DaerahGarda Raja Ampat

DP3A PB dan OPD Pemkab, Gelar Pelatihan Pengolahan Sistim Data Gender anak di R4

WAISAI, gardapapua,com — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Papua Barat, bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Pemda Raja Ampat pada DP3AKB Raja Ampat, bersama melaksanakan Pelatihan Sistem Informasi Data Gender dan Anak tingkat kabupaten, di raja ampat.

Kegiatan itu, telah di laksanakan pada Rabu, 23-24 juli 2019 kemarin, bertempat di gedung Wanita (Syalome Syeben), Kabupaten Raja Ampat.

Kepala Bidang Kualitas hidup perempuan, keluarga, data dan informasi, DP3A, Tirsa J.JE IDA Wader, kepada gardapapua.com mengatakan, bahwa Pelatihan ini di selenggarakan agar semua lintas sektor terkait kedepan mulai membentuk forum data.

Tujuannya, untuk merangkum lintas sektor satuan kerja perangkat daerah di kabupaten Raja Ampat, agar sama-sama memiliki data gender dan anak, dimulai dari tingkat bawah.

” Selama ini yang hanya aktif mendata dari dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sedangkan lintas Sektor memiliki data, bukan saja data dari dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak, sehingga penting mensinergitaskan hal ini bersama, “Ucap Kepala Bidang Kualitas hidup perempuan, keluarga, data dan informasi, DP3A, Tirsa J.JE IDA Wader, Jumat (26/7).

Untuk itu, melalui kegiatan yang telah dilaksanakan, lintas sektor yang di maksud, seperti dinas Sosial, dinas Perindustrian, dinas pertanian, Perikanan, kesehatan, pendidikan, kedepan dapat aktif turut melakukan pendataan melalui setiap kesempatan pendampingan kepada masyarakat, dan mengapdute data Gender dan anak.

“Karena perempuan dan anak ini ada di semua lini. Mereka mungkin bisa di ladang bertani atau berkebun, ataukah pekerja sosial, sehingga penting semua lini OPD terkait punya data gender dan anak ini, “Paparnya

Setelah itu selesainya pelatihan ini di harapkan ada forum data yang terbentuk di kabupaten Raja ampat Sehingga dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak atau semua lintas sektor yang di maksud tersebut bisa memiliki data, dan bukan saja data dari pemberdayaan perempuan perlindungan anak.

“Kami minim data sekali, dari masing-masing kabupaten di Papua Barat untuk itu meminta agar data tetang kekerasan perempuan dan anak selalu ada terus,”Tambahnya.

Menyinggung lebih lanjut tentang target implementasi output dari kegiatan yang sebelumnya pernah dilakukan jajaran DP3AKB pada tahun 2016 lalu, diharapkan pada pelaksanaan kedua di tahun 2019 ini dapat merangkum beberapa Lintas sektor, yang diharapkan agar aktif mempunyai data, untuk dapat saling melengkapi kedepannya antara opd sektoral terkait, berkaitan dengan program gender dan anak.

” Kami harap pada pelaksanaan kedua ini, sekiranya sudah bisa terbentuknya Forum data di kabupaten Raja Ampat, atau Pokja pemustaman (PPG) Gender di semua SKPD, untuk bertemu sama-sama berbicara tentang program- program Penganggaran di semua kegiatan berbasis gender. contohnya jika di pertanian perempuan di latih untuk mencangkul, menanam, bisa berbagi gender dengan laki-laki,”Pungkasnya.

Turut hadir, pelaksana kegiatan pelatihan sistem informasi data Gender dan anak (Siga), Pemerintah Propinsi Papua Barat DP3A Tirsa J.JE IDA Wader (Kepala Bidang kualitas hidup perempuan, kualitas keluarga data dan informasi), Tria Rosalina budi rahayu SH, selaku Kepala bagian data dari Kementerian pemberdayaan perempuan perlindungan anak (Narasumber)
Kepala dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak Keluarga berencana (P3AKB) Kabupaten Raja Ampat Sity Syam S,Sos. [DM/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *