Kristian Thebu Diminta Klarifikasi, dan Minta Maaf Kepada Marga Besar Umpain di Raja Ampat
SORONG, gardapapua.com — Ketua DAP Maya, Kristian Thebu, dinilai telah melecehkan harkat dan martabat marga Umpain dan Suku Betew di kabupaten Raja Ampat, melalui pernyataannya di salah satu media online, sabtu, 23 Mei 2020.
Dalam pernyataannya, Kristian Thebu menyatakan bahwa “Frengky Umpain bukan OAP, bukan Orang asli Raja Ampat, dan tidak berasal dari salah satu suku dari tujuh Wilayah Adat di Tanah Papua.
Hal ini dikatakan Kristian menyikapi penetapan Frengky Umpain sebagai Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota DPRPB jalur Otsus periode 2019-2024 dalam rapat pleno luar biasa MRPB, 14 Mei 2020.
Pernyataan Kristian ini dibuatkan dalam bentuk release dan surat resmi sebagai bentuk surat protes ke Gubernur Papua Barat, tertanggal 16 Mei 2020 untuk mengevaluasi Pleno MRP Papua Barat atas penunjukan Frengky Umpain sebagai Anggota dan atau Ketua Pansel DPRPB Periode 2019-2024.
Menyikapi pernyataan Kristian Thebu, Ketua Adat Lembaga Adat Betew Kafdarun, Ir.Wellem Watem, sangat menyayangkan pernyataan Christian Thebu dalam kapasitasnya sebagai Ketua DAP.
“ Sebagai Ketua DAP, sangat tidak elok jika Kristian Thebu berbicara seperti itu, hanya karena Frengky Umpain bukan berasal dari suku Maya, kemudian Kristian berbicara sepihak untuk mengatakan bahwa Frengky bukanlah OAP apalagi bukan orang asli Raja Ampat (OAR ),”Tegas Watem
Jika Kristian dan DAP Maya menganggap bahwa Frengky Umpain bukan OAP dan OAR adalah kekeliruan besar, karena Frengky Umpain adalah OAP dari suku Betew dan garis keturunannya jelas.
Menurut Watem, sebagai Ketua Dewan Adat Suku Maya, Kristian seharusnya berhati-hati mengeluarkan statement seperti itu yang menimbulkan perdebatan di dalam masyarakat, seharusnya menebarkan kasih dan mendukung serta melindungi sesama anak adat di kepulauan Raja Ampat, agar hidup damai.
Joris Omkarsba, pendiri lembaga adat Betew Kafdarun dan perwakilan rumah besar Umpain, menilai, pernyataan Kristian Thebu telah melecehkan harkat dan martabat rumah besar Umpain, karena dengan mengatakan bahwa Frengky Umpain bukan orang Raja Ampat dan Papua, maka secara tidak langsung, Kristian telah menyatakan bahwa Umpain bukanlah berasal dari Raja Ampat.
Pernyataan Kristian Thebu sebagai pribadi dan atas nama dewan adat suku Maya, dianggap telah melakukan pembohongan public dan menyesatkan orang banyak hanya demi ambisi politik kekuasaan.
Untuk itu, Kristian Thebu diminta untuk mengklarifikasi pernyataannya yang telah dimuat di media online, maupun melalui surat protes yang telah dikirim kepada Gubernur Papua Barat.
Kristian Thebu harus mempertanggung jawabkan pernyataannya tentang Umpain bukanlah orang asli Raja Ampat dan meminta maaf kepada keluarga dan rumah besar Umpain di seluruh kepulauan Raja Ampat.
” Kristian Thebu diminta melakukan klarifikasi pernyataan beserta penjelasannya serta permintaan maaf, secara terbuka melalui media online dan surat resmi,”Tegas Joris.
Menurut Joris, Kristian Thebu berusia sangat muda, sehingga tidak mengerti adat istiadat dan asal usul di kepulauan Raja Ampat.
“Sebagai contoh, kenapa tidak ada dalam peta gugusan pulau-pulau Thebu, tetapi ada gugusan pulau-pulau Umpain. Hal ini telah menunjukkan bahwa Umpain itu asli pemilik sebagian gugusan pulau-pulau di Raja Ampat,”Tukasnya [DM/RED]