DaerahGarda Teritorial

Pangdam XVIII/Kasuari : “Jangan Sombong, Tentara Bagian Dari Masyarakat”

MANOKWARI, gardapapua.com — Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, menegaskan, bahwa Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.

Demikian hal tersebut diungkapkan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, pada upacara penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I Kodam XVIII/Kasuari, Sabtu (07/09/2019) di lapangan Markas Komando (Mako) Resimen Induk Kodam (Rindam) XVIII/Kasuari, Distrik Momi Waren, Manokwari Selatan, Papua Barat.

” Setelah kalian menggunakan seragam TNI AD dengan Pangkat Prajurit Dua, saya tidak menginginkan kalian menjadi sombong dan lupa diri. Ingatlah selalu pesan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan kesediaan berkorban bagi bangsa dan negara,”Imbuh Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau kepada para prajurit berpangkat Prajurit Dua (Prada), yang baru saja selesai menjalani pendidikan tersebut.

Pada bagian lain Pangdam XVIII/Kasuari mengungkapkan, para prajurit Tamtama Remaja (Taja) ini telah menjalani Dikmata selama 20 minggu. Tujuan utama dari pendidikan tersebut adalah untuk membentuk Prajurit Angkatan Darat yang memiliki sikap dan perilaku berdasar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan maupun dasar golongan Tamtama.

Disamping itu, agar para prajurit tersebut memiliki jasmani yang samapta, sikap dan perilaku prajurit yang bermental tangguh, jiwa nasionalisme dan militansi yang tinggi, serta terwujudnya profesionalisme sebagai Prajurit TNI AD.

“Dengan berhasilnya kalian melalui pendidikan ini, pasti ada kebanggaan yang muncul dalam hati kalian masing-masing. Kebanggaan Itu hendaknya jangan membuat kalian menjadi sombong. Justru kalian harus bisa mempertanggungjawabkan biaya yang telah dikeluarkan oleh negara,” kata Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

Menurutnya, sejak pertama kali mendaftar, mengikuti tes, dan mengikuti pendidikan dasar kemiliteran, semua biaya yang dikeluarkan untuk para pemuda tersebut berasal dari negara, dari uang rakyat.

“Oleh karena itu, jangan sampai kalian mengkhianati apa yang telah rakyat korbankan dan percayakan kepada kalian,” ujarnya.

“Ini adalah awal karier kalian menjadi seorang Prajurit TNI AD. Untuk Itu, kalian harus terus belajar dan berlatih untuk menjadi seorang Prajurit TNI Angkatan Darat yang jago perang, jago tembak, dan jago bela diri, serta memiliki fisik yang prima, dan tentu saja manunggal serta dicintai rakyat,” tambahnya.

“Sebagai Prajurit TNI AD, kalian harus hormat, setia, dan taat kepada atasan, serta senantiasa bekerja keras, tabah, dan berani menghadapi risiko apapun,” pesan Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

80% Putra Asli Papua

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau hari ini secara resmi melantik 319 Orang Prajurit TNI AD berpangkat Prada, yang terdiri dari 199 orang dari hasil pendidikan Rindam XVIII/Kasuari dan 120 orang dari hasil pendidikan yang dititipkan di Rindam XIV/Hasannudin.

“Hal ini sangat membanggakan, karena 80 % diantara para siswa yang berhasil lulus pendidikan dan dilantik menjadi Prajurit TNI AD ini merupakan Putra Asli Papua,” ujar Pangdam XVIII/Kasuari.

Setelah pelantikan tersebut, para lulusan Dikmata TNI AD ini akan mengikuti pendidikan lanjutan selama 12 minggu (16/9/2019 – 7/12/2019) sesuai dengan Kecabangan/Kesenjataan masing-masing, berdasarkan Klasifikasi Psikologi yang mencerminkan minat, bakat, dan kecerdasan setiap prajurit.

“Syukuri, karena hal tersebut merupakan peningkatan level belajar dan berlatih untuk menjadi Prajurit Profesional yang mampu menjalankan tugasnya sebagai Tamtama TNI AD,” ucap Pangdam.

Hadir pada upacara ini antara lain, Gubernur papua barat, Kapolda papua barat, Ketua DPRD dan Kabinda Papua Barat, Kasdam XVIII/Kasuari dan Danrem 181/PVT serta para pejabat militer dari Kodam XVIII/Kasuari, para Bupati dan Walikota sewilayah Provinsi Papua Barat, Kapolres dan Kajari Manokwari, Sekda dan para Kepala Dinas Mansel, para Kepala Distrik, Kepala Kampung, Kepala Suku, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat Mansel, Ketua dan Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana PD XVIII/Kasuari, serta para orang tua Prajurit Taja. [Rls/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *