DaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsHUMANISUncategorized

Peringatan HBA ke 63, Korps Adhyaksa diminta Lakukan Penegakan Hukum yang Tegas dan Humanis

MANOKWARI, gardapapua.com — Sebagai unsur pemerintah di bidang penegakan hukum, segenap insan Adhyaksa se-Tanah Air, diminta harus dapat menyambut baik secara hikmat, momentum Hari Bhakti Adhyaka (HBA) ke 63 tahun 2023, yang diperingati pada tanggal 22 Juli 2023.

Hal tersebut tentunya, sebagai dorongan dalam pelaksanaan penegakan hukum yang tegas dan humanis sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik dalam menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan dalam pembangunan nasional.

Demikian hal ini ditegaskan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua Barat Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum, saat membacakan sambutan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam upacara Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-63, tahun 2023 tanggal 22 Juli 2023, di Manokwari.

Dukungan Kejaksaan dalam pelaksanaan pembangunan ini secara tersurat diatur dalam Pasal 30B huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 yang menyatakan bahwa bidang intelijen berwenang untuk menciptakan kondisi yang mendukung dan mengamankan pelaksanaan pembangunan.

Kajati Harli Siregar menyampaikan, bahwa maksud dari penegakan hukum humanis tidak semata-mata hanya berpaku pada hukum tertulis, melainkan juga berpegang teguh pada kearifan lokal di masyarakat karena perilaku hukum masyarakat dipengaruhi oleh kebiasaan, adat dan budaya.

Sebagaimana tema Hari Bhakti Adhyaksa ke-63 tahun 2023 : “Penegakan Hukum yang Tegas dan Humanis Mengawal Pembangunan Nasional” insan Adhyaksa se-Tanah Air, kiranya mampu menjalankan komitmen tersebut dengan amanah, dan tanpa berbenturan dengan konflik kepentingan.

“Tentu ini dilakukan ketika tangan-tangan kita bersih dan tidak tersandera dengan berbagai konflik kepentingan,”Ungkap Kajati Harli Siregar

Sisi lain dari Amanat Jaksa Agung pada Upacara Peringatan HBA Ke-63 juga menjadi harapan masyarakat yaitu agar penegakan hukum yang berkeadilan, berkepastian hukum secara humanis ini memiliki manfaat namun berlaku tegas.

Namun ketegasan ini harus memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang humanis sehingga dalam penegakan hukum, Kejaksaan tidak memiliki ekses yang negatif.

“Hari Bhakti Adhyaksa yang kita peringati tahun ini, jangan hanya dijadikan sekedar acara seremonial belaka, selayaknya kita hayati sebagai momentum untuk melakukan evaluasi dan introspeksi atas semua pelaksanaan tugas dan fungsi dalam kurun waktu satu tahun terakhir serta merumuskan strategi untuk kita laksanakan ke depan demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk itu mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat untuk terus berbenah diri, merapatkan barisan, memperkuat jiwa korsa, dan terus memupuk semangat dalam bekerja dan berkarya dalam mempersiapkan diri menyongsong tantangan dan hambatan yang akan menghadang di hari esok,”Imbaunya

Di momentum HBA ke -63 ini, juga menjadi perjalanan panjang dalam penegakan hukum telah dilalui oleh Kejaksaan. Dimana sdalam rezim penegakan hukum Indonesia, Kejaksaan pada awalnya berada di bawah lembaga Kementerian Kehakiman yang berkaitan menjalankan fungsi kekuasaan kehakiman dengan yang satu atap dengan Mahkamah Agung.

Seiring sistem dengan berkembangnya ketatanegaraan di Indonesia, Kejaksaan akhirnya telah 63 tahun berlalu sejak HBA pertama diperingati, beragam tantangan, hambatan, dan rintangan telah dihadapi oleh insan Adhyaksa sebagai pendamba dan pewujudan hukum pasti.

” Semua tantangan, rintangan, dan rintangan dapat kita atasi bersama dalam perjalanan waktu yang tidak singkat ini, karena kita adalah satu dan tidak terpisahkan. Maka dari itu, marilah kita jadikan momentum peringatan HBA ini untuk berkontemplasi dan menginternalisasi nilai-nilai Trapsila Adhyaksa yang merupakan landasan jiwa Kejaksaan, guna meningkatkan kecintaan kita terhadap pekerjaan dan institusi ini, sehingga dapat memotivasi seluruh jajaran untuk terus meningkatkan performa demi menjaga dan meningkatkan capaian prestasi yang telah kita torehkan,”Cetus Harli, melanjutkan amanat jaksa agung.

Oleh karena itu, kepada seluruh anggota korps Adhyaksa, khususnya para Jaksa harus senantiasa mengembangkan dirinya dalam hal keterampilan hukum dan pengayaan nilai-nilai keadilan, agar penegakan hukum dapat mewujudkan keadilan yang merata.

Sebab dalam perkembangannya, penegakan hukum yang berbasis kemanfaatan akan menciptakan iklim yang mendukung dan mengamankan pelaksanaan pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan amanat konstitusi.

“Seorang jaksa harus terus mengedepankan hati nurani agar mampu menyeimbangkan neraca hukum. baik hukum yang tersurat dalam hukum positif, maupun yang tersirat dalam hukum yang hidup dalam masyarakat sebagai alas berpijak dalam setiap pelaksanaan tugasnya. Jika dalam penegakan hukum menghadapi keraguan, gunakan hati nurani sebagai kompas moral dalam menggali dan mencari makna keadilan yang sesungguhnya,”Tukasnya.

Sesuai pantauan, Upacara peringatan HBA ke -63 yang dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua Barat Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum, bertempat di halaman Kantor Kejaksaan Tinggi Papua Barat, pada sabtu (22/7/2023), berlangsung penuh hikmat dan diikuti seluruh petinggi kejati, dan peserta upacara dari perwakilan unsur TNI/Polri, dan Kejaksaan Negeri Manokwari. [Ian/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *