PUPR Papua Barat Serahkan Bantuan 31 Unit Rumah Bagi Korban Bencana Sorong
MANOKWARI, gardapapua.com — Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat, diketahui telah menyelesaikan pembangunan 31 unit rumah bagi warga korban bencana banjir dan tanah longsor pada agustus 2022 lalu.
Adapun telah dilakukan peresmian dan penyerahan bantuan dan fasilitas umum bagi korban bencana Kota Sorong tahun 2022, di sorong pada 20 februari 2023, di Kampung Bugis, Sorong.
Itu diungkapkan oleh Plt.Kadis PUPR Papua Barat Yohanis Momot,ST.MT, saat diwawancarai media gardapapua.com, pada Rabu (22/2/2022), di Aston Niu Manokwari.
Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima manfaat dengan menyediakan rumah yang layak huni dan sehat.
Hal itu sebagai proses rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana umum dan rumah penduduk pasca bencana terjadi.
“Jadi kita sudah eksekusi penyerahan bantuan 31 unit rumah kepada warga yang mana sebelumnya merupakan korban bencana banjir kemarin. Dimana ada juga yang kita rehab. Ini menyebar semua di beberapa distrik dan kampung. Seperti kampung Mare, BTN Km.09, dan Kampung Bugis Sorong,”Ungkap Yohanis Momot,ST.MT.
“Jadi anggarannya ini total dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, program bencana alam. Dimana prosesnya dibangun oleh para rekanan yang mampu, dan kita bayarkan semuanya di tahun 2023 ini,”Sambungnya menambahkan.
Adapun 31 Unit semua yang dibangun adalah type 45, berdasarkan kriteria standar layak huni sebuah rumah sederhana sehat, serta Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.
“Karena memang standar PUPR sekarang demikian. Kecuali ada yang rusak ringan atau sedang itu kita sesuaikan dengan rumah lama. Kalau kondisi sudah mau rubuh kita berupaya bangun kembali, disesuaikan dengan anggaran,”Jelas Yohanis Momot,ST.MT.
Selain pembangunan rumah warga, Kadis PUPR juga menyebutkan, bahwa Pemerintah Provinsi Papua Barat telah melakukan beberapa revitalisasi sungai dan beberapa saluran air di wilayah sorong.
“Anggarannya itu total sekitar RP. 60an Milliiar yang dikucurkan, tapi dibagi. Jadi Rp.20an miliar khusus untuk perumahan. Dan sekitar Rp. 40an milliar lainnya dibagi lagi untuk normalisasi Kali/sungai, serta perbaikan saluran air,”Paparnya
Kesempatan itu, dia juga imbau kepada masyarakat dan warga di kota sorong untuk rutin menjaga kebersihan dan lingkungannya untuk menghindari bahaya terjadinya banjir di kemudian hari.
“Khusus untuk kota sorong adalah daerah yang rawan sekali untuk bencana banjir. Jadi kalau bisa jangan lagi bangun rumah di daerah – daerah rawan longsor, dan pinggiran kali / sungai untuk menghindari banjir. Terus berikut kota sorong itu masyarakat harus bersama jaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Rutin untuk membersihkan selokan atau saluran air secara swakelola. Karena kalau tidak rutin membersihkan maka pasti banjir keluar lagi,”Imbaunya. [Ian/Red]