Pj. Gubernur ABT Hadiri Rilis BPS Papua Barat, Ini Harapannya !
MANOKWARI, gardapapua.com — Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Drs. H. Ali Baham Temongmere, M.TP, mengahdiri secara langsung pelaksanaan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Provinsi Papua Barat, bertempat di Ruang Vicon Aula pertemuan BPS Prov. Papua Barat, pada Jumat (1/3/2024).
Demikian hal tersebut sebagai bentuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi terhadap pengumuman, informasi, dan sebagainya seperti inflasi, terkait indeks harga konsumen (IHK), Nilai Tukar Petani, Pariwisata, Perkembangan Transportasi, dan ekspor-impor, serta luas Panen dan Produksi padi 2023 (angka tetap).
Sehingga melalui kerjasama koordinasi semua pihak (stakeholder) dan memberikan data yang akurat dari kabupaten/kota agar dapat diambil suatu kebijakan, dalam hal untuk melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi dan juga penanganan program prioritas kemiskinan ekstrem dan juga kegiatan-kegiatan lainnya demi kesejahteraan dan pembangunan di daerah.
Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Ir. Merry, M.P, dalam pemaparannya menuturkan sejumlah hal yakni berkaitan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Papua Barat bulan februari 2024 mengalami inflasi bulanan (MtM) sebesar 0,13% dengan IHK 106,08. Tingkat inflasi year-on-year (YoY) sebesar 3,61% dan tingkat inflasi tahun kalander sebesar 0,76%.
Kemudian Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Barat di bulan Februari 2024 sebesar 99,35 atau turun 1,001persen dibanding NTP Bulan Januari 2023. Pada Februari 2024 Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 114,45 terjadi peningkatan IKRTsebesar 0,16 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, Nilai TukarUsaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Bulan Februari 2024 adalah sebesar 102.97 atau turun 0,88 persen dibanding bulan sebelumnya. Papua Baratmenempati peringkat ke-13 dari 14 Provinsi di Sulampua.
Terhadap nilai ekspor Papua Barat bulan januari 2024 adalah sebesar US$ 340,40 juta atau naik 8,21persen dibanding bulan Desember 2023. Bahan bakar mineral merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar (US$ 337,40 juta). Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor terbesardengan nilai ekspor sebesar US$ 226,30 juta dan kontribusi ekspor sebesar 66,48 persen. Sementara itu, pada bulan Januari 2024 tidak ada dokumen pemberitahuan impor barang (PIB) yang masuk ke papua barat.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang di Provinsi Papua Barat pada bulan Desember 2024tercatat sebesar 28,98 persen atau turun 16,88 poin dibandingkan bulanDesember 2023 (45,86 persen). Rata-rata lama menginap gabungan tamuasing dan domestik bulan januari 2024 pada hotel berbintang di Papua Barat adalah 1,62 hari (1 – 2 hari) atau turun 0,35 poin dibandingkan pada bulan desember 2023 (1,97 hari). Rata-rata lama menginap tamu asingadalah sebesar 1,56 hari dan tamu domestik adalah sebesar 1,62 hari. TPK Januari 2024, Papua Barat menempati peringkat ke-11 se-Sulampua.
Transportasi udara atau jumlah penerbangan di Provinsi Papua Barat pada bulan Januari 2024 tercatat sebanyak 1.017 penerbangan. Angka ini turun 7,12 persen dari bulan Desember 2023 (1.095 penerbangan). Jumlah penumpang yang menggunakan transportasi udara sebanyak 55.755 penumpang atau turun sebesar 9,87 persendibandingkan bulan Desember 2023 (61.862 orang). Sementara itu, total volume barang yang diangkut pada bulan Januari 2024 mencapai 733,25 ton atau naik sebanyak 0,87 persen dibandingkan bulan Desember 2023 (726,91 ton).
Pj. Ali Baham Temongmere (ABT) yang didampingi, Ir. Merry, M.P selaku Kepala BPS Provinsi Papua Barat dalam pesan – pesannya dikesempatan itu menuturkan, bahwasannya sangat mengapresiasi pelaksanaan rilis berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, terkait perkembangan indeks inflasi dan deflasi di Wilayah Papua Barat Daya (PBD) dan Papua Barat secara khususnya.
“Kami ucapkan terima kasih baik kepada jajaran BPS pusat dan Papua Barat, atas apa yang telah dipaparkan. Dengan begitu kita bisa mengetahui, bahwa inflasi di Papua Barat dan Papua Barat Daya masih mengalami kenaikan,”Ucap Pj. Gubernur Papua Barat, Drs. H. Ali Baham Temongmere, M.TP
Terkait itu, Pj. Gubernur Papua Barat lalu mengharapkan agar dari jumlah – jumlah komoditi yang telah dirilis dan disebutkan harus menjadi perhatian Tim Satgas dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi, dan membangun sinergitas dengan jajaran Kabupaten / Kota secara berkala dan intens.
Demikian hal tersebut sebagai komitmen menyatukan langkah antisipasi bersama guna menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok strategis.
“Kita cukup apresiasi karena ada beberapa komoditi yang berdasarkan angka cukup menyumbang penekanan kenaikan inflasi. Selain itu pada sektor perikanan dan sayur -mayur ini kita berharap dapat terus menjadi kontribusi menekan inflasi. Sehingga saya harap kepada TPID bisa membaca dengan baik jumlah angka – angka yang telah dirilis BPS hari ini untuk dapat menjadi perhatian. Ini kalau sudah dirilis, harus bisa disikapi solusinya seperti apa kedepan yang dilakukan,”Imbuh Pj. Gubernur ABT. [Ian/Red]