DaerahGarda ManokwariGarda Papua BaratHeadline newsHukum dan KriminalSudut Pandang

Oknun Pejabat Kadispora Papua Barat Resmi Dilaporkan Ke Polres Manokwari, Ini Penyebabnya !

MANOKWARI, gardapapua.com — Seorang warga dan dua (2) orang Staf Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat, berinsial HM pada Kamis (27/10/2022), resmi dipolisikan secara hukum.

Hal itu tertuang dalam tanda bukti laporan polisi Nomor : TBL /B/807/X/2022/SPKT/Polres Manokwari/ Polda Papua Barat, yang diterima oleh jajaran kepolisian Polres Manokwari atas dugaan penganiayaan dan kekerasan terhadap Ketiga wanita, MT (44), ER (48) dan MCK (42).

Ketiga wanita ini usai mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Manokwari, berharap bukti laporan polisi yang telah di registrasi ini dapat segera ditindaklanjuti sesuai hukum berlaku.

Berdasarkan data dihimpun, kronologi penyebab penganiayaan itu, berawal dari adanya acara pelepasan kontingan atlet Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra Popnas) di Gedung PPLP Susweni Manokwari yang akan berlaga di Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 8 – 14 November 2022 mendatang.

Pada pukul 21.00 Wit, MT bersama MCK mendatangi Kepala Dinas di Kantor Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Suswani untuk menanyakan salah satu Cabor yang tidak diikutsertakan dalam kegiatan Pra Popnas tersebut. Namun Karana diduga yang bersangkutan tengah dipengaruhi minuman keras (Miras), Oknum Pejabat ini berinsial HM justru melayangkan pukulan. satu diantaranya sempat pingsan dan dilarikan di ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Manokwari, untuk mendapat pertolongan medis.

“Saya lihat Kaka perempuan (MT) dicekik dari batang leher sampai sesak nafas, jadi saya punya kakak laki – laki di situ suruh saya untuk pergi pele (Lerai) tapi Bapak Kadis balik pukul saya dan dorong saya kuat jadi saya jatuh Pantat, otak belakang terpental diatas batu kerikil, langsung saya tidak sadar. Saya sadar pas ada di rumah sakit,”kata ER saat ditemui awak media di RSAL, pada Jumat (28/10/2022).

Selain ER, salah satu staf Dispora, berinsial MCK turut memberikan keterangan kepada wartawan terkait masalah yang dialami ketiga wanita tersebut.

“Saya lihat kakak perempuan (EM) sudah jatuh terpental diatas tanah jadi saya datang untuk mau pela [ melerai ], tapi beliau balik pukul saya dari otak belakang, telinga ada luka ini,”ujar MCK

“Untung adik – adik atlit tadi mereka yang datang pela kalau tidak, mungkin lain sudah jadi korban,”tuturnya menambahkan.

Meiske Toasela, menjelaskan sebagai staf Dinas, para atlet Cabor Volly mengeluh terkait keberadaan mereka yang tidak diikutsertakan dalam pra Popnas padahal mereka telah mengikuti seleksi.

Dalam Pra Popnas, ada 4 Cabang Olahraga yang sudah ikut seleksi baik dari Cabor Bola Kaki, ditangani oleh Bidang Pembudayaan Olahraga. Sementara Cabor Pencak Silat, Tinju dan Volly ditangani oleh Bidang Peningkatan Prestasi.

Adik – adik atlet Volly ini sampaikan aspirasi terkait nasib mereka sebab kami dapat info mereka ada lobi ke Bapak Gubernur agar mereka lagi bisa ikut sebab mereka sudah ikut seleksi, namun bapak Kadis memutuskan hanya tiga cabor saja.

Kami datang bicara baik – baik, tapi Bapak Kepala Dinas sedang dalam keadaan miras, beliau cekik saya punya leher, hampir sesak nafas, untuk ada adik – adik atlet yang bantu Pela. Pak Kepala Dinas juga ada sempat pukul Kaka ER dan MCK.

Atas dasar tersebut, kami membuat laporan polisi dan meminta perlindungan dari aparat penegak hukum menindaklanjuti laporan ini ,”Pungkasnya. [Tim/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *