Pemda Tambrauw Akan Gelar FGD Bersama Kemenparekraf RI, Ini Yang Dibahas
SORONG, gardapapua.com — Dalam rangka mengoptimalkan potensi destinasi wisata alam di kabupaten tambrauw, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenparekraf, akan mengunjungi langsung kabupaten tambrauw.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tambrauw Abraham Mayor saat di temui, senin (17/8/2020) saat dikonfirmasi awak media membenarkan perihal kunjungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenparekraf beseta rombongan.
Disebutkan, bahwa kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan penyusunan pola perjalanan ekowisata Birdwatching di kabupaten tambrauw pasca covid19 ini, dapat segera disusun dengan baik.
Agar nantinya, mobilitas wisatawan di destinasi Tambrauw, Papua Barat, kedepannya akab semakin mudah. Sebab, potensi Tambrauw harus terus dimaksimalkan dan ditingkatkan agar menambah pertumbuhan sektor PAD tanbrauw nantinya.
” Jadi pasca covid19 ini persiapan kita untuk bagaimana mendorong peningakatan destinasi pariwisata khususnya pariwisata burung. Kita di tambrauw ini khan punya banyak jenis burung,”Ujarnya
Dimana menurutnya, melalui destinasi pariwisata ‘burung’ khususnya jenis cendrawasih ini, dapat menjadi pintu masuk untuk pengembangan icon destinasi wisata alam lainnya di kabupaten tambrauw semakin tereksplor keluar dan mendapat perhatian.
” Khususnya Burung Cendrawasih, kementerian pariwisata (Kemenpar) melihat bahwa burung cendrawasih ini adalah burung yang kategori burung langka, sehingga ini peluang pasar untuk pengembangan kunjungan wisata alam ini dapat nanti dinikmati juga para wisatawan baik dari luar dan dalam negeri sendiri, untuk mengunjungi tempat – tempat icon wisata yang masih alami, seperti pulau komodo dan labuan bajo (NTT) misalnya, yang sudah mendunia,”Paparnya
Selain itu, sesuai pengamatan kepariwisatawan ditengah masa pandemic covid-19, diketahui juga bahwa daftar pengunjung wisatawan yang senang mengeksplorasi diri dengan alam sedang memburu lokasi – lokasi wisata yang aman, dan nyaman, serta minim penyebaran kasus covid19.
” Produk – produk baru inilah yang dilihat kemenpar termasuk alam dan budaya, pada daerah – daerah mana saja di pelosok indonesia untuk dijadikan icon menarik lainnya, sehingga inilah maksud kedatangan mereka dengan nantinya FGD ini juga melibatkan seluruh stakeholder untuk sinergitas bersama. Baik kementerian, provinsi dan kabupaten, serta perwakilan masyarakat baik kepala – kepala suku, dan pemilik hak ulayat, untuk bersama mendengar strategi pola perjalanan kepariwisataan ini dan segi kemanfaatannya,”Jelasnya.
Selain itu, kegiatan FGD ini juga nanti diharapkan keterlibatan kehadiran sektor swasta khususnya dalam bidang industri perhotelan, jasa tour traveling agar sama – sama memberikan ide dan gagasan tentang strategi pola perjalanan yang aman dalam menikmati destinasi wisata di daerah tambrauw.
Dalam kunjungan itu juga nanti, kepada Deputi Kemenparekraf RI, pemkab tambrauw akan menunjukan langsung beberapa obyek titik wisata alam dan melihat peningkatan fasilitas lainnya seperti dermaga, dan daerah sausapor untuk melihat fasilitas event festival tambrauw yang akan direncanakan digelar pada tahun depan 2021.
” Ada beberapa hal lainnya yang akan kita tunjukan juga seperti destinasi kerajinan lokal ahli pahat masyarakat motif budaya papua, ukiran, lukisan dan destinasi kuliner jenis makanan lokal papua khususnya daerah tambrauw,”Bebernya
Mayor juga menambahkan, akan ada penampilan atraksi budaya yang ditonjolkan guna sebagai produk – produk wisata yang siap dijualkan oleh pemda tanbrauw dalam bentuk jasa nantinya, namun tetap memperhatikan budaya kearifan lokal.
” Ibu Deputi kita akan bawa mereka seperti para wisatawan, jadi beberapa titik lokasi medan jalan yang ada kita akan anggap kita sebagai adventure ibu deputi bersama rombongan kemenpar nantinya guna menikmati alam papua barat, khususnya pada daerah tambrauw,”Tukasnya.
Dengan demikian melalui penampilan beragam sisi eksotis alam dan budaya yang luar biasa, menjadi harapanwharapan agar para wisatawan nantinya optimal mengeksplorasi keindahan alam tambrauw, melalui pola perjalanan ekowisata baru yang sedang disiapkan. [FR/RED]