DaerahGarda KaimanaGarda Papua BaratHeadline newsHUMANISLingkungan dan HAM

Bupati Freddy Thie Pertegas Tak Akan Memilih Pejabat ASN, Bagai Kucing di Dalam Karung

KAIMANA, gardapapua.com — Seleksi Pejabat Administrator untuk menduduki jabatan Kepala Distrik di Pemkab Kaimana telah dilaksanakan pekan lalu, diikuti oleh 26 ASN dengan berbagai disiplin ilmu dengan Pangkat golongan ruang III dan IV.

Seleksi ini, berlangsung dua hari dengan tim penilai dipimpin Sekda Kabupaten Kaimana. Tujuannya agar hasil seleksi tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam hal menerapkan sebuah tanggung jawab kepada para ASN dapat tercapai.

Dalam keterangannya, Freddy Thie selaku Bupati menjelaskan tujuan dari dilakukan seleksi dimaksud, agar setiap ASN yang menduduki jabat kepala Distrik diharapkan mampu menjabarkan setiap Visi dan Misi kepala daerah.

” Lewat seleksi ini kita bisa tahu dan mengukur sejauh mana kapasitas, kapablitas dari ASN itu sendiri, karena tugas kepala distrik itu bukan hanya adminsitrasi, tetapi bagaimana bisa menjabarkan visi dan misi kepala daerah yang telah diprogramkan untuk kepentingan rakyat, artinya ada program unggulan kita yakni Program Rp. 4 M, itu harus bisa ada peran kepala distrik di situ, bisa bersama masyarakat mensosialisasikan tujuan program itu. saya tidak mau, saya tidak mau ketika menempatkan ASN, seperti memilih kucing dalam karung, tetapi tidak bisa berbuat apa apa,”Ujarnya

Dengan seleksi ini, bukan berarti dia (ASN) yang nantinya dilantik sebagai kepala distrik akan menetap begitu saja namun juga dilakukan evaluasi kinerja.

“Dalam perjalanan kita akan lakukan evaluasi kinerja mereka, kalau bagus, tetapi kalau dalam perjalanan perlu dilakukan evaluasi kita akan evaluasi,”Kata Bupati.

Diharapkan semua kampung bisa seperti yang mendapatkan kegiatan program Rp. 4 Miliar dapat mencontoh masyarakat di Kampung Muri Distrik Yamor.

“Di Yamor itu masyarakat minta rumah Batu, setelah di hitung ternyata dasarnya tidak bisa dipasang Tehel, dan mungkin jendela itu hanya bisa jendela kaca loper, dan pintunya hanya bisa dari tripeks atau papan, karena bahan non lokal itu mahal, masyarakat batu dan pasir diambil gratis tidak dipungut biaya, sehingga bisa mencukupi hingga pemasangan tehel dilantai, itu yang kami harapkan dari seorang kepala distri bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat, untuk merubah pola pikir mereka sehingga dari harga yang mungkin bisa dikurangi,”Tambah Bupati mencontohkan beberapa kampung yang telah berpartisipasi dalam mendorong program Rp. 4 M, yang kami harapkan ini tidak boleh gagal harus berhasil. [JO/RED]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *