Ikuti Rakor PID bersama Sekjen Kemendagri, Pemkab Teluk Bintuni Komitmen Jaga Stabilitas Laju Inflasi di Daerah
TELUK BINTUNI, gardapapua.com — Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah (PID) dan Program Sekolah Garuda yang digelar secara virtual, pada senin (14/04/2025) dari ruang rapat video conference (vicon) zoom, Dinas Kominfo Teluk Bintuni.
Kegiatan ini adalah sebagai bentuk memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga dan mencegah lonjakan inflasi, serta dalam mendukung program strategis nasional untuk mencetak generasi unggul yang mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terbaik, melalui pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda Baru.
Rakor yang dimulai pukul 10.00 WIT ini di ikuti langsung oleh Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy, didampingi Sekda Teluk Bintuni Drs. Frans Awak, dan sejumlah kepala OPD terkait.
Rapat zoom meeting yang berlangsung secara nasional ini, dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan didampingi oleh Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), serta seluruh kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Khusus dalam pengendalian Inflasi didaerah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa inflasi nasional masih dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
Sebagai langkah konkret, Sekjen Kemendagri mendorong dan mengimbau Kepala Daerah untuk menggalakkan program penanaman cabai rawit secara massal.
Terkait itu, pemerintah daerah diminta menyiapkan data dan laporan terkait langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi di daerah masing-masing. Sebab, meski relatif masih terkendali, dia mengingatkan Pemda agar tetap mewaspadai kenaikan laju inflasi.
Menanggapi hal ini, Bupati melalui Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM, Kabupaten Teluk Bintuni Dominggus Demianus Pattikawa.S.Sos menyatakan, bahwa sebagai OPD teknis berkomitmen melakukan langkah antisipatif terhadap potensi laju inflasi di daerah.
Tentu dengan melaksanakan manajemen dan koordinasi yang konsisten, baik di tingkat pusat maupun daerah, seraya rutin melakukan pemantauan pasokan bahan – bahan pokok dari distributor, hingga pasar tradisional atau pasar rakyat.
Disperindagkop dan UMKM akan membangun kolaborasi dengan OPD teknis lainnya yaitu Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pertanian untuk menggencarkan gerakan tanam cabai dan memperluas areal tanam padi sebagai langkah meningkatkan ketahanan pangan lokal.
Ia optimistis jika hal tersebut dilakukan, maka angka inflasi akan tetap terkendali. Kondisi ini tentu saja akan berdampak positif bagi daya beli masyarakat.
Seperti diketahui, khususnya untuk komoditas seperti Cabai Merah / Cabai Rawit, Ikan, dan Bawang Merah, masih menjadi penyumbang utama kenaikan IPH di wilayah papua barat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi Indonesia, pada Maret 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,22. Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 8,05 persen dengan IHK sebesar 115,26 dan terendah terjadi di Provinsi Papua Barat Daya sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 104,07. Deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 106,37.
“Jadi tadi setelah kita lakukan zoom dengan kementerian dalam negeri yang dipimpin oleh pak sekjend terkait inflasi daerah, untuk kabupaten teluk bintuni juga menjadi daerah yang punya 4 poin komoditi masuk dalam bagian penyumbang inflasi papua barat. Namun demikian hal ini tidak terlalu signifikan dan bisa dikendalikan. Namun tentu, butuh peranan juga OPD teknis terkait,”Ucap Dominggus Demianus Pattikawa.
Melalui langkah komunikasi efektif juga sebagai bentuk mendukung program 100 hari kerja pertama Bupati tentang penguatan sektor ketahanan pangan didaerah, Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM, Kabupaten Teluk Bintuni siap membangun kolaborasi secara berjenjang dengan pihak terkait, demi mendukung peningkatan produksi komoditas utama penyebab inflasi seperti beras, cabai, dan jenis bawang.
“Kita selaku OPD teknis tetap optimis kita akan mampu untuk menekan inflasi dan berkeyakinan bahwa kebutuhan dasar bahan – bahan pokok tetap dapat terpenuhi,”Tukas Dominggus. [TIM/RED]