Penentuan Rencana Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah di Usulkan, Selengkapnya !
KAIMANA, gardapapua.com — Hasil pertemuan 4 Kabupaten yang berlangsung di Gedung Pertemuan Krooy Kabupaten Kaimana, Sabtu (11/2/2023) mengerucut pada penentuan Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
Beberapa usul dan saran pun mulai disampaikan oleh masing-masing kabupaten.
Dari hasil pertemuan itu, mengerucut pada dua titik, yakni Bomberay dan Kuri.
Melalui masyarakat adat dari dua kabupaten, yakni Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni, mengusulkan agar letak Ibukota Provinsi harus berada tepat di tengah-tengah wilayah, yang titiknya harus meliputi wilayah 4 Kabupaten tersebut.
Melalui salah seorang perwakilan masyarakat adat Kabupaten Teluk Wondama, Adrian Worengga,menegaskan, letak titik Ibukota Provinsi Papua Tengah, harus seidentik dengan namanya, untuk itu harus berada di tengah-tengah, yang meliputi 4 wilayah Kabupaten, yakni Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama.
Menurut dia, titik yang paling tepat adalah titik yang terletak di Distrik Kuri Kabupaten Bintuni, Distrik Wamesa dari Kabupaten Teluk Wondama, dan Distrik Teluk Arguni Atas Kabupaten Kaimana.
Sementara itu, menanggapi usulan masyarakat adat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Fakfak, Ali Baham Temongmere, menyebutkan, titik Ibukota Provinsi Papua Barat harus memperhatikan banyak kajian dan letak yang paling strategis yakni di wilayah Bomberay.
Dia menambahkan, karena pembentukan DOB baru ini awalnya adalah Provinsi Bomberay Raya, namun karena sudah ada kesepakatan dengan satu nama di Tanah Papua yakni Provinsi Papua Barat Tengah, maka identitas Suku Besar Bomberay, harus tetap dipertahankan. Dengan demikian, Bomberay adalah nama yang pas untuk Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
Sementara itu, Bupati Wondama, Andarias Kayukatui dalam pernyataannya menyebutkan, pemilihan titik lokasi Ibukota Distrik harus memperhatikan semua hal, termasuk proposi untuk memberdayakan masyarakat asli Papua.
Dia juga mengingatkan, agar pemekaran ini harus tetap mengedepankan rasa keadilan dan kejayaan bagi masyarakat di Negeri ini.
Untuk itu, dia mengusulkan, agar titiknya jangan terlalu jauh dari Wondama, karena selama ini, masyarakat sangat mudah mengakses ke Manokwari, sebagai Ibukota Provinsi Papua Barat.
Hingga berita ini diturunkan, tersisa Bupati Kaimana, Freddy Thie dan Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, masih belum berkesempatan memberikan tanggapannya. [JO/RED]