Freddy Thie : Kaimana ‘The Kingdom Of Fish’
KAIMANA, gardapapua.com — Bupati Kaimana Freddy Thie, tiada henti – hentinya terus melakukan upaya mengeksplorasi lokasi dan pariwisata di Kabupaten Kaimana.
Salah satunya yang ditonjolkannya adalah tradisi ‘sasi nggama’ yang begitu melekat pada masyarakat nelayan di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Sebab hal sangat berakar dari kearifan lokal, dan tradisi ini terus berkembang.
” Leluhur mewariskan tradisi yang amat sangat bijaksana untuk kita. ‘Sasi Nggama’ menuntun kita untuk bijak mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam yang diberikan Tuhan. Sebuah tradisi yang harus kita lestarikan, “Ungkap Bupati Kaimana, Freddy Thie, dalam siaran publiknya pada akun Facebooknya, (23/12).
Salah satunya, pada kampung Namatota, Kabupaten Kaimana, yang dikunjungi Bupati Kaimana Freddy Thie, turut di dampingi Ketua HIPMI Papua Barat, William Heinrich, dan Kepala Desa Namatota serta Raja Muda Namatota.
Kesempatan itu, Bupati Freddy Thie, kembali terpakau dengan hasil panen ikan yang sangat mengejutkan dari segi ukuran dan banyaknya.
“Tanggal 22 des 2021, saya bersama masyarkat kampung Namatota , kepala desa Namatota dan raja muda Namatota kita panen ikan bubara besar – besar. inilah kabupaten kaimana Propinsi papua barat, selain terkenal dengan kota senja dan di juluki rumah ikan (Kingdom of fish), kabupaten kaimana raja akan hasil laut bukan hanya ikan saja, tetapi udang, lobster dan kepiting juga luar biasa banyak dan segar.Serta lebih penting harganya murah buanget. untuk itu harus ke kaimana,”Cetus Bupati dalam status di akun resmi Facebooknya.
Eksplorasi Pariwisata
Kabupaten Kaimana, adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat, Indonesia. Kabupaten Kaimana berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Radja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Wondama di Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245). Ibukota kabupaten ini terletak di Distrik Kaimana.
Luas wilayah darat dan laut Kabupaten Kaimana adalah 36.000 km2, terdiri atas luas daratan mencapai 18.500 km2 dan Luas lautan/perairan ± 17.500 km2.
Sejak dimekarkan, Kabupaten yang mempunyai Laut dengan sebaran pulau-pulau kecil itu begitu kaya akan keanekaragaman hayati dan biota laut. Di sinilah disebutkan juga ”kerajaan ikan” yang terpendam pada pesisir Kaimana.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Kaimana tahun 2009, Laut Kaimana memiliki 995 spesies ikan, 486 jenis terumbu karang yang 16 di antaranya merupakan jenis baru, dan 28 jenis udang mantis. Udang dan kakap merah menjadi komoditas andalan nelayan setempat, selain lola dan teripang.
Sehingga melalui hasil laut serta tempat wisata yang cukup banyak tersebar di pulau – pulau pesisir pada wilayah pemerintahan Kaiaman, sangat dianjurkan untuk siapapun melakukan wisatawan domestik untuk berkunjung di objek wisata Kaimana, yang dikenal juga dengan istilah “Kota Senja”.

Sangat terkenal akan keindahan alam bawah airnya yang menakjubkan sehingga para peneliti kelautan dunia juga menjulukinnya sebagai “Kingdom of Fishes”.
“Sungguh tidak keliru negeri ini dijuluki dengan sebutan ‘The Kingdom Of Fish’ atau Kerajaan Ikan. Ini adalah anugerah yang sangat besar dari Tuhan untuk kita yang mendiami negeri ini. Sudah sepatutnya kita kelola secara bijak dengan tetap menjaga keberlangsungannya,”Ungkap Bupati Freddy Thie
“Leluhur mewariskan tradisi yang amat sangat bijaksana untuk kita. ‘Sasi Nggama’ menuntun kita untuk bijak mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam yang diberikan Tuhan. Sebuah tradisi yang harus kita lestarikan,”Tambahnya
Sekedar diketahui juga, Desa Wisata Namatota atau yang bisa disebut dengan The Hidden Gem merupakan destinasi yang menjadi gerbang pariwisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang tentunya menyuguhkan daya tarik wisata bahari yang sejalan dengan kelestarian lautnya.
Kampung Namatota dapat ditempuh sekitar 30-45 menit dari Pelabuhan Kaimana menggunakan speedboat. Mendekati dermaga Kampung Namatota, pengunjung disuguhi pemandangan hamparan air laut yang jernih dan penuh ikan dan terumbu karang.
Selain keindahan alam, Kampung Namatota dikenal dengan nilai sejarahnya, terutama dalam hal penyebaran agama Islam di Kaimana. Di masa lampau ada dua kerajaan Islam di Kaimana, yakni Namatota dan Kumisi.
Kampung Namatota di Kabupaten Kaimana Papua Barat untuk diketahui juga masuk dalam kategori 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. [*/TIM/RED]