DAP Sebut, Negara Gagal Mengambil Hati Rakyat Papua
SORONG, gardapapua.com — Ketua Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Doberay, Mananwir Paul Finsen Mayor,S.IP menyesalkan langkah operasi militer yang dilaksanakan kembali di tanah papua, sementara disaat Pansus Papua dibawah Pimpinan Dr. Filep Wamafma,SH.,M.Hum sedang melakukan Pendekatan dan komunikasi yang selama ini tidak pernah dilakukan.
Dimana oleh para Tokoh-Tokoh Papua, baik Pemuda, Adat, Gereja, masyarakat sudah sepakat duduk dan bicara tentang Papua ke depan.
“Disaat yang bersamaan dilakukan operasi militer yang dilakukan di Intan Jaya. disaat masyarakat adat papua sedang mempersiapkan diri menyongsong Natal. Ini mestinya dipahami baik, ada apa dan mengapa?,”Ucap Ketua Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Doberay, Mananwir Paul Finsen Mayor,S.IP, melalui siaran persnya, (20/12/2019).
Menurut Mananwir, bahwa Natal bagi umat kristen di papua sangat sakral. Natal yang membawa damai berubah menjadi natal membawa duka khusus bagi masyarakat adat yang berada diwilayah intan jaya.
“Suatu tindakan yang melukai dan meyayat hati nurani rakyat papua. Sehinhga muncul pertanyaan dari kami DAP, apakah Negara sungguh-sungguh ingin membangun papua?,”Keluhnya
Sebab hari ini, ditenah sedang gencarnya Jokowi membicarakan pembangunan dipapua malah sebaliknya pembunuhan yang terjadi di Papua. sangat bertolak belakang, dengan kampanye-kampanye yang selama ini Rakyat papua dengar dan ikuti. Juga dengan situasi ini masyarakat adat menganggap bahwa negara gagal mengambil hati rakyat papua agar percaya dengan niat negara ingin membangun Papua.
“Atasnama masyarakat adat papua kami desak untuk Hentikan operasi militer di seluruh Tanah Papua, segera gelar dialog, segera tarik semua pasukan yg disiagakan disaat masyarakat adat ingin merayakan Natal ini,”Tandasnya. [TIM/RED]