Bersuara Di tengah Tantangan, Ini Tekad dan sejumlah catatan baik Alfons Manibui untuk Menuju DPR-RI
KAIMANA, gardapapua.com – Hanya memiliki waktu singkat untuk melakukan safari politik kesejumlah pelosok wilayah Kabupaten Papua Barat, tidak menyurutkan semangat politikus senior Partai Golkar, yang juga maju sebagai calon legislatif (DPR-RI di Pemilu 2024, drg.Alfons Manibui,DESS, terus memperkuat basis suaranya, dengan bersilahturahmi dan bersosialisasi dengan warga khususya di wilayah Kota Senja, Kaimana, Papua Barat.
Hadir dengan tagline, ‘Suarakan Harapan ditengah tantangan’, drg. Alfons Manibui, DESS, mantan Bupati dua periode Kabupaten Teluk Bintuni, mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR-RI pada Pemilu 2024, sungguh atas keinginan memperluas wilayah pelayanan dan mendorong pemerataan pembangunan didaerah dapat lebih serius mendapatkan perhatian pemerintah pusat.
Sisi lainnya, selain pembangunan, aspirasi perihal layanan kesehatan memadai dan peningkatan kualitas pendidikan juga memantapkan dirinya, (Alfons Manibui,red) bertarung ke senayan melalui Partai Golongan Karya (Golkar) di Dapil Papua Barat, dengan berada pada posisi nomor urut 2.
Dia pun hadir di Ulujami, mengingatkan pentingnya terus kebersamaan dan gotong royong dalam membangun lingkungan yang harmonis. Beliau memaparkan visi dan misinya sebagai calon legislatif yang tak hanya terbatas pada urusan politik.
Memiliki rekam jejak yang sudah terbaca dan dikenal, Alfons Manibui, yang akrab dikenal dengan sebutan ‘Pace Kacamata’ mempercayai, bahwa tekad serta doa dan dukungan seluruh lapisan Masyarakat, pada pada 14 Februari 2024, dirinya akan meraup suara yang mumpuni, dan bisa menembus ambang batas menuju kursi legislatif DPR-RI.
“Tekad saya sudah bulat, ingin menyuarakan suara di tanah Papua dan Papua barat tentang persoalan yang menjadi perhatian ditengah tantangan. Persoalan kita di papua, cukup banyak terutama yang berkaitan dengan rasa dari anak – anak negeri yang melihat banyak hal yang belum bisa diselesaikan dengan baik di daerah. dan kemudian, kondisi yang kurang adil menyangkut kebijakan dan pembanggunan langsung di daerah juga perlu mendapatkan perhatian serius pemerintah pusat. Untuk itu kita harus bisa memiliki keterwakikan yang paham akan dunia birokrasi, serta managemen politik yang tepat agar bisa bersuara ditingkat pusat nantinya,”Ujar Alfons Manibui.
“Satu hal yang penting adalah saya ingin maju, untuk melihat semua suara yang berteriak tentang persoalan tanah Papua dan Papua Barat, dan kemudian nanti di kongkritkan dengan tugas kita di DPR RI sebagai pengawasan pembanggunan Bersama dengan Pemerintah,”Ucap Alfons Manibui, menambahkan.
Untuk menyuarakan apa yang menjadi harapan, menurut Manibui perlu ada lebih banyak suara anak -anak papua berada di parlement secara berjenjang. Baik ditingkat pusat DPR-RI, DPRD Provinsi / Kabupaten / Kota, untuk menyuarakan hak itu untuk menjadi perhataian serius pemerintah secara Nasional.
“Ada perhatian yang cukup besar dari pemerintah, tetapi mungkin saja perhatian ini kurang adaktif dengan sesunguhnya yang kita alami di negeri ini, itu sebabnya kenapa saya menggunakan kata “ suarakan harapan ditengah tantangan”. tangan itu yang tadi kami katakan apa yang ko rasa dan apa yang saya rasa, dan belum disuarakan ditingkat nasional, mungkin ada beberapa yang belum disuarakan tetapi kita belum cukup kuat untuk menyuarakannya, butuh banyak orang untuk menyuarakan sehingga pemerintah di pusat bisa dapat melihat apa yang disuarakan,”Terang Alfons
Diakhir Komentarnya, Alfons Manibui mengucapkan terimaksih banyak kepada seluruh orang tua adat, dan semua basudara yang ada di kaimana, yang mana telah dapat menerima kehadirannya untuk bersilatuhrahmi dan mengenalkan dirinya secara lebih dekat dengan Masyarakat. Meski soal pilihan, kembali ditangan rakyat dan keputusan rakyat.
“Beberapa hari hadir di kaimana, saya ingin menyapa masyarakat kaimana, basudara semua, kami mohon ijin bisa hadir di kaimana beberapa tempat yang akan kita jumpa, dan saya juga mohon ijin kepada orang tua tua adat untuk kami bisa ijin masuk di kaimana ini,”Ucapnya.
Setidaknya ada beberapa hasil buah tangan drg. Alfons Manibui, DESS, memajukan Kabupaten Teluk Bintuni dalam masa – masa pemerintahannya selama menjabat sebagai Bupati yang berpasangan dengan Drs. H. Akuba Kaitam, sebagai Wakil Bupati Teluk Bintuni. Mulai dari penataan pembangunan daerah, layanan kesehatan, pendidikan, memaksimalkan SDM dan SDA, hingga penataan keuangan daerah kabupaten yang sehat.
Demikian hal itu, adalah usaha Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk menyelesaikan masalah wabah malaria dengan program Early Diagnosis And Treatment (EDAT) menuai hasil yang baik, hingga Teluk Bintuni berhasil menjadi pemenang United Nations Public Service Awards (UNPSA).
Diagnosis dan pengobatan yang akurat melalui inovasi terbaru dalam mengeliminasi malaria dari wilayah Provinsi Papua Barat ini menjadi pemenang dari kawasan Asia Pasifik untuk kategori 1, yaitu Menjangkau yang Paling Miskin dan Rentan Melalui Layanan Inklusif dan Kemitraan.
Selain itu, sejak tahun 2006 Pemkab Teluk Bintuni dalam Pemerintahan drg. Alfons Manibui,DESS – Drs. H. Akuba Kaitam, telah mengambil kebijakan pendidikan bebas biaya alias gratis dari TK sampai dengan Sekolah Menengah Atas/SLTA. Kebijakan ini sangat memberikan manfaat langsung kepada perkembangan dunia pendidikan diwilayah Kabupaten Teluk Bintuni.
Alfons juga, merupakan Pencetus lahirnya layanan transportasi umum yang berkualitas, (angkutan masyarakat Bintuni).
Dalam segi penataan keuangan daerah, semasa kepimpinannya, Alfons Manibui juga menorehkan sejumlah prestasi unggul. Yakni Peningkatan APBD Teluk Bintuni diawal Kabupaten berdiri yang hanya dari Rp. 476 Milliar ditahun 2006, berhasil menjadi Rp. 2,1 Triliun ditahun 2015.
Potensi keuangan daerah dalam skema Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga meningkat dalam kepimpinan Alfons Manibui. Dimana pada tahun 2006 yang Rp. 7,5 Juta, mengalami peningkatan drastis hingga di angka Rp. 47 miliar pada tahun 2015.
Keseluruhan dalam pembagian hasil alam dan pajak daerah juga mengalami peningkatan. Hingga, Simpanan pemerintah daerah dalam bentuk Penyertaan modal kabupaten di Bank Papua, diakhir masa jabatan Alfons Manibui juga tertera diangka signifikan di tahun 2015, yakni sebesar Rp. 35,5 Milliar saat itu. [JO/Ian/Red]