Akui Dengar Pengaduan, Manager SPBU Keluarkan Peringatan Kepada Operator
KAIMANA, gardapapua.com — Manager Saluran Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kaimana, Agus Setiyawan mengakui sempat mendengar adanya keluhan dari konsumen soal takaran literan yang diperoleh masyarakat tidak sesuai dengan harga kebutuhan yang diperoleh.
” Yang itu kemarin saya sudah dengar, tetapi tidak sertamerta kita menyalahkan operator untuk dapat kita memberikan teguran atau sanksi. Juga keluhan konsumen ini juga akan menjadi perhatian kami untuk melakukan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen, kalau ada temuan segera dilaporkan adukan langsung ke kantor SPBU dan kami akan berikan teguran,”Ujar Manager SPBU menanggapi keluhan masyarakat soal berkurangnya ukuran literan saat pengisian BBM.
Menyoal bermasalah pada fungsi kerja mesin penyaluran BBM, menurut Manager SPBU Senja Indah Krooy, telah melakukan terra ulang sebanyak dua kali dalam setahun yakni pada bulan Oktober dan Desember 2022 lalu.
” Kalau mesinnya yang kecil itu dilakukan terra pada Oktober, kalau mesin yang gede itu baru Bulan Desember ini, jadi kalau pengaruh di mesin tidak mungkin,”Tambah manager SPBU.
Terlepas pengeluhan takaran literan, kata manager SPBU, untuk beberapa staf operator di SPBU, managemen telah memberikan sanksi teguran yakni surat peringatan ke dua. Dan apabila lanjut di tegaskan masih ada pelanggaran maka akan dilakukan pemutusan hubungan kerja.
” Mereka ini (staf Oprator) kita udah keluarkan surat peringatan ke dua, jadi dalam melaksanakan kerja dalam melayani konsumen harus yang baik, jadi kalau ada laporan dengan bukti bukti yang bisa di percaya, kami akan rapat dan mengambil keputusan tegas,”Katanya.
Agar pelayanan penyaluran BBM di SPBU secara baik dalam penilaiannya, dirinya merencanakan membuat kotak saran, yang dapat digunakan masyarakat untuk menyampaikan keluhan atau saran dan masukan.
” Dengan adanya kotak saran, kami harapkan agar masyrakat yang melakukan pengunjungan di SPBU dapat memberikan saran ataupun pengaduan dan dimasukan kedalam kotak dimaksud, sebagai bahan evaluasi kinerja untuk lebih baik lagi, karena setiap orang tidak dapat menilai dirinya sendiri, butuh orang disekeliling kita untuk menilainya,”Tambahnya.
Masih pada kesempatan yang sama, dirinya ikut menjelaskan sistim penjualan pada SPBU Senja Indah yang dipercayakan oleh Pemerintah melalui PT Pertamina yakni Dexlite, Pertamax, dab BBM Jenis Pertalite.
” Disini ada subsidi pemerintah yakni Pertalite, non subsidi itu Dexlite dan Pertamax penjualannya setiap hari, Namaun ada kebijakan dari Pemda Kaimana karena sesungguhnya SPBU tidak boleh menerima pengisian dalam bentuk jerigen, maka keputusan Pemda itu setiap Rabu dan Sabtu, namun kebijakan lain yang kami ambil juga yakni membantu orang yang mengalami suka orang yang benar benar mau pulang ke kampung, itu bisa 1-4 jerigen,”Ujarnya.
Dan sesungguhnya melihat pada kuota menurut Manager SPBU masih kurang, karena populasi kendaraan di Kaimana ini setiap tahun bertambah. dan sudah diusulkan namun sampai dengan saat ini belum mendapat respon positif dan dari pihak pertamina.
” Dulu setiap hari bisa ada 13 dan 8 KL, sekarang di kurangi menjadi seminggu dua kali kuota yang diberika 13 KL dan tentu menurut saya kurang, karena bukan kita layani kendaraan tetapi juga masyarakat yang dari kampung,”Jelasnya. [JO/RED]