DaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsKesehatanNasionalUncategorized

Asisten III Setda PB Imbau Masyarakat Tangkal Penyebaran Virus Cacar Monyet dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat

MANOKWARI, gardapapua.com — Asisten III Setda Papua Barat, Otto Parorongan, mengimbau agar masyarakat menangkal virus cacar monyet atau yang dikenal juga dengan virus monkeypox, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Pihaknya juga melalui dinas atau OPD terkait akan menyiapkan peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan untuk nantinya, mencegah potensi penularan cacar monyet itu masuk di Wilayah Papua Barat.

Seperti diketahui, cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Penyakit cacar monyet masuk dalam kelompok zoonosis yaitu penyakit yang bisa ditularkan melalui hewan ke manusia atau sebaliknya. Namun sekarang, penularan cacar monyet sudah banyak berkembang antar manusia.

Otto juga berharap, melalui bentuk kewaspadaan dan deteksi dini, diharapkan penularan cacar monyet tidak sampai ke wilayah Papua Barat.

Upaya pencegahan dan mewaspadai penularan cacar monyet bisa dilakukan dengan cara menghindari kontak erat dengan pasien yang terinfeksi, yakni pasien yang mendapat cakaran atau gigitan hewan terutama monyet, tikus, ataupun tupai.

“Memang benar penyakit ini sudah ada dan terdeteksi di negara kita. Jadi langkah awal sudah tentu kita wajib meningkatkan kewaspadaan. Kewaspadaan ini sudah tentu perlu diperhatikan soal mobilisasi masuknya barang dan pergerakan Manusia,”Ujar Otto Parorongan.

“Sampai sekarang laporan temuan di daerah kita Papua Barat belum ada. Tapi tetap imbauan kita, agar tenaga – tenaga kesehatan akan tetap aktif baik di Bandara dan di Pelabuhan, melakukan pengecekan dan pemantauan setiap pergerakan mobilisasi pergerakan Manusia masuk – keluar di daerah Manokwari, Papua Barat secara khususnya,”Imbaunya menambahkan.

Otto menjelaskan, bahwa pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari dan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran terkait langkah-langkah kewaspadaan.

“Yang kita perlukan adalah kewaspadaan dari kita semua, karena mobilisasi orang dan barang tidak bisa dibatasi. Yang diharapkan adalah kewaspadaan dalam setiap pergerakan dan interaksi,”Tegas Otto.

Meskipun hingga kini belum ada laporan kasus cacar monyet di Manokwari, Otto memastikan bahwa tenaga kesehatan sudah ditempatkan di titik-titik strategis, seperti bandara dan pelabuhan laut.

“Tenaga kesehatan sudah ditempatkan di pintu-pintu masuk, seperti di bandara dan pelabuhan. Mereka bertugas mendeteksi dan memeriksa orang yang datang, termasuk kapal yang akan merapat,”Ungkapnya.

Otto juga menambahkan, bahwa hingga saat ini belum ada kebijakan lebih lanjut dari pihak pemerintah terkait penanganan spesifik terhadap cacar monyet di Manokwari.

“Kita masih menunggu perkembangan dari Kementerian Kesehatan mengenai langkah-langkah yang akan diambil ke depannya,”Tukasnya.

Sebagaimana diketahui imbauan yang disampaikan, adalah merujuk edaran dari Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor Tertanggal 20 Agustus 2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap penyebaran virus cavar monyet atau MPOX.

Kewaspadaan di antaranya, adalah kepada para pihak petugas kesehatan dapat melaksanakan pemantauan dari Pintu Masuk, Pelabuhan dan Bandar Udara yang Melayani Lalu Lintas Domestik dan di Wilayah, dan jalur antar wilayah yang masuk di Papua Barat. [CR-01/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *