peristiwa peritiwa penghidupan kita bukan hanya dahulu tetapi sekarang dalam keluarga kita masing masing.
” Untuk itu janganlah melihat bahwa kegagalan dan kesukaran yang dialami sebagai penghukuman dari Tuhan tetapi melainkan ada rencana lain dari Tuhan untuk kita, “jelasnya [EB/Red]