Forkopimda dan Tokoh Sorsel Nyatakan Sikap Tolak Perpecahan
TEMINABUAN, gardapapua.com —- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sorong Selatan mengelar diskusi Forkopimda dan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama ,Tokoh Adat,Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda Tokoh lintas Suku dalam rangka menyatakan sikap menolak secara tegas segala sikap bentuk perpecahan dengan mengatasnamakan SARA (Suku Agama dan Ras) di Gedung Putih Teminabuan (04/09).
Hadir dalam acara ini Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggilluli,SE,Wakil Bupati Sorong Selatan,Drs Martinus Salamuk,Ketua 1 DPRD Sorong Selatan Marthen Saflesa,SH,Kapolres Sorong Selatan AKBP.Hans Rahmatuloh,SIK,Kasdim Kodim Persiapan Sorong Selatan.Mayor Cba.Raden Heri Purwoto,kepala Kementrian Agama Sorong Selatan Drs DM Syaranamual.MPd,Asisten 1 Bupati Sorsel Josef Bless,SH,MH,Asisten 3 Bupati Sorong Selatan H,M Aris SKM,M.Kes, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama ,Tokoh Adat,Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda Tokoh lintas Suku.
Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli,SE dalam arahanya mengatakan dihari ini Badan Kesbang Pol Sorong Selatan telah menyelenggarakan diskusi bagi Forkopimda dan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama ,Tokoh Adat,Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda Tokoh lintas Suku,sebagai langkah untuk menyikapi permasalahan yang terjadi pasca demonstrasi terkait penyerangan Mahasiswa Papua di Surabaya.
Terkait perbuatan Rasisme yang terjadi di Surabaya pada tanggal 15,16 dan 17 dan berdampak kita di Teminabuan pada tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 20 Agustus 2019 seterusnya ditanah Papua.
Bupati mengajak kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan , sebagai tokoh masyarakat dan selaku pimpinan daerah saya harapkan mari kita bersama menjaga situasi keamanan dan ketertiban dan keamanan masyarakat dimasing masing lingkungan wilayah Karena itu adalah amanah yang dipercayakan kepada kita.
“ Saya menyampaikan terimah kasih kepada kapolres Sorong Selatan bersama TNI yang mana beberapa waktu lalu telah menjaga keamanan sehingga aspirasi Warga Sorong Selatan untuk menolak rasis yang di lakukan oleh oknum,” ungkapnya
Bupati juga menambahkan bahwa Seruan aspirasi di Teminabuan yang digalakan oleh KNPI dan Pemuda Sorong Selatan dapat berjalan dengan baik dengan aman dan aspirasi tersebut telah diterimah pemerintah daerah dan selanjutnya telah diserahkan aspirasi tersebut ke Gubernur Papua Barat.
Bupati meminta agar dalam menyampaikan aspirasi hendaknya tidak anarkis dan harus berjalan dengan damai. Dan atas dukungan dan peran serta dari semua pihak terutama tokoh masyarakat sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang besar di Teminabuan.
Kapolres Sorong Selatan AKBP.Hans Rahmatuloh Irawan ,SIK dalam arahanya mengatakan penyampaian aspirasi di Teminabuan baru baru ini telah berjalan aman terkendali walaupun ada sedikit ada gesekan namun itu merupakan dinamika yang terjadi dan saat ini bagaimana kita bersama berupaya untuk mengatasi berbagai permaslahan dengan melibatkan kepala suku, tokoh masyarakat,Pemda,Kodim Persiapan, dan semua pihak
Untuk saya mengajak kepada semua pihak yang hadir untuk bersama sepakat menjaga situasi kamtibmas di kabupaten Sorong selatan sehingga pembangunan dikabupaten Sorong Selatan dapat berjalan baik,”ungkapnya,
Marikita bersama benahi diri sendiri sebelum kita bicara keluar dan saling mengingatkan untuk menjaga kamtibmas di Sorong Selatan.Saya harapkan situasi kondisi Sorong Selatan yang aman dan damai ini mari kita jaga bersama kita pertahankan dan menjadi contoh bagi kabupaten kabupaten lainya bahwa kerukunan umat beragama dan kerukunan hidup bermasyarakat di Teminabuan adalah yang utama.
Sementara itu Ketua I DPRD Sorong Selatan Marthen Saflesa, dalam arahanya mengatakan saya menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada seluruh Orang Papuamenurutnya orang papua adakah orang yang Nasionalis dan Negarawan karena menurutnya orang Papua telah menampung seluruh suku bangsa tanah air tinggal di tanah Papua.
Dirinya menyampaikan terimah kasih kepada Tuhan dan menjadi kebanggaan bagi kita di Teminabuan bahwa Sorong Selatan tidak terlalu berpengaruh dengan demontrasi anarkis di wilayah lain , walaupun ada demontrasi tetapi ini masih dikatakan wajar saja sebagi ungkapan hati.
Menurutnya perbedaan pendapat itu wajar namun jangan sampai melakukan anarkis dan menimbulkan perpecahan.
Sebagai wakil rakyat saya katakan bahwa hubungan harmonisasi antara suku suku yang ada di kabupaten Sorong Selatan telah berlangsung baik aman dan damai dan tidak ada yang saling merugikan sampai saat ini.kita terus tingkatkan kesamaan dan pikiran untuk membagun kabupaten Sarong Selatan yang lebih baik lagi kedepan.
Saya harapkan mari kita bangun kebersamaan sebagai warga Negara republic Indonesia yang ada di kabupaten Sorong Selatan dari berbagai aneka ragam suku bangsa yang ada mari jaga persatuan dan kesatuan hubungan kekeluargaan secar harmonis perlu dijaga.
Dalam diskusi tersebut sejumlah Tokoh Adat,Tokoh Masyarakat Tokoh Pemuda dan tokoh lainya menyampaikan pernyataan yang pada intinya menyatakan sikap menolak secara tegas segala sikap dan bentuk perpecahan dengan mengatasnamakan SARA (Suku Agama dan Ras). [Rls/Red]