8 Parpol Non Seat Papua Barat Bentuk Koalisi, Klaim akan lebih ‘berDansa’ di Pilkada serentak
Klik Tautan Video di Bawah Ini :
MANOKWARI, gardapapua.com — Delapan (8) partai politik non seat di kursi legislatif DPRD Provinsi Papua Barat secara resmi telah mengumumkan pembentukan koalisi dalam menghadapi Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.
Demikian hal itu menindaklanjuti terbitnya payung hukum terkait pelaksanaan Pilkada serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), yang secara resmi telah mengeluarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang pelaksanaan tahapan dimaksud.
Berdasarkan Keputusan yang di tandatangani Ketua KPU Pusat, Hasyim Asy’ari, diketahui bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak ini akan dilaksanakan, pada 27 November 2024 mendatang.
Pembentukan koalisi 8 Partai Politik Non-Seat itu dilaksanakan bertempat di salah satu cafe di Manokwari, pada kamis (28/3/2024), sore.
Selaku koordinator, Ketua Partai Garuda Papua Barat, Harton Tapilatu mengatakan, bahwa 8 Partai Politik (Parpol) non seat tersebut terdiri dari, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Buruh, Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Ummat, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Koalisi ini kata Harton, telah solid dan saat resmi digabungkan dalam satu koalisi bersama, jumlah kekuatan partai non seat ini patut diperhitungkan. Ibarat kata, semua kehidupan besar di dunia ini bermula dari hal-hal kecil. Bahkan seperti kata pepatah, sebuah jarum kecilpun mampu membuat kita berdarah, gabungan 8 parpol non seat ini ternyata memiliki jumlah sekitar 43.600 suara, hasil pemilu pileg 2024 di Papua Barat.
Dari jumlah suara rakyat tersebut, 8 partai koalisi meski tak ada kursi di tingkat DPRD Provinsi, namun pada momentum Pilkada serentak khususnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, mereka berkomitmen akan lebih bebas dan siap tampil aktif ber’Dansa di lapangan demokrasi, mengawal suara rakyat yang telah mempercayai wadah kedelapan partai ini dalam memenangkan calon atau figur Cagub – Cawagub Papua Barat periode 2024 – 2029, nantinya.
Di luar riuh partai yang telah berpeluang memiliki kursi DPRD Papua Barat berdasarkan hasil Pemilu Pileg 2024, namun parpol non-seat dari 8 parpol tersebut, menyatakan siap memberikan dukungan dalam pemilukada mendatang.
Keberadaan partai non-parlemen peserta Pemilu 2024, memang tidak memenuhi ambang batas parlemen. Namun, jika kekuatan partai non-parlemen digabungkan, maka suaranya cukup besar.
“Jadi hari ini kita koalisi 8 partai non seat di Papua Barat ini telah resmi terbentuk dan dideklarasikan secara bersama – sama sebagai komitmen kita untuk menggabungkan visi – misi untuk bagaimana koalisi 8 partai ini menjadi wadah atau kubuh yang diperhitungkan dalam mendukung atau mengusung calon – calon kepala daerah khususnya untuk Pemilihan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub), periode 2024 – 2029 nantinya,”Ucap Ketua Partai Garuda Papua Barat, Harton Tapilatu
Kekuatan suara parpol juga dapat diperkuat dengan mengusung calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) dalam pilkada serentak 2024, periode 2024 – 2029.
“Jadi langkah awal ini pasca telah dideklarasikan, kita koalisi 8 partai non seat ini, dengan kesediannya siap menerima calon – calon kandidat untuk kemudian disesuaikan dengan komitmen serta visi – misi kami. Jadi kita tetap akan menyesuaikan jadwal dan mekanisme yang ada, tetapi lebih daripada itu kita akan menjajaki siapa calon – calon kandidat siapa yang akan maju di Pilgub di Papua Barat baik Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernurnya (Cawagub),”Ucap Harton menjelaskan.
Telah berkomitmen untuk tetap pada jalur mengedepankan asas demokrasi yang terbuka, 8 Partai Non Seat ini kata Harton, yang di dalamnya siap mendukung dan mengawal pemilihan Cagub dan Cawagub, adalah bentuk keseriuasan 8 partai Non Seat untuk terlibat aktif menentukan nasib papua barat selama 5 tahun kedepan.
Sebab, tak dipungkiri, salah satu faktor kemenangan dalam pesta demokrasi nanti adalah kekuatan parpol (partai politik) dibaliknya.
“Kita tetap berkomitmen untuk berjalan beriringan sebagai satu kesatuan kekuatan yang luar biasa dalam memenangkan calon – calon yang akan kita dukung nantinya. Tentu ada beberapa kriteria yang kita 8 partai koalisi non seat ini telah tentukan. Salah satunya, adalah wajib siap bekerja dengan jujur dan siap melayani secara merata Masyarakat di Papua Barat ini, serta mampu mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan di papua barat lebih maju kedepan,”Tegas Harton.
Senada, Ketua Komite Eksekutif Partai Buruh Provinsi Papua Barat, Jhon A. Pangetti menuturkan, bahwa apa yang dilakukan hari ini adalah sebagai bentuk komitmen langkah 8 partai non seat untuk tetap menjaga eksistensinya dalam mengawal pelaksanaan demokrasi di Papua Barat dapat berjalan dengan baik dan berpihak kepada Rakyat secara utuh, bukan pada kepentingan tertentu yang mengabaikan suara aspirasi dari rakyat itu sendiri.
“Jadi kalau berbicara komitmen, Kita berbicara bukan saja pada hari ini atau 5 tahun kedepan, namun juga bagaimana menciptakan suatu wadah demokrasi yang sehat tanpa mengabaikan suara rakyat. Mengingat, meski kita di Papua Barat sebagai non sheat, namun pada tingkat kabupaten kita sebenarnya sudah mulai memiliki jumlah kursi ditingkat kabupaten. Sehingga hal inilah yang kita mau selaraskan dengan baik. Jadi jangan anggap kami partai non seat ini biasa – biasa saja,”Ujar Jhon A. Pangetti.
Terang Pangetti, bahwa sesungguhnya, ketika telah berada dan membangun partai politik didaerah, berarti sudah merupakan perpanjangan tangan memberikan warna dalam pendidikan berpolitik dan bagian membangun wawasan peradaban baru tentang dunia politik.
“Jadi jangan kita menilai dari satu sisi saja. Jadi bukan berarti kita tidak punya kursi ditingkat provinsi lalu menganggap sebalah mata atau sepeleh kehadiran kita. Tapi lihatlah infrastruktur kepengurusannya hingga ditingkar daerah, distrik bahkan kampung. Nah ini terbukti, dari adanya suara atau kursi kita ditingkat kabupaten dalam pemilu pileg 2024 ini. Sehingga inisiatif bersatunya 8 partai non seat untuk menatap Pilkada Cagub – Cawagub Papua Barat ini, adalah untuk tetap berkomitmen mengawal demokrasi di papua barat yang kita cintai ini, dan menyalamatkan suara akar rumput kami yang sudah dengan semangatnya mendukung kami 8 partai ini ditingkat daerah kabupaten hingga ke kampung – kampung,”Imbuhnya. [TIM/RED]