Bawa Aspirasi ke DPRD, Solidaritas Rakyat Kaimana Tolak OTSUS dan DOB
KAIMANA, gardapapua.com — Ratusan Orang Asli Papua (OAP) yang tergabung dalam wadah Solidaritas Masyarakat Kaimana, pada selasa (10/5/2022) melakukan aksi damai dengan berjalan kaki menyuarakan aspirasinya.
Itu terekam dalam jejak yang dilakukan dari taman pertokaan, kaki air, pasar impres krooy dan finish di kantor DPRD Kabupaten Kaimana.
Dalam aksinya, diketahui mereka, menolak adanya Revisi UU Otsus Jilid II dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). Para massa sendiri mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian Polres Kaimana dengan yeal yeal yang diterikan orator kegiatan yakni,” Papua Merdeka, Referendum Yes”, terpantau berjalan aman lancar dan tertib.
Meski hanya dibatasi perwakilan 15 orang yang dapat menemui para legislator di dalam ruangan gedung DPRD Kabupaten Kaimana, tak menyurutkan semangat dari masa pendemo lainnya yang memilih tidak masuk, melainkan melakukan orasi beberapa menit serta meminta agar ketua dan anggota DPRD untuk datang menemui mereka.
Dimana setelah berkomunikasi akhirnya ketua dan anggota DPRD menemu para pendemo tersebut.
” Sebelum kami menyerahkan aspirasi kami ingin pertanyakan sejauh mana tindaklanjuti aspirasi yang kami sampaikan,”Tanya para pendemo.
Selain menanyakan, dalam pernyataan aspirasi yang dibacakan orator masa pendemo Brian Kendi, diantaranya menolak pembanggunan bandara Antarikasi di Kabupaten Biak Papua, membebaskan Tapol Markus Yeimo, menarik pasukan organik dan sipil dari tanah Papua, mengijinkan negara negara asing dan LSM Internasion untuk berdialog menolak OTSUS, dan meminta Referendum(jajak pendapat),” Ujar para pendemo.
Masi pada tempat yang sama, sebelum menerima aspirasi solidaritas Masyarakat kaimana, ketua DPRD Irsan Lie menjelaskan bahwa aspirasi pertama yang disampaikan para pendemo baru diterima pada 12 April 2022, sehingga baru dikomunikasikan dengan para anggota DPRD untuk digandekan dan ditelaah dalam rapat dewan nantinya.
” Karena banyak agenda dan kita tahu bahwa baru selesai masa libur Sebenarnya hari ini kami baru mau rapat untuk menetapkan program kerja kedua dan ini akan kami masukan dalam rapat itu, tetapi karena basudara donk datang jadi kami hentikan rapat kami sementara untuk dapat menemui basodara sekalian,”Jelas Ketua DPRD.
Usai berorasi masa pendemo akhirnya menyerahkan aspirasi sebanyak belasan poin kepada ketua DPRD, dan kembali melakukan longmars menuju taman kota dan membubarkan diri, serta berencana pada 12 Mei 2022 mendatang akan melakukan aksi demo lagi.
Diketahui aksi demo ini merupakan seruan demo serentak yang dilakukan di seantero tanah Papua termasuk di Kaimana dan beberapa daerah diluar Papua pada 10 Mei 2022. [JO/RED]